20. Lembaran baru

110 8 0
                                    

Hari baru, lembaran baru , status baru untuk Reva dan David. Pagi ini Reva terbangun, dia menoleh ke samping dan terdapat David masih tertidur dengan pulasnya. Biasanya bangun tidur yang terdapat di samping Reva  hanya bantal guling. Kali ini David lah yang di sampingnya.

Dengan bar barnya Reva lompat dari tempat tidur dan segera mandi, lalu setelah mandi ia pergi ke dapur dan membantu Ibu David memasak didapur.

"Wah, anak Mama udah wangi pagi ini ya" kata ibu David dengan cerianya karena baru kali ini ada yang membantunya memasak. Kadang mba Yani yang membantunya namun karena sudah kuliah sekarang dia jarang membantunya.

"Hehe iya ma, kan mau sekolah harus disiplin dong biar gak dihukum kalau tidak disiplinkan bisa bisa dihukum" sahut Reva

"Haha iya bener Rev, dulu mama pernah tuh di hukum bersihin gudang sekolah, sudah siap ini kamu taruh dimeja ya" kata ibu David dengan lembut.

"Siap ma" kata Reva nurut lalu segera membawa makanan yang sudah jadi ke meja makan.

Di meja makan Reva melihat ayah David yang sedang menyeruput kopinya sambil membaca koran. Ayah David pun menoleh dan tersenyum melihat Reva Lalau menyapanya.

"Eh anak Papa sudah bangun rupanya" kata ayah David yang dibalas Reva dengan senyuman manisnya.

"David mana?" Tanya ayah David

"Masih tidur Pa" jawab Reva seadanya

"Kamu bangunkan dia gih, dia sekarang kan harus antar kamu ke sekolah" perintah ayah David

"Ah gapapa kok Pa, Reva biasa berangkat sendiri" tolak Reva secara halus

"Eh nggak, sana bangunkan David" Kata ayah David tak terbantahkan

Reva pun segera naik ke atas dan masuk ke kamar David. Dia ragu antara membangunkannya atau tidak karena dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

"Pak bangun!" Seru Reva sambil menoel lengan David dengan telunjuknya yang tidak membuat David bergerak sama sekali.

"Ih dasar kebo" kata Reva yang mulai mengeluarkan sifat aslinya.

Reva mulai jengah dan mulai mengancam David.

"Bangun atau ku tendang" kata Reva dingin yang sama sekali tidak membuat David terusik.

"Ish, pen tak hih" geram Reva lalu mulai mendekati David lagi.

"Pak David Andreaz Rofael bangun cepat atau aku benaran tendang kamu sampai ke Antartika. Biar mati beku disana" teriak Reva yang membuat David yang memang sudah terbangun saat Reva menoel lengannya itu langsung bangun.

"Astaghfirullah jangan dong, memang kamu mau jadi janda kalau aku mati ha, gak lucu kan sehari menikah langsung jadi janda" panik David

"Janda kembang" kata Reva dengan ekspresi datarnya

"Haha lagian kamu lucu kalau sedang menggerutu" gelak David

"Nyinyi, buruan mandi terus sarapan" kata Reva lalu segera pergi dari hadapan David.

"Siapkan pakaian ku" kata David lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Tidak mau" tolak Reva yang membuat langkah David terhenti.

"Eits udah lupa kalau kamu istriku sekarang?" Kata David sambil berkacak pinggang.

"Ish, jangan bilang gitu ah geli" kata Reva yang membuat David terkikik

"Yang nurut sama suami biar gak kualat" peringat David lalu segera masuk ke kamar David.

Dengan kesal Reva membuka lemari David dan mulai mempersiapkan pakaian David. Lalu segera turun kebawah dan duduk di meja makan dengan cemberut.

Tentang Kamu dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang