21. What?!

87 7 6
                                    

Di jam istirahat pertama ini Reva, Dhani, dan ke 5 sahabatnya yang lain yaitu Sean , Alden, Denta, Dea dan Cecil tengah menunggu cerita pasca penculikan malam itu.

Reva menceritakannya secara detail tak terlewat yang membuat sahabatnya menganga tidak percaya atas apa yang terjadi dengan Reva.

"What?!! Jadi gara gara kejadian itu lu udah nikah sama pak pak nyebelin eta Rev?!" Pekik Dhani tak percaya. Untung saja taman belakang itu jarang dihuni jadi Reva tidak takut rahasianya akan bocor satu sekolah.

"Ya begitulah" kata Reva pasrah

"Wah bener bener tante itu kok bodo ya, kan Lu bilang si pak pak itu sukanya sama Lu Rev, memangnya tante itu  ga tau apa ya?!" Nyinyir Cecil yang di iyakan oleh Dea.

"Gw si udah peringatkan, ingat kan yang kejadian sebelum hari H, yang gw ceritain tuh" kata Reva

"Wah gila si, tolol banget" kata Sean dengan smirknya mengejek kebodohan Shelin

"Tu-lul" ulang Denta

"Btw Rev, lu bahagia gak nikah sama dia?" Tanya Alden yang jawabannya pun ditunggu oleh yang lain.

Reva terlihat berpikir, memandang lurus ke depan dengan pandangan pasrahnya. Lalu menghela nafas dan mulai menjawab pertanyaan para sahabatnya itu.

"Gw ga tau guys, yang jelas gw takut sekarang, tapi gw cuma bisa pasrah kepada Allah dan menjalani semua dengan ikhlas aja" kata Reva lirih yang membuat Dhani dan yang lain khawatir.

"Takut kenapa Rep?" Tanya Dhani sambil menepuk pundak Reva bermaksud menguatkan. Jawaban dari pertanyaan Dhani pun ditunggu oleh Sean, Alden, Denta , Dea dan Cecil.

Mereka menunggu jawaban Reva dengan seriusnya. Alden yang jarang melihat muka serius sahabatnya pun langsung tertawa terbahak-bahak yang membuat ke 6 sahabatnya terheran dengan muka jengah. Karena Alden tertawa dengan tangannya yang menoyor kepala Sean dan Denta.

"Woi Sarden, Lu kenapa dih, kesurupan ye?" Tanya Cecil dengan muka datarnya karena dia juga merasa di tertawakan.

"Iya sakit ni " kesal Sean dan Denta sambil mengusap-usap kepala mereka yang ditoyor Alden.

"Haha, ya maap habisnya komuk (ekpresi wajah) kalian bikin ngakak jir hahhaa, oke oke enough, lanjutkan Rev, Lu takut kenapa?" Kata Alden pada akhirnya

" Gw takut cita cita gw gak kecapai gara gara nikah" kata Reva sambil menghela nafas kasar.

"Inshaallah engga Rev, kita semua dukung Lu kok" hibur Sean

"Iya Rev, kalau pak pak itu nyakitin Lu, pergi aja ke gw, gw siap hajar tu orang" kata Dhani

"Terimakasih" kata Reva kepada para sahabatnya yang senantiasa mendukungnya.

Reva merasa begitu beruntung mendapatkan sahabat seperti mereka. Sampai akhirnya setelah cerita bel pun berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya akan dimulai. Mereka mulai kembali ke kelas masing-masing.

💐💐💐

Sore ini Reva tengah berdiri di balkon dan memandang hamparan luas berwarna hijau di depannya. Dia menghela nafas kemudian menghembuskannya kasar.

David masuk ke kamarnya dan melihat Reva tengah berada di balkon kamarnya. Lalu sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya. Dia mendekati Reva dan memeluknya dari belakang yang membuat Reva terjengit kaget.

Ekspresi Reva nampak kesal karena David mengganggu lamunannya. Dia menyingkirkan tangan David yang melingkar indah di perutnya. Namun, David kembali menggerakkan tangannya ke tempat semula.

Tentang Kamu dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang