Ayo votmen, biar saya semangat berkarya ☺️😁
Mereka masih berdiri di balkon dengan tangan memegang pagar pembatas balkon. Mereka berbicara dan saling bercanda.
Entah apa yang terjadi dengan Reva hari ini sehingga dia tidak begitu dingin ke David. Mungkinkah dia kasihan?
"Terimakasih" ucap David sambil memandang tangan Reva yang masih dilingkari gelang sederhana pemberiannya.
"Eh,untuk?" Tanya Reva terkejut karena tiba-tiba David mengucapkan terimakasih.
David mengambil tangan Reva yang terlingkar gelang pemberiannya. Dan mengusap punggung tangan Reva.
"Untuk ini" kata David senyum lalu menatap manik Reva.
Mereka saling bertatapan yang membuat Reva dan David berdebar. Reva segera melepas tangannya yang di genggam David sambil berdehem dan mengalihkan pandangannya ke bintang dan bulan di langit.
"Bukan masalah, lagian aku suka gelang ini" kata Reva tak seformal biasanya sambil tersenyum.
"Cieee Unyil udah gak formal ke pak bijak ini" ledek David
"Btw kenapa kamu suka gelang itu?" Tanya David penasaran
"Ga tau, suka aja" kata Reva sambil tersenyum tanpa menghadap David.
"Rev, tau gak?" Tanya David
"Nggak" potong Reva sebelum David selesai bicara dan membuat David mendengus kesal.
"Aku belum selesai bicara" kesal David yang juga tidak memakai bahasa formal lagi.
"Ah elah canda kali pak" kekeh Reva
"Ga jadi ah, kamu ngeselin" Rajuk David
"Oh" jawab Reva singkat yang membuat David semakin kesal.
David diam merajuk dan kembali memandang bintang dan bulan. Lama mereka terdiam hingga Reva kembali mengeluarkan suaranya.
"Pak, kok pas tunangan tadi mukanya flat, padahal menurutku itu moment yang paling ditunggu-tunggu setiap pria" tanya Reva heran
"Ga usah dibahas, aku ngerasa dia bukan perempuan baik-baik" kata David dengan ekspresi datar.
Reva terdiam. Dia berpikir kenapa kebetulan pemikirannya dan David sama.
"Kenapa gak menolak aja ?" Tanya Reva kemudian.
David cuma bisa tersenyum kecut lalu memandang Reva dari samping.
"Karena kamu tidak mau bersamaku, kan aku sudah bilang kan pas ditaman" kata David sedih
" Mm- sebenarnya..." Ucapan Reva menggantung karena Reva tengah bergelut dengan pikirannya antara mengatakannya atau tidak.
David memandang Reva begitu pula Reva yang ragu untuk mengatakannya. David menunggu ucapan Reva. Namun apa yang Reva ucapkan membuat dia kecewa karena telah menunggu.
"Gak jadi deh hehe" kata Reva sambil nyengir.
"Ck, kau ini, sudahlah sana tidur sudah malam, lihat ini sudah pukul 22.00wib" titah David sambil menunjukkan waktu di ponselnya.
"Nanti aja deh belum ngantuk" kata Reva masih betah menikmati udara di balkon malam ini.
"Atau mau di kelonin biar ngantuk" goda David yang membuat Reva langsung memicingkan matanya.
"Hih enak aja lu! Emang aku Bayi apa, pakai acara dikelonin segala" kesal Reva
"Bukan itu, tapi-" ucapan David langsung dipotong oleh Reva
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu dan Aku
Teen FictionReva gadis remaja periang yang berubah menjadi dingin dan cuek. Entah hal apa yang menimpanya hingga dia berubah drastis seperti itu. David pria dewasa yang menyukai Reva, tidak tidak, bahkan dia sangat amat mencintai Reva, David merasa sedih karena...