Aroma misik cinta

39 4 0
                                    

Dekupan hatiku begitu kencang, bahkan oksigen yang masuk tak bisa stabil, rongga dalam dada ikut mengatup-ngatup begitu cepatnya

Astaghfirullah,, ku panjatkan istighfar begitu lirih ketika kaki ku melangkah keluar dari ambang pintu taman ndalem kesepuhan milik yai

Wajahnya yang teduh bersinar,aroma parfumnya yang telah memenuhi rongga di hidung ku, membuat ku semakin takjub dengan ciptaan tuhan yang satu ini,  meski terlihat rautan beberapa duka yang di pikulnya tak sedikit pun mengurai aura keteduhan darinya,

Sambil tersenyum ku berjalan  menuju kamar ku yang berada sebelahan dengan musholla agung

Rasanya senyum ku tak ingin memudar, romansa wajah anggunnya selalu berkeliyaran memenuhi bayangan ku, sungguh indah kejadian tadi,

" Ish,,,,keno sandiolo sampean iki,, " tepuk faris pada punggung ku ketika mendapati diriku sedang duduk di ambang pintu sambil senyam-senyum sendiri

" Benar,,tapi sandiolo iku jelma dadi bidadari,,"

" Ngomong opo sampean iki,, wz ndang wudhu,delok konco-konco podo ngenteni sampean" pungkasnya padaku sambil memukulkan sajadah yang sebelumnya di kalungkan pada lehernya

Andai waktu Maghrib tak sebentar pasti aku akan berlama-lama di sini sambil tersenyum mendongakkan wajah ke langit untuk mengulas terus wajah indanya tadi, berhubung waktu Maghrib hanya sebentar sekira 15menit menurut qoul jadid maka ku turuti pinta faris saja ,,

Karena kurasa tidak ada pilihan lain selain berdiri dari ketidak warasanku ini,

Sebenarnya tak butuh waktu yang lama untuk mempersiapkan diri menghadap sang Khaliq,
Hanya saja aku yang tak terbiasa tidak memakai minyak wangi pergi ke majlis Allah,merasa canggung untuk melangkahglkan kaki menuju musholla agung Karena minyak wangi yang ku taruh di almari tidak ada

Wajahku nampak gusar mencari benda kecil itu dalam botol tak kunjung bertemu

" Sudahlah gus pakek, minyak ku saja, santri- santri sudah pada nungguin tu" tawar Fadil pada ku sambil menyodorkan minyak wangi yang telah di gunakan tadi

Waktu yang semakin berputar membuat ku harus mengambilnya untuk ku oleskan ke tubuhku

Namun lagi-lagi aroma harum dari tubuhnya memenuhi rongga dalam hidugku

Sungguh setelah wudhu tadi aku telah membuang jauh bayangan tentang dirinya tapi kali ini Mengapa bayangan tentang  dirinya hadir lagi

Saat itu juga aku menyadari bahwa aroma parfum milik Fadil sama dengan aroma parfum milik neng kaff, sungguh suatu kebetulan yang menguntungkan tanpa lama- lama segera ku baca lebel yang terterah di badan botol itu, tanpa susah ku dapat membacanya yaitu bertuliskan misik thoharoh

Fikirku sejenak harus ku ingat baik nama parfum itu, nanti aku akan membelinya supaya aroma misik cinta memenuhi rongga dalam hati ku

Astaghfirullah Azril apa kamu ini sudah gila gumamku dalam hati ketika menyadari semua kelakuan yang telah ku lakoni dari tadi

Dari pada penyakit ku lebih akut segera ku berikan minyak wangi itu pada Fadil lalu  bergegas menuju musholla bersamanya,

Sampai di musholla sesuai dugaan para santri telah berjubel memenuhi musholla untuk menunggu ku datang mengimainya sholat

Memingatnya memang dapat melupakan segalanya,,

Maafkan aku teman-teman ucapku lirih dalam hati ketika Langkah kakiku menuju tempat pengimaman

🌑🌓🌓🌔🌕
Menyeduh kopi di  balkon asrama as- Suyuthi sambil menatap purnama adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa bagi para pecandu kopi

Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang