[3] My Fault

7.7K 243 7
                                    

--------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------

"Eum, boleh saya minta waktunya?" tanya Jina, temanku. Aku dan temanku adalah perwakilan ekstrakulikuler jurnalistik. Kebetulan salah satu agenda tahun ini adalah wawancara tim basket.

Mereka menyabet banyak sekali juara sejak pergantian captain. "Ah mian, kami dari tim jurnalistik sekolah.. kebetulan tahun ini artikel yang diusung adalah tim basket" jelasku.

"Oh begitu, boleh.. apa perlu satu tim?" tanya salah satu dari mereka. Aku menggeleng "Perwakilan saja juga boleh" jawabku sambil tersenyum.

Mereka memberi tahu kami untuk kembali lagi sepulang sekolah dan mewawancarai captain basket itu sendiri.

"Bagaimana ini, kalau sepulang sekolah aku harus pergi ke tempat les" ucap Jina. "Aku wawancara sendiri tak masalah, nanti kau bantu susun kalimatnya" kataku sambil mengacungkan jempolku.

Ia memelukku erat "Ahh, gomawo Y/N-ah" ucapnya. Sejujurnya aku tak tahu harus bertanya apa. Aku sendiri kurang pandai dalam mewawancara orang karena sifat asliku yang pendiam.

Sepanjang jam pelajaran aku terus-terusan menyusun skenario pertanyaan untuk nanti. Tapi tetap saja aku takut saat berhadapan dengan captain basket nanti.

Mataku menatap kearah halaman dan menemukan tim basket masih berlatih di teriknya panas. Melihat mereka yang bekerja sekeras itu aku jadi termotivasi sesaat.

"Y/N-ah, aku pulang dulu.. nanti kau kirim ya hasil wawancaranya" ucap Jina yang membuyarkan lamunanku. Aku mengangguk kemudian menatap sekitar.

Seisi kelas telah kosong. Aku segera menata buku ku dan pergi kearah lapangan basket. Tepat sekali mereka selesai berlatih saat aku tiba.

"Kau anak jurnalistik yang tadi?" tanya salah satu pemain. Aku mengangguk "Iya, saya tunggu hingga tak terlalu lelah" jawabku. "Oke, aku Jeon Wonwoo.. nanti mungkin kau akan mewawancarai kapten tim kami" jelasnya.

Aku mengangguk "Saya Seo Y/N, saya pastikan akan menulis artikel yang bagus" kataku. Seorang pemain mendatangi kami. Ia memakai kaos putih polos dan sedang menyibakkan rambutnya kebelakang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Short Story SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang