haii!
hari ini udah ujian aja nih༎ຶ‿༎ຶ
nah, karena PAS, kayaknya aku bakal susah ada waktu buat nulis. Jadwalku jadi berantakan (╥﹏╥)
jadi.... ya doain aja supaya aku tetep ada waktu buat nulis :)
tapi sorry kalau aku nggak up, karena aku lagi PAS
(fyi, aku PASnya 2 minggu :'))
***
Sepertinya hari ini adalah hari perayaan untuk para pasangan.
Mall itu dipenuhi dengan orang-orang bucin yang tidak tahu tempat. Entah dari kanan-kiri atau depan-belakang, aura berwarna pink akan benar-benar terasa pekat.
Tapi di antara semua itu, hanya satu pasangan yang membuat orang-orang di sekitar mengalihkan pandangannya.
2 pikiran yang sama terbersit dalam benak mereka: insecure atau ingin join di antara pasangan itu.
Tapi sepertinya pasangan itu benar-benar tidak peduli dengan tatapan orang lain. Kalau kata orang jomblo: Seakan dunia milik berdua.
Ya begitulah, pasangan yang awalnya tidak serius menjadi saling bucin abiez.
Tangan laki-laki itu terulur menuju wajah kekasihnya, ibu jarinya mengusap jejak es krim yang menempel di pipi. "Es krimnya enak?"
Anggukan kecil dari Nara membuat Ryan tersenyum.
"Habis ini kita mau kemana?"
"Makan."
"Di?"
"Warung."
"Emang ada di dalam mall kayak gini?"
"Ya di luarlah, sayang," ucapnya seraya menoel hidung ceweknya.
"Bersih?"
Ryan mengangkat satu alisnya. "Kamu alergi sama makanan yang di pinggir jalan?"
Nara menggeleng. "Bukan, aku trauma sama makanan yang di pinggir jalan. Soalnya waktu itu aku sempet liat abangnya garuk-garuk pantat sambil masak. Kan jadi nggak nafsu."
"Hmm, kalau gitu jangan deh. Lo mau makan apa?"
"Terserah."
"Ayam?"
"Bosen."
"Mie?"
"Nggak."
"Bebek?"
"Nggak suka."
Ryan mendengus. "Terus apa dong?"
"Terserah."
Ryan mengelus dada sabar. Sebenarnya pacarnya ini mau apa sih, bilangnya terserah tapi clueless. Ryan memenjamkan mata sebentar, mencoba mencari jalan keluar yang tepat dari kata terserah ini.
"An?"
Ryan menatap Nara. "Kalau kamu bingung, kita ke foodcourt aja gimana?"
"Boleh."
"Yuk!"
Nara tidak bergeming, bingung.
Ryan mendengus. "Ayo," ucap Ryan sembari menggandeng tangan kanan Nara, "peka dikit dong, tanganku udah diulurin, tapi kamu malah nggak gandeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Manis Kita
Teen FictionBruk "Lo sengaja yaa disini? biar bisa ketabrak sama gue? hehm?" Cewek itu hanya memasang ekspresi datar, ia bergeser ke kiri agar posisinya tidak jadi terpojok. "Lo cantik, gue ganteng, gimana? kita cocok kan?" "Lo udah nggak waras, lo harus pergi...