Hening. Semuanya duduk dengan rapi. Alat tulis sudah rapi tertata di meja. Tidak ada yang berani berisik, karena sebentar lagi adalah jam pelajaran guru killer. Bayangkan saja, setiap pelajaran, guru itu selalu membawa gergaji. Sekali bolos, mereka bisa dikenakan surat peringatan.
Bayangan seorang laki-laki mendekat. Debaran jantung satu kelas bisa terdengar hingga lorong. Ujung sepatu putih mulai menunjukkan keberadaanya.
"GUYSS!!!! JAMKOS!" Dennis, si ketua kelas itu membawa kabar baik dengan heboh.
Mendengar itu, satu kelas mendadak ricuh. Ada yang mendobrak-dobrak meja, melempar-lempar kursi, bejoget-joget di atas meja, berselancar di papan tulis dan hal lainnya yang tidak biasa. Kacau memang, tapi itu cara mereka merayakan jamkos.
"Guys sebelum kita membubarkan diri mari kita mengheningkan cipta." Entah sejak kapan, Ryan sudah di depan kelas dengan memegang penghapus papan tulis sebagai mic.
Jrenggg
Gitar legend di petik merdu oleh Olin. Kamera-kamera sudah siap terpasang, merekam suara merdu Ryan yang langka didengar."Bagiku kamulah duniaku," Ryan mulai bernyanyi.
"Semua ku berikan hanya untukmu," sahut Varel bernyanyi.
"Aku menyayangimu. Apa kau tak sayang aku."
Dennis menyahut. "Kau tak pernah menyadari itu-"
"Hush, ketua kelas diem deh!"
"Yang suaranya jelek nggak usah ikutan nyanyi!"
"Iya nih perusak suasana aja."
Satu kelas menyerbu Dennis dengan hujat-hujatan ala netizen.
Ryan terkekeh, melanjutkan bernyanyi. "Cinta ini ku beri hanya untukmu. Tapi semudah itu. Kau tinggalkan semua melukaiku."
"Kau tutup kisah cinta kita. Saat ku sedang sayang-sayangnya. Apa ada dia yang lain. Yang beri semua yang ku tak punya." Satu kelas mulai menyanyi dengan sok dramatis dan kompak.
"Kau tepikan kisah cinta kita. Saat ku sedang sayang-sayangnya. Kini ku tak bisa memaksa. Tapi ku harus bilang hatiku terlukaaa." Banyak yang menyalakan flash HP, lalu membuat HP mereka melambai ke kanan-kiri layaknya dalam konser.
"Kau tak pernah menyadari itu. Semua ku berikan hanya untukmu. Tapi semudah itu. Kau tinggalkan semua dan lukaikuuu-uu-u."
"Kau tutup kisah cinta kita. Saat ku sedang sayang-sayangnya. Apa ada dia yang lain. Yang beri semua yang ku tak punya."
"Kau tepikan kisah cinta kita. Saat ku sedang sayang-sayangnyaaaa. Kini ku tak bisa memaksa."
"Tapi ku harus bilang hatiku terlukaaaa-a-aa." Suara Ryan mendominasi kelas IPS I.
"Kau tutup kisah cinta kita. Saat ku sedang sayang-sayangnya. Apa ada dia yang lain. Yang beri semua yang ku tak punya."
"Kau tepikan kisah cinta kita. Saat ku sedang sayang-sayangnyaaa. Kini ku tak bisa memaksa. Tapi ku harus bilangg-"
Satu kelas berhenti menyanyi, membiarkan Ryan yang mengakhiri lagu."-Hatiku terluka."
"LAGI! LAGI! LAGI!" sorak-sorak siswa-siswi sudah seperti berada di konser.
Felix menyahut penghapus papan tulis yang digenggam Ryan. "Satu lagi guys, habis itu kita bubar," ucap Felix.
Satu detik kemudian, pensil, penghapus, bulpen terlempar-lepar ke Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Manis Kita
Teen FictionBruk "Lo sengaja yaa disini? biar bisa ketabrak sama gue? hehm?" Cewek itu hanya memasang ekspresi datar, ia bergeser ke kiri agar posisinya tidak jadi terpojok. "Lo cantik, gue ganteng, gimana? kita cocok kan?" "Lo udah nggak waras, lo harus pergi...