Nara menoleh ke kanan ke kiri. Sudah 20 menit ia menunggu supirnya datang menjeputnya, tapi tidak kunjung datang juga.
Sebuah motor berhenti tepat di depan Nara. Cowok itu membuka helmnya. Lagi-lagi Ryan. Nara mendengus. Mau apa lagi cowok itu?
Ryan menepuk-nepuk jok belakang. Lalu menatap Nara dengan tersenyum manis. "Ayo naik!"
"Lagi nunggu sopir."
"Udah batalin aja, bilang ke mama lo, kalau lo lagi dianter sama cowok ganteng."
"Kasian supirnya."
"Ya suruh dia hang-out sama friend-friend-nya dululah, nanti baru disuruh pulang."
Nara menatap Ryan datar. "Kenapa gue harus mau dianter sama lo?"
"Sekalian beliin lo 3 es krim baskin robbins and 1 es krim kitkat."
Okelah. Kali ini Nara menuruti cowok itu. Ia memakai helm yang diberikan oleh Ryan.
"Gimana cara naiknya?"
"Lompat aja."
"Lo gila?"
"Naik atau gue yang gendong?" ancam Ryan.
Tanpa babibu, Nara segera naik ke jok belakang dengan sekuat tenaganya.
"Pegangan!"
"Najis!"
Ryan tersenyum smirk. Ia menyalakan mesin motornya.
Brum brum
Nyenggg nyengggg nyengggg
Motor Ryan melaju dengan kecepatan tinggi. Nara yang terkejut segera memeluk Ryan erat.
"Ryan, pelaninnn! Gue takut nggelinding di jalan."
"Biar cepat sampai tujuan."
"Itdih, bilang aja modus biar bisa dipeluk sama gue."
"Mana ada? itdih ge'er lo."
Ryan melirik spion. Terkekeh melihat raut wajah Nara yang kesal. Ryan semakin menaikkan kecepatan laju motornya. Nara semakin memeluk Ryan erat.
"ISH RYAN, PELANINN! NANTI GUE KELEMPAR DARI MOTOR TERUS GULING-GULING DI JALAN. BADAN GUE NANTI LUKA SEMUA! SIAPA YANG BAKAL TANGGUNG JAWAB?"
Ryan tersenyum miring. "Tenang aja, keselamatan lo always jadi tanggung jawab gue."
°∆°
Saat ini Ryan dan Nara berada di Ranch market. Nara mendorong trolly. Mereka seperti pasutri baru yang sedang berbelanja.
"Es krimnya kita ambil terakhir yaa? nanti leleh soalnya."
Nara menggernyit bingung. "Emang lo mau beli apa lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Manis Kita
Teen FictionBruk "Lo sengaja yaa disini? biar bisa ketabrak sama gue? hehm?" Cewek itu hanya memasang ekspresi datar, ia bergeser ke kiri agar posisinya tidak jadi terpojok. "Lo cantik, gue ganteng, gimana? kita cocok kan?" "Lo udah nggak waras, lo harus pergi...