Kangen.
Setelah tujuhbelas tahun bernapas di dunia ini, Nara baru mengerti makna satu kata itu dengan baik.
Jadi begini yaa, rasa hampa memenuhi dada, keinginan yang kuat untuk bertemu, dan rasanya berat, seberat 100kg kapas.
Nara mengacak-acak rambutnya sendiri. Kenapa dia jadi gampang galau nggak jelas begini sih? Padahal baru saja 5 jam yang lalu mereka berpisah. Bayangin, cuman nggak ketemu 5 jam saja sudah kangen.
Buat kalian yang punya pasangan nih, bukan buat yang jomblo, kalian pernah nggak sih tiba-tiba kangen banget sama doi? Padahal baru pisah sebentar, tapi rasanya itu udah kayak nggak ketemu 10 tahun, pernah?
Nah, itu yang sedang Nara rasakan sekarang.
Nara membiarkan tubuhnya terlentang bebas di kasur.
Otaknya berpikir keras.
Gimana yaa? Kan nggak mungkin tiba-tiba dia chat Ryan dan bilang bilang kalau kangen. Yang bener saja, gengsi Nara tidak serendah itu. Tapi... Nara ingin bertemu sebentar.
Nara melirik benda pipih yang dibiarkan tergeletak di meja nakas. Sepertinya, kali ini pun, Nara butuh saran. Tangannya langsung terulur mengambil handphone dan membuka wikihow.
Hmm, memberi kode ya?
Di web tersebut menyarankan untuk memberikan kode keras kepada orang yang kita rindukan. Tapi, membuat kode seperti apa?
Ah, tidak tahulah. Yang dia pikirkan saat ini adalah mencari kertas dan bulpen lalu menulis beberapa huruf.
Huft.
Selesai. Nara memotret kertas itu, lalu memberi beberapa tambahan huruf di foto.
Nara memejamkan matanya.
Iya atau enggak? Kalau dia nggak peka gimana? Percuma dong gue bikin story? Iya atau enggak nih?
Batin Nara berperang sendiri.
Ah gataulah, post aja dulu.
Jantung Nara seketika berpacu cepat setelah akhirnya berhasil membuat story tersebut.
Jarinya segera bergerak membuka chatroom-nya dengan Ryan. Tidak ada chat baru. Mungkin masih nanti.
5 menit berlalu, masih belum ada chat baru dari Ryan.
Mungkin masih sibuk, batin Nara mencoba berpikir positif.
10 menit.
30 menit.
45 menit.
1 jam.
1 jam lebih 5 menit.
Nara mulai tidak sabaran. Jangan-jangan beneran tidak mengerti maksud story-nya? Ah, Nara tidak tahu. Mungkin tunggu 5 menit lagi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Manis Kita
Teen FictionBruk "Lo sengaja yaa disini? biar bisa ketabrak sama gue? hehm?" Cewek itu hanya memasang ekspresi datar, ia bergeser ke kiri agar posisinya tidak jadi terpojok. "Lo cantik, gue ganteng, gimana? kita cocok kan?" "Lo udah nggak waras, lo harus pergi...