Waktu masih menunjukkan pukul 16.30 WIB. David sedang berbicara dengan sahabatnya Jion dan Aksa di teras depan rumahnya. Sedangkan Reva tengah membuatkan mereka teh dan menyajikan beberapa camilan lalu ikut bergabung dengan mereka.
"Oi Paman! Udah baikan nih ye" ledek Reva yang membuat Aksa mendelik tak suka melihat keponakannya itu meledeknya.
"Udah nikah ni ye" kata Aksa sambil menye menye mengejek Reva balik.
"Udah dong paman" kata David ikut masuk ke dalam obrolan keponakan dan paman itu.
"Ih geli dengernya pak, dia kan temen mu" kata Reva sambil menoyor kepala David yang membuat David mengaduh kesakitan
"Ck, sopan banget kamu ya" kata David sambil mengusap kepalanya.
Sedangkan Jion dan Aksa tertawa terbahak-bahak melihat temannya itu tersiksa.
"Kasih paham Pil, hahaha" tawa Jion tak bisa berhenti
"Toyor lagi aja Rep ahahaha, seneng paman liatnya" kata Aksa tertawa terbahak-bahak sambil tangannya menabok nabok Jion.
"Sarap kalian semua" kata David dengan datar.
Muncul sebuah ide cemerlang di kepala Aksa untuk mengerjai David. Dia pun memulai aksinya untuk mengerjai sahabatnya.
"Eh Pil, Lu cinta gak cama Reva?" Tanya Aksa dengan muka yang dibuat serius
"Jelas lah, nggak perlu dipertanyakan itumah" jawab David kesal karena dia tau pasti ujung-ujungnya dia akan diledek oleh Jion dan Aksa
Jion yang sudah tau permainan Aksa pun ikut menimpali dengan senyum mengejeknya.
"Yang penting itu Pil, si unyil suka gak sama lu , cinta gak sama lu ahahaa" gelak Jion meledek
David memutar bola matanya malas dan meminta jawaban kepada Reva dengan menatap mata Reva memelas. Sedangkan Reva yang tidak mengerti hanya mengangkat alisnya dengan ekspresi datarnya. Aksa dan Jion semakin tergelak dibuatnya.
"Reva cinta gak sama David?" Tanya Aksa sambil menahan tawanya agar berhenti.
"Gak" jawab Reva gengsi yang membuat Aksa dan Jion semakin gencar tergelak mengejek David. Jion pun tertawa sampai menabok David sampai menimbulkan bunyi tabokan agar tawanya berhenti tapi hasilnya nihil.
"Heh Pak Jion! Tolong ya kalau ketawa jangan sambil nabok orang" kesal Reva lalu mengusap lengan David yang di tabok Jion cukup keras saat Jion tertawa tadi. Reva mendelik tak suka kepada Jion dengan mata lasernya yang siap menebas orang.
Jion terdiam melihat Reva yang kesal kepadanya.
"Anjir tadi aja kamu malah noyor kepalanya" bela Jion tak mau di salahkan.Sedangkan Aksa dia santai aja karena dia tidak ikut terlibat. Aksa hanya menertawakan Jion yang sedang merasakan apa yang pernah ia rasakan ketika Reva marah.
"Tau tuh, sahabat lucnut" kata David berkacak pinggang dan kesenangan karena ternyata Reva tak terima ketika ada yang menyakiti dia.
"Kek cewe aja ketawanya sambil nabok orang" dumel Reva sambil mendengus kesal
"Berarti kamu iya kan De" ledek Aksa dengan menaik turunkan alisnya.
"Gak tuh, dahlah males mending main game" kata Reva sambil log in MLBB gamenya.
"Game terus, belajar sana" titah David
"Baru aja main game" kesal Reva tetap fokus ke hp.
Mereka bertiga membiarkan Reva bermain game dan memilih untuk melanjutkan obrolan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu dan Aku
Teen FictionReva gadis remaja periang yang berubah menjadi dingin dan cuek. Entah hal apa yang menimpanya hingga dia berubah drastis seperti itu. David pria dewasa yang menyukai Reva, tidak tidak, bahkan dia sangat amat mencintai Reva, David merasa sedih karena...