5 Tahun kemudian
Usiaku kini telah menginjak 15 tahun tepat dimana kepergian anya telah sempurna 5 tahun ,
Aku tak begitu menyesali perpisahan ini toh nantinya aku akan di pertemukan denganya lagi ,tapi entah kenapa dua hari belakangan hati ku mulai gusar ketika surat terakhir darinya sampai kepadaku
Seperti sebelumnya aku selalu bahagia menerima surat nya tapi kali ini mengapa , rasanya ia menarik ulur perasaanku
Makkah 08 05 17
Teruntuk kaffa kuSaat ku tuliskan surat ini untuk mu bertubi-tubi air mata ku telah tumpah membasahi kertas ini,,
Semalam aku telah bermimpi bahwa kamu yang sering ku sebut dalam sepertiga malam ku bahkan saat berada di depan Ka'bah namamu pun tak pernah lupa ku sebut , datang ke Makkah untuk menuntut ilmu, tapi sayang nya kamu datang kesini bersama pria lain , ketika aku bertanya padamu siapa pria itu ,dengan ragu kamu menjawab dia suamiku,,,Hatiku hancur ketika kamu mengatakan itu dengan jelas di telinga ku,aku takut kehilanganmu malaikat hatiku ,membayangkan saja rasanya tak sanggup apalagi kenyataannya
Sungguh perjalananku tinggal tiga tahun lagi ku harap kamu mampu menungguiku ,,jika kamu tidak kuat menungguiku aku akan mencoba mengikhlaskan mu biarkan saja aku yang sakit menahan rasa iniAku mencintaimu karena Allah pasti suatu saat Allah akan menyatukan kita
Ketika aku dan kamu menjadi kita saat itu lah yang terpenting dalam kehidupan ku,,Jaga di rimu baik- baik ,seng rajin belajare ,Ojo lali di deres terus pelajarane,
Ibrahim Al khowwaz
Mungkin aku sanggup Gus menungguimu pulang dari Makkah, tapi bagaimana dengan keluarga mu pasti beliau telah menyiapkan jodoh untuk mu , mengingat tradisi di keluarga kita seperti itu ,,.
Entah lah Gus telah susah payah ku berjuang melupakan mu tapi namamu masih enggan beranjak dari relung kalbu ku yang teramat dalam
Biarlah waktu yang menjawab semua ini,,,,
Aku menyayangimu Ibrahim ku ,,
Saat itu bersamaan dengan menetesnya buliran keristal dari mataku membasahi sajada ku yang ku kenakan di sujud malam ku kali ini,,,, tak terasa aku pun sesunggukkan lirih memohon pada sang sutradara alam agar beliau menjawab doaku. " Ya Robbi jika Ibrahim adalah jodohku tolong dekatkanlah aku denganya ,,jika tidak lupakan tentangnya dalam benakku agar aku tak terlalu jauh zinah fikiran " lantas diriku mencoba bangkit melera air mata ku sendiri tak membiarkan orang lain tau bercak kesedihan ku,Setelah usai diriku beranjak pergi membangunkan teman seperjuangan lalu kami kelilingi komplek untuk membangunkan tahajjud para santriwati,, oh yaah saat ini aku sudah tidak tinggal di ndalem lagi melainkan aku tinggal di pos keamanan pusat pondok yang terletak tak jauh dari ndalem yai,, karena aku di amanahi yai sebagai keamanan pondok ,, yai sangat mempercayai ku pada setiap keputusan pondok untuk kegiatan musabaqoh qiroatul kutub tak jarang yai langsung menunjukku sendiri bahkan aku di suruh menghadap beliau di ndalem dan sekaligus sorogan pada beliau langsung,,
Berkali- kali aku Merasa beruntung bisa sedekat ini dengan beliau apalagi dengan ummah mereka berdua menganggap ku sebagai mana putrinya sendiri ,
, hal itu pernah aba yai ucapkan secara langsung pada ayah saat sowan di ndalem
"" lek"" ,,,panggil yai pada ayah " kafa iku tak anggep anak ku dewe tak dadekno dulur karo awa"Ayah yang mendengar pernyataan itu tersenyum tipis lalu menimpali
" asal ojo sampian boyong nang Tarbiyatul Athfal wae"
Dengan renyah yai menjawab
" Yo orah toh lek,, anakmu iki pinter pol pestine wes sampean wanti wanti"" Nyuwun Pangestu ne mawon "
Jawaban ayah itulah yang membuat ku menggantung akankah cintaku ini dapat bersatu,, semua biidznillah coz i have Allah ,so iam must fine if him no my husband ,, itulah kata penguat yang sering bergeming dari mulut ku saat takdir semakin mengantarkan kalo Ibrahim bukan jodoh nya Kaffa ,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Nihqob Cinta
Teen Fictionkaff seorang gadis tangguh tegar penuh ketakjuban, berdedikasi tinggi dan cucu seorang kyai yang tersohor seantero kota Jogja. Begitulah sedikit gambaran luar yang kerap kali orang lain menceritakan tentang diri kaff Namun pada kenyataannya sebe...