[4] We Can

6.3K 236 16
                                    

Sequel of Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sequel of Mr. Busy Mingyu. Bisa dibaca di [M] Seventeen Sweetness pertama ya!.
--------------------

Bunyi ombak dan sinar matahari menyambutku dipagi hari. Aku mengerjapkan mataku dan mencoba menatap sekitar. Sebelahku sudah kosong, mungkin Mingyu lari pagi.

Aku meregangkan tubuhku sebentar lalu beranjak dari kasur. Hari ini adalah ulangtahun pernikahan. Mingyu mengiyakan ajakanku untuk berlibur dan kami memilih pulau Jeju.

Sebenarnya, pilihan ke pulau Jeju karena Mingyu ada urusan kantor disini. Ia perlu melakukan kunjungan kantor cabang Jeju.

Meski harus aku yang melakukan reservasi hotel dan restoran, aku tetap senang karena ia mau meluangkan waktunya untukku.

Air dingin yang keluar dari shower membangunkan tubuhku. "Baju apa yang nanti akan kupakai" gumamku. Aku membayangkan memakai dress hitam yang belum lama ini Mingyu belikan.

Sepertinya ia akan senang jika aku memakai itu. Aku tersenyum hanya membayangkan waktu makan malam nanti. Seusai mandi aku menunggu Mingyu di teras depan kamar hotel.

"Oh sudah bangun, mau pergi sarapan sekarang?" tanya Mingyu. "Apa kau tak mau mandi dulu?" tanyaku balik. Mingyu menatap tubuhnya yang penuh keringat lalu tersenyum.

Ia mendekat kearahku kemudian membuka tangannya lebar. "Apa kau tak mau memeluk suamimu dulu?" godanya. "Ya! Cepat mandi" pekikku.

Mingyu tertawa lalu masuk kedalam kamar hotel. Tak lama terdengar suara shower dinyalakan. Aku duduk lagi dan menatap pantai didepan. Betapa beruntungnya aku menjadi istri dari CEO tampan, Kim Mingyu.

"Sudah mandi" ucap Mingyu tiba-tiba. Rambutnya acak-acakan dan masih sedikit basah. "Aigoo, seharusnya rapikan dulu rambutmu" kataku lalu mendorongnya masuk lagi.

"Memang kenapa meski berantakan?" tanya Mingyu. Aku diam dan menyisir rambutnya perlahan. Ia terus menatapku dan tak melepaskannya sedikit pun.

"Sudah, ayo sarapan" ajakku. Mingyu melingkarkan tangannya dipundakku dan mengajakku menuju dining room. Ia menyuruhku duduk dan ia mengambilkan makanannya.

"Selamat makan" ucap Mingyu. "Mingyu-ya, nanti jangan lup-". Saat baru akan mengingatkan Mingyu, ponselnya berdering. Ia memberi tanda padaku sebentar.

Ia meninggalkanku sendirian di meja. Aku hanya diam dan melanjutkan makanku. Toh aku bisa mengingatkannya setelah ia menerima telfon.

"Aku setelah ini harus mengecek persiapan kantor" ucap Mingyu lalu duduk di kursinya. "Kau tak lupa kan kita janji makan malam?" tanyaku.

Long Short Story SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang