Matahari keluar dengan sinarnya yang tampak malu malu. Tak terasa sudah 1 bulan dan anak kelas XI sudah menyelesaikan PKL mereka masing-masing.
Reva dan Dhani tengah duduk di kantin. Dhani mengaduk-aduk minumannya sambil melamun. Reva mengernyit bingung, ada apa dengan sahabatnya itu.
"Nyel, kenapa lu" tegur Reva
Dhani tersentak dan segera menatap Reva . Pandangannya begitu putus asa dan tertera kesedihan di sana. Ya, Reva tau benar, dia bisa melihat dari sorot mata Dhani.
"Mama gw sakit Rev, dia sedang ada di rumah sakit sejak kemarin" kata Dhani menelungkupkan kepalanya di meja kantin dengan lesu. Hati Dhani begitu gundah takut akan kehilangan ibunya tercinta.
Reva menepuk nepuk pundak Dhani memberi kekuatan kepada sahabatnya agar tidak bersedih lagi.
"Semoga Mama cepat sembuh ya Dhan" doa Reva untuk kesembuhan mama Dhani.
"Gw bingung Rev, mama harus segera di operasi. Tapi gw gak punya sepeserpun untuk bayar biayanya" kata Dhani putus asa.
Reva tertegun, sakit apa ibunya Dhani hingga harus dioperasi? Reva tersenyum dan menyemangati Dhani.
"Tenang aja nyel, besok datang aja ya ke rumah gw" kata Reva
"Hah? Maksud Lo di rumah pak bos David?" Tanya Dhani yang masih terbawa suasana di kantor.
"Iya" jawab Reva sambil menyeruput es teh-nya
"Perhatian! Bagi yang bernama Reva Varensha Queenza dan Arjuna Arkenan Ramadhani harap menuju ruang kepala sekolah sekarang" tiba tiba suara tersebut menggelegar di pengeras suara di sekolah SMK Garuda
Dhani dan Reva saling pandang, lalu mereka tersentak dan segera menuju ke ruang kepala sekolah. Adik kelas menatap mereka berdua heran, namun Reva dan Dhani tidak peduli.
" Congrats Reva dan Arjuna kalian sudah lulus, hari ini saya akan mengurus cap 3 jari kalian, dan ini foto kelulusan kalian" kata pak kepala sekolah sambil menyerahkan foto kelulusan Dhani dan Reva.
Ada dua lembar foto, lembar pertama foto individu dan lembar kedua foto bersama kelas 12 waktu itu.
Setelah semua sudah selesai pak kepala sekolah memberi tahu kapan ijasah Reva dan Dhani dapat di ambil.
" Kira kira dua hari lagi ijasah sudah boleh diambil ya" kata pak kepala sekolah
"Siap pak" sahut Dhani dan Reva kompak
Reva dan Dhani pun memutuskan untuk beranjak dari ruangan tersebut, namun kepala sekolah mencegah mereka.
"Oh iya Reva dan Dhani, karena kalian sudah lulus maka kalian bebas sekarang di sekolah, kalian sudah terbebas dari semua mapel, kalian pun boleh pulang" kata pak kepala sekolah sambil tersenyum bangga karena baru kali ini di sekolah nya ada murid sepintar Reva dan Dhani.
Reva dan Dhani saling pandang dan tersenyum kegirangan mendengar ucapan kepala sekolah. Reva dan Dhani segera berpamitan kepada kepala sekolah untuk pulang.
"Mampir ke RS yok nyel, gw mau jenguk mama" ajak Reva yang di iya kan oleh Dhani
"Boleh" kata Dhani tersenyum bersyukur karena hanya Reva sahabat satu satunya yang sangat dekat dengannya dan sangat peduli padanya dan keluarganya.
Reva dan Dhani memutuskan untuk menggunakan transportasi umum. Tak lupa Reva juga mampir ke toko buah untuk membeli buah tangan dan diberikan kepada ibu Dhani.
"Assalamu'alaikum ma, Arjuna pulang" kata Dhani pelan lalu menuju ranjang tempat ibunya di rawat.
Ibu Dhani terlihat pucat, namun dia tatap tersenyum menyambut anaknya. Dhani mencium tangan ibunya penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu dan Aku
JugendliteraturReva gadis remaja periang yang berubah menjadi dingin dan cuek. Entah hal apa yang menimpanya hingga dia berubah drastis seperti itu. David pria dewasa yang menyukai Reva, tidak tidak, bahkan dia sangat amat mencintai Reva, David merasa sedih karena...