8. What's wrong Reva?

105 14 21
                                    

Ayo votmen, biar saya semangat berkarya ☺️😁

Tak seperti biasa kali ini Reva sangat diam. Bahkan di kelas dia pun hanya menelungkupkan kepalanya di meja. Sampai teman temannya bertanya tanya ada apa dengan Reva.

Cecil mendekati Reva dan bertanya dengan gaya centil dan julidnya.

"Kulkas, kenapa dah tumben gtu" kata Cecil

"Iya kas, lu sakit?" Tanya Alden ikut heran

Dea duduk disamping Reva. Lalu mengecek suhu tubuh Reva, namun Reva baik baik saja.

"Lo kenapa Rev? Tumben lu kek gak semangat gitu" tanya Dea

"Iya bener, biasanya emang gak bersemangat si datar aja, tapi ini kok lebih parah kayaknya" kata Sean dari pintu lalu menuju Reva.

Reva hanya menanggapi teman temannya dengan singkat "Tidak apa apa" setelah itu Reva hanya terdiam memandang ke luar jendela.

Walaupun teman-teman kelas Reva tidak dekat dengan Reva namun mereka khawatir dengan perubahan Reva. Sean memutuskan untuk pergi ke kelas Dhani. Setelah sampai dia segera mengatakan tentang Reva ke Dhani.

"Arjuna" panggil Sean di depan pintu kelas X TKJ 1 . Dhani yang sedang bercanda dengan teman-temannya pun segera menoleh ke asal suara. Lalu segera menghampirinya.

"Ada apa ?" Tanya Dhani

"Itu si Reva kok lebih parah ya diemnya?" Kata Sean

"Kan emang gitu kan?" Kata Dhani

"Kali ini lebih parah, kek mayat hidup dia, lu liat sendiri dah" kata Sean sambil berjalan menuju kelasnya dengan di ikuti Dhani.

Dan benar saja, Dhani melihat sahabatnya tidak seperti biasanya. Pandangannya kosong menghadap ke jendela. Teman kelas Reva memperhatikan Reva dan Dhani. Dhani duduk disamping Reva setelah Dea bangkit dari tempat duduk.

"Rev?" Panggil Dhani sambil memegang pundak Reva yang tidak disahuti sama sekali oleh Reva.

"Hey my bestie, what's wrong with you? Can you explain to me?" Kata Dhani khawatir.

Reva menghela nafas kasar. Lalu mulai mengangkat kepalanya dan menatap Dhani. " Im Ok" kata Reva singkat.

"No, lu ga bisa bohongin gw Rep" kata Dhani

"Beneran gw gapapa" kata Reva sendu

"Oke kalau lu belum mau cerita, gw selalu siap kalau lu butuh bantuan" kata Dhani yang membuat para siswi kelas Reva iri.

Beruntung sekali Reva punya sahabat seperti Dhani. Dhani selalu ada untuk Reva, dan siap melakukan apapun untuk Reva.

"Gw balik ya Rep, senyum dong tuh temen temen lu pada bingung, kasian" kata Dhani

Reva tersenyum kepada Dhani, setelah Dhani pergi ekspresinya kembali datar.

"Reva, kami juga temanmu. Kalau ada apa apa lu bisa cerita sama kita, ya kan gaes?" Kata Denta yang sedari tadi diam karena bingung.

"Bener Rev, kita temen lu. Kita juga siap bantu kok kalau ada apa apa" lanjut Alden yang diangguki oleh yang lain.

"Terimakasih, saya tidak apa apa" kata Reva singkat

"Jangan gitu dong Rev,kita temen lu. Lu ngomong saya saya gitu kita merasa tidak di anggap teman" kata Cecil

Bel berbunyi tanda pelajaran dimulai sekaligus menyelamatkan Reva untuk menjawab pertanyaan teman temannya. Reva tak sepenuhnya memperhatikan pelajaran. Pikirannya melayang pada kejadian kemarin. Dia terus terbayang bagaimana David meneteskan air matanya karena penolakannya.

Tentang Kamu dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang