27

37 4 2
                                    

Hemm kringat dingin ikut membanjiri sekujur tubuh.
Peluh keringat dan gemuruh hati bergemuruh riuh...
Hatiku mulai sesak pasokan oksigen serasa sepak untuk berhenti...

Meski sedari tadi aku masih duduk manis diruang tamu tapi perasaanku masih juga tak menentu...

Antara penasaran dengan siapa imamku nanti dan rasa takut ketika kami dipertemukan...

Jurus ampuh menangani gejolak hati yang  tak menentu saat ini adalah  hanyalah menunduk ..

Sembari tadi suara riuh menyambut kedatangannya...

Tak sedikitpun merubah posisi dudukku..

Namun aku juga manusia normal.

Dengan tak sengaja kedua bola mataku menangkap sesosok pria yang bagiku tak asing lagi...

Ia masuk rumah jaddi  dengan senyum yang menawan serta berbaju rapi layaknya orang nikahan...

Dia...yah memang dia...

Gus.....

       Ibrahim dia datang kesini ...

Entah lah sebagai apa...????
Aku tak tahu namun sedikit rasa bahagia mewarnai haiku.

Bukanya aku masih berharap samanya tapi kedatangannya dihari ini dengan penampilannya seperti itu membuat ku berpositif thinking.

Astaghfirullah maafkan hamba yang masih lancang ini... repalku dalam hati..

Tak lama setelah itu ayah memangil dengan bahasa Arab seorang dari luar untuk masuk

"Ya ibni Muhammad udkhul..."

"Wahai anakku Muhammad masuklah..."

Otakku terus berfikir mencerna perkataan ayah...sejak kapan ayah punya anak laki-laki  namanya Muhammad ,setahu saya mas Athar suaminya Mbak nahla namanya Ahmad Athar ..

,🤔🤔🤔 Apa jangan-jangan suami kaff yek Muhammad...
(Ngipi kamu kaff tegurannya pada diri sendiri)

Subhanallah apa ini beneran..

Ternyata  selisih berapa menit yek Muhammad beserta buyahnya masuk keruang tamu jadddi..

__________

Suara pukulan rebana memang masih mengalun merdu mengiringi semua rombongan masuk keruang tamu yang lumayan luas ini..

Para tamu pria maupun wanita segera memanggil nama Muhammad untuk menjemputku yang masih berdiri mematung sambil tertunduk disamping ibu dan jidddah...

Drap langkahnya begitu jelas terdengar oleh telingaku ..

Rupanya pria itu berjalan mendekatiku

Hati yang masih tak karuan ini tak berani sedikitpun mengangkat wajah kearahnya..

Rasa penasaranku masih kalah dengan rasa malu dan grogiku bahkan saat ia menjulurkan tangannya untuk kusalimi dan kukecup

Hatiku masih kaya akan gemetaran ini
nampak ragu mengambilnya setelah 3 kali bacaan basmalah dengan sempurna kubaca dengan amat lirih, namun pastinya kedua telinga suamiku mendengarnya barulah kuraih tangan itu..

Tangan yang nantinya akan membelaiku .
Tangan yang akan melindungi dan mebelahku..
Tangan yang kugunakan untuk menyongsong masa depanku..
Tangan yang ditaruh didalamnya beribu amanat tentang urusanku dan anak-anak kami kelak...

Disusul setelah itu ia memegang ubun-ubun ku untuk membacakan do'a dan dilanjut setelah itu beberapa habaib yang tersohor datang menyaksikan  pertemuan ini bergantian  ikut menuntun suamiku membacakan do'a.

( Bisa dibayangkan deh guys betapa capeknya diriku selama itu aku masih dalam posisi tertunduk ...😵😵,,)

"Tabarokalllah Syukron bib"" ucap ayahku pada habib yang terakhir menuntut membacakan do'a suamiku..

Lantas setelah itu kami dipersilahkan masuk menuju dekor yang entah lah sejak kapan dekor itu telah bertengger di ruang prasmanan tamu prai...

Ruangnya sedikit tertutup namun tak begitu jauh dari arah kami berdiri tadi..

Nampak elegan dan megah begitulah kesan pertama kali saat aku melihat dekor itu ..
Dan entah ini kelakuan siapa ...
Kuakuhi sangat bagus sekali
Warna yang dipilihnya sungguh sangat cocok denganky yang dominan suka warna kalem.

Sepanjang menelusuri jalan menuju dekorasi tanganku digenggam olehnya terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang menelusuri jalan menuju dekorasi tanganku digenggam olehnya terus..itupun  karena instruksi ibu dan para tamu lainnya .

Sesat sebelum langkah kakiku menuju karpet coklat tiba-tiba terhenti akibat aku tercengang oleh kehadiran pria yang saat ini menggandengku..

Yah...secara tak sengaja netraku bertemu dengan

Dia suamiku...
Dan ternyata...
Dia adalah..
Pria yang selama ini kehadirannya
Terus dan terus membuat ku kesal..

Oh . tuhan mengapa harus pria ini yang engkau jodohkan dengan diriku

Apakah pasokan pria Sholeh di dunia hanya tersisa dia untukku .

" Assalamualaiki yaa babar Rohmah"
Suara itu terucap dengan lembut tanpa mengubah rasa ta'dhim nya padaku ..sama seperti dulu..

Sedang aku yang masih syok dan sedikit angkuh  nan ragu menjawab salamnya..

"Waalaikas salam yaa babar rohmah
Dengan sedikit tersenyum tipis karena bagaimanapun dia sekarang adalah suamiku ..

Rasa angkuh nan gengsi harus kubuang mulai detik ini juga, menggantinya dengan rasa ta'dhim dan cinta sebagai suami..

" Maaf neng.." ujarnya ketika menuntun ku untuk duduk di karpet..

" Monggo" ucapku datar ..

Kupikir acara pada malam hari ini sekedar Temon saja tapi nyatanya malam ini acaranya syakral banget karena banyak banget nasehat-nasehat yang dituturkan oleh beliau-beliau dan dilanjut setelah itu foto bersama keluarga masing-masing...

Skenario tuhan memang indah adegan per adegan tak ada  sedikitpun makhluk di dunia ini mengetahuinya ..
Kita memang makhluk yang pandai berencana namun kehendak Tuhan lebih terkemuka .
Seperti saat ini dengan siapa kita bisa menentukan calon suami kita tapi jodoh tuhan untuk kita lebih nyata..



Haduh pada kepo gak dengan siapa sih sebenarnya kaff Nikah..
Kalo pengen tahu simak terus kisahnya dan jangan lupa kasih vote dan komenya. 😀😀🙏

Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang