[5] Let Go

1.7K 192 9
                                    

-----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------

"Apa maksudmu?" tanya Hoshi. Aku menundukkan kepalaku. Hatiku terasa sakit dan aku tak bisa menatapnya. "Kau jangan berkata seperti itu karena merasa bersalah" lanjut Hoshi.

Ia pindah menjadi duduk disebelahku. Tangannya memegang kedua pipiku dan mengangkat wajahku agar menatapnya. "Chagi, aku tidak masalah.. sudah kubilang aku lebih baik kelelahan seperti ini daripada melihatmu diremehkan" ucapnya.

Ucapan Hoshi berhasil membuatku menangis. "Aku.. merasa jahat sekali.. kau kelelahan seperti itu, sedangkan aku penyebabnya bisa tidur dengan nyenyak" kataku. Ia memelukku erat dan mengelus kepalaku.

"Kau tidak bersalah, mari kita lewati semuanya bersama" ucap Hoshi. Pelukan hangat Hoshi dan elusannya dikepalaku membuat hatiku menjadi tenang. Hoshi membawaku ke agensi untuk bertemu member lainnya.

Ia memegang tanganku erat. "Huh aku ingin tidur nanti" rengek Hoshi. "Tidur saja, mumpung kau kosong hari ini" kataku. Ia mengangguk dan tersenyum.

Saat kami membuka pintu ruang latihan, semuanya menatapku. "Kalian tidak berniat menyerah kan?" tanya Seungcheol. Hoshi merangkulku dan menarikku agar mendekat kearahnya. "Tidak sama sekali!" jawab Hoshi mantap.

"Y/N Noona, kalau kau kesulitan ceritakan saja pada kami" ucap Dino. Mereka mengangguk bersamaan. "Kami pasti mendengarkanmu kapanpun" imbuh Joshua.

Aku duduk didekat para member. "Aku kesal melihat para staff" gerutu Seungkwan. "Ya mereka seakan menutup mata pada Y/N" lanjut Wonwoo. Hoshi tidur dipahaku dan langsung memejamkan matanya.

"Tapi aku lebih kesal jika mereka berkata jelek tentang Y/N" ucap Hoshi. "Tentu saja, maksudku selama setahun kau dengan Noona tak sekalipun ia seperti pandangan para staff itu" omel Seungkwan.

"Kau tak bersalah Y/N-ah, kan sudah kubilang" ucap Jeonghan. Aku mengangguk "Sudah, jangan membahas hal ini.." kataku. Kami membicarakan hal lain.

Tak butuh waktu lama, Hoshi terlelap di pahaku. Melihat wajahnya yang begitu tenang saat tidur membuatku menyadari kebodohanku tadi meminta untuk menyudahi semuanya.

Tanganku menyisir pelan rambut Hoshi. Ia terlihat sangat tampan sekarang. Bahkan saat tidur bibirnya tetap mengerucut. Terlihat begitu menggemaskan.

"Y/N-ah" panggil Seungcheol. Aku menatapnya "Ada apa Oppa?" tanyaku. "Kau tau kan bahwa Hoshi sangat mencintaimu? Jangan menyerah dengan hubungan kalian ya" ucap Seungcheol.

Aku mengangguk "Iya, aku tak akan menyerah" jawabku dengan yakin. Jeonghan yang duduk disebelahku memegang pundakku. "Ingat, kami semua berada disini untukmu dan Hoshi" kata Jeonghan.

Long Short Story SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang