____________
Vote ya, makasihh
____________Bel telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Tapi Nara tetap pada posisinya. Ia mengambil kotak bekal dan buku favoritnya yang berjudul 'Kabur' dari tas ranselnya.
Ana menarik tangan Nara lembut. "Ra, plis, kali ini aja. Temenin gue ke kantin ya?"
"Ga." Singkat kayak doi kalian.
"Kenapa sih?"
"Males."
"Alasan lain?"
"Ribet, bikin kaki gue pegel."
"Itu namanya olahraga Ra, plis temenin gue ke kantin. Gue traktir 2 cup es krim deh."
"Oke." Nara langsung berdiri dengan membawa bukunya. Ana yang duduk di kursi depan bangku Nara langsung bengong. Kenapa ia dari dulu tidak memikirkan cara ini yaa? kalau tahu daridulu ini berhasil, seharusnya sejak dulu ia lakukan.
Nara berdehem. "Jadi gak?" Dengan sigap, Ana segera berdiri. Jarang-jarang Nara menurutinya seperti ini. Ia tidak boleh hilang kesempatan.
"Dasar si fanatik es krim," guman Ana tersenyum geli.
°∆°
Suasana kantin mendadak ramai. Itu karena ada seorang cewek yang akan menembak Ryan.
"Ryan, i don't know when, but you are only the one-one person made me falling in love. Ryan, i fell in your charm. Can you married with me?"
Ryan menghela napas. Memang dia sangat mengakui keberanian cewek ini, tapi dia ini juara english competition tingkat nasional. Dan sekarang cewek di depannya ini menembaknya dengan bahasa inggris yang hancur berantakan begini?
Ryan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia ingin menolak, sekarang ia sedang malas berpacaran. Ia sedang capek meladeni cewek yang murahan begini, kenal saja tidak tapi langsung mengajaknya menikah
"Ehmm, gini Nggun...." Ryan bingung apa yang harus ia jadikan alasan.
Tiba-tiba mata Ryan terpanah kepada 2 cewek yang baru menginjakkan kakinya di kantin. Ryan tersenyum, ia sudah mendapatkan ide.
Ryan segera keluar dari kerumunan itu. Ia menghampiri Nara yang sedang duduk di meja kantin.
"Babe, kamu mau kemana?" Anggun menarik tangan Ryan. Tapi Ryan langsung menepisnya.
Ryan merangkul Nara. Nara melirik Ryan sekilas, lalu membaca buku lagi. "Maaf ya Nggun, gue lagi pacaran sama dia nih," ucap Ryan dengan sekali-kali mencuri pandang ke Nara untuk melihat ekspresi saltingnya. Tapi ekspresi Nara tidak berubah sama sekali. Beneran deh, Ryan yang tampan ini kalah sama buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Manis Kita
Teen FictionBruk "Lo sengaja yaa disini? biar bisa ketabrak sama gue? hehm?" Cewek itu hanya memasang ekspresi datar, ia bergeser ke kiri agar posisinya tidak jadi terpojok. "Lo cantik, gue ganteng, gimana? kita cocok kan?" "Lo udah nggak waras, lo harus pergi...