[1] Unrequited Love.

13.7K 317 4
                                    

Sequel of CEO Jeonghan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sequel of CEO Jeonghan. Bisa dibaca di [M] Seventeen Sweetness yang pertama ya!.

----------------

"Y/N-ah, kau mau kan kalau menikah karena urusan bisnis dengan salah satu CEO perusahan interior?" tawar Appa. Aku menatapnya yang tengah duduk di kursi CEO. "Dijodohkan? Apa perusahaan kita tak bisa berdiri sendiri?" jawabku.

"Ya kau tahu, kita sedang butuh partner untuk interior.. bukankah lebih menguntungkan jika kita dapat menggarap bangunan sekaligus interiornya?" jelas Appa. Matanya memancarkan harapan penuh padaku.

"Aku bisa melalukan apapun selain perjodohan" jawabku dengan nada memelas. Appa juga kehilangan harapan yang tadi terpancar diwajahnya. "Begitukah? Yasudah" ucap Appa lesu.

Appa sudah mendirikan perusahaannya sekuat tenaga hingga sebesar ini. Tidak mungkin aku menolak permintaan Appa. Meski aku tidak tahu seluk beluk CEO itu. Yang ada dipikiranku sedari tadi, CEO tua gendut dan mesum.

"Besok kau ke tetap dikantor setelah Nona Son menjelaskan pekerjaanmu, kita makan malam bersama keluarga mereka" jelas Appa. Aku mengangguk "Kalau Appa butuh sesuatu ucapkan saja seperti ini, aku tidak keberatan".

Appa memelukku erat "Appa yakin, ia juga akan menyayangi anak semata wayang Appa yang paling cantik ini!" ucap Appa. Aku hanya tertawa didalam pelukannya.

Semalaman aku merasakan konflik batin antara tetap ikut makan malam besok atau tidak. Jika ikut, aku takut aku akan benar-benar dijodohkan dengan CEO tua. Jika tidak, aku terasa durhaka sekali pada Appa.

Karena bertahan semalaman, aku kurang fokus saat Nona Son menjelaskan tugasku saat menggantikan Appa menjadi CEO. "Ya kurang lebihnya seperti itu tugas Nona, nanti pasti akan saya bantu" ucapnya.

Aku mengangguk lalu menatap jam dinding di ruangan Appa. "Ah iya, Nona ada jadwal makan malam ya.. saya telfonkan supir Nona dulu" kata Nona Son. "Eum.. Apa anda tahu CEO One Zero seperti apa?" tanyaku.

Nona Son yang tadi menatap ponselnya kini menatapku. "Setau saya saat Aboeji Nona meeting disini, CEO nya tua mungkin lebih muda 5 tahun dari Aboeji Nona" jelasnya.

"Aduh, bisa gila aku" batinku. "Ayolah Y/N, pernikahan kontrakmu hanya berjalan 3 tahun..". Aku terlarut dalam konflik batinku. "Nona, supir anda sudah didepan" ucap Nona Son memecah lamunanku.

Aku mengangguk dan memberi salam sebelum pergi meninggalkan perusahaan. Langkahku sedikit berat menuju mobil. Saat aku masuk mobil, supirku tersenyum.

"Anda terlihat sangat khawatir dengan perjodohannya" ucapnya sambil memacu mobil menembus keramaian Seoul. "Hah.. aku tak tau apa keputusanku benar" jawabku lirih.

"Kalau CEO nya tampan apa nona akan menyukainya?" tanya Pak Kim. Aku mengangguk dengan cepat "Apalagi jika ia pintar mengolah bisnis!" jawabku riang.

Long Short Story SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang