Pingin publish cerita baru plis T_T
Tentang teenfic dan misteri gitu..
Tapi harus fokus cerita ini dulu, biar sampai tamat
Makanya kawal cerita ini sampai tamat dengan vote ya!
Cuman vote doang kok, nggak bayar :(
(Mulai dari chapter ini dan beberapa chapter kedepan bakal flashback waktu Nara masih kelas 3 SMP.)
-~-
PYAR!
Nara tersentak dari tidur nyenyaknya. Ia melirik jam digital yang berada meja nakas. Jam 1 subuh. Ada apa? Menurut instingnya, suara pecahan itu berasal dari ruang tamu.
Dengan sekuat tenaga, Nara bangkit dari tempat tidurnya menuju pintu. Semakin dekat dengan pintu, ia bisa mendengar suara bentakan yang saling sahut-menyahut dengan samar.
Ceklek
Pintu Nara terbuka, tampaklah Noah yang juga terbangun dan berada di depan pintu kamarnya. Adik laki-lakinya itu menatapnya dengan penuh tanda tanya. Nara hanya bisa menggeleng, ia juga tidak tahu apa-apa.
Mereka berjalan menuruni anak tangga satu persatu.
"KAMU NGGAK PERNAH NGERTIIN AKU, MEN!"
Suara teriakan itu membuat Nara dan Noah saling beradu pandang. Keduanya bergegas pergi ke ruang tengah.
Dari ruang tengah, mereka bisa melihat dengan jelas, banyak pecahan kaca tercecer kemana-mana di ruang tamu. Mereka tidak berani mendekat, sepertinya suasana di ruang tamu sangat panas.
"AKU TUH CAPEK! DAN JAM SEGINI KAMU BARU PULANG?!"
Supermen menghela napas gusar. "Baru pulang dimarahin, ngajak berantem?!"
Nara menyenggol bahu Noah. "Kamu sihh!"
Noah yang disalahkan pun kesal, "Hiih..ih." Kemudian Noah pun pergi melerai pertengkaran kedua orang tuanya. "Eh jangan berantem dulu. Kiki cuman minta permen susu milk - milk SUSU ASLI milkita. Ini permen susu mahal." Lalu Kiki pun memasukkan permen milkita rasa coklat ke dalam mulut ayahnya, dan permen milkita rasa stoberi ke dalam mulut ibunya.
3 loly milkita setara dengan 120 kalory
Bikin sehat cerdas dan ceria
(Oke abaikan garis miring, keinget iklan milkita :'D)
"KENAPA KALAU PULANG SELALU MALAM? KAMU PERGI SAMA CEWEK LAIN? HA? UDAH BOSEN SAMA AKU?"
Supermen mendelik, tak terima dengan pertanyaan sang istri. "Kok kamu jadi gini sih? aku itu pulang malem karena pekerjaan, aku itu lembur!"
"KERJA TERUS! KAPAN WAKTUMU BUAT KELUARGA?!"
PYAR!
Elsa menggambil vas yang ada di meja, dan membantingnya tepat di depan si suami.
"AKU ITU CAPEK NGURUS ANAK, PEKERJAAN RUMAH-"
"Lalu gunanya aku bayar pembantu untuk apa? HA?!" potong Supermen yang diakhiri bentakan.
Mata Elsa memanas. Ia terlalu capek untuk melakukan ini dan itu. Tidak bisakah Supermen membantunya sedikit? Elsa mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. "NGGAK BISA GITU, MEN! ANAK HARUS DIBIMBING! MEREKA SEKARANG SEDANG REMAJA! MASA-MASA DIMANA BANYAK GODAAN! KITA SEBAGAI ORANG TUA HARUS BISA BIMBING MEREKA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Manis Kita
Teen FictionBruk "Lo sengaja yaa disini? biar bisa ketabrak sama gue? hehm?" Cewek itu hanya memasang ekspresi datar, ia bergeser ke kiri agar posisinya tidak jadi terpojok. "Lo cantik, gue ganteng, gimana? kita cocok kan?" "Lo udah nggak waras, lo harus pergi...