30

30 3 0
                                    

Sudah kuusahakan untuk menutup kedua bola mataku dan kututup sekujur tubuhku dengan selimut tapi hasilnya masih nihil juga..

Kedua mataku masih enggan untuk terpejam padahal rasa kantuk sungguh telah menyerang

Ehmmm...eluhhku singkat saat menyadari ternyata pria yang tadi sholat bersamaku tak tidur di samping ku.. ..

Dimana pria itu..!!
Apa dia gak tidur...???

secara refleks kenapa naluriku merisaukannya...

Padahal terserah dia aja ...
Mau tidur dimana kek...

Tapi tangaku gatal juga.

Pada akhirnya selimut yang melilit seluruh tubuh ku singkirkan dan mataku ku sibuk mengedar mencari sosoknya

Wowwwe...
Betapa terkejutnya diriku .
Saat ku temui dia masih setia duduk bersila ditempat sujud sembari tadi sambil mutholaah kitab Bajuri yang kuletakkan diatas meja belajar..

Setelah tadi siang ku gunakan untuk mengajar kitab mantannya..( Fathul qorib )..

Maklumlah sebagai orang yang di depan pengalamannya harus lebih banyak dari pada yang dibelakang ..

Meski modal hasiyah dan baca kilat sebelum bel masuk bunyi tetap saja harus mahir menerjemahkan kitab kuning tersebut.

" Maaf neng kalo kebangun gara-gara suara saya yang agak keras..." Pintanya padaku sambil menghadapi kearahku yang masih berbaring di kasur

Memang benar sih tadi agak berisik tapi kerasa nyaman aja... decitku dalam hati

" Mboten kok Gus..." Tanpa sadar lidahku nyerocos dengan sendirinya seperti itu

"" Maaf kitabnya tak baca neng.."

Bukanya menjawab aku malah bertanya "Kenapa gak tidur .."

" Gak bisa tidur neng.."

" Apa gak capek ".

" Di sepertiga malam seperti ini,sudah terbiasa bercumbu neng "

Apa dia bilang fulgar banget sih bahasanya...

Untung lawan bicaranya bisa nerjemah. ..

Maksudnya bercumbu dikalangan para santri adalah mereka akan sibuk berkencan dengan memutholaah kitab-kitab salaf, hingga terkadang semua dapat tersingkirkan...


Seperti halnya dulu pernah ada seorang ulama' yang sedang diskusi tentang kitab-kitab salaf bersama teman-temannya...tak tersadarkan kalau waktu yang telah beliau gunakan mutholaah telah berganti..
Dari satu malam kembali kemalam berikutnya.

Subhanallah semoga kelak nanti putra-putri kita bisa mengikuti jejak-jejak beliau..

" Maaf neng maksudnya mutholaah.." ucapnya menyesal setelah menyadari prihal kefulgaran bahasanya... yang takutnya aku salah faham

Bukan merespon malah aku tersenyum memandang wajahnya yang kelihatan cemas seperti itu..

" Biasa aja kali,, istrinya gak oon kok""

Heemm pria itu malah ikut tertawah

" Makasih istri" kalimat akhir begitu ditekan..

Apan coba pakek diteken segala
Etss
Gawat jangan bilang tadi salah ucap,,mampus bisa habis riwayat gue ini

" Sorry gak maksud ""

" Gak ada yang salah dengan kata istri kok neng. ""

Dari pada aku ketimpal malu lebih baik aku menghindar aja .

" Ngomong apaan sih
" Gak jelas.."

" Aku mau ke kamar mandi dulu.. "" ucapku ketus

Sambil berusaha bangkit meninggalkan dirinya yang tersenyum sendiri gak jelas

,_____________________

" Permisi mau sholat.." ucapku datar kepadanya

Bukanya menyingkir malah masih sibuk mutholaah,,

Emang benar yah,, para perempuan dulu sampai ada yang cemburu akibat suaminya sibuk asyik mutholaah...

Ternyata gini rasanya dikacangin....

" Permisi pak" ucapku agak tinggi

"Mau shoat, berj" tawarnya yang langsung terjeda olehku

" Bisa sholat sendiri "

"Kalau gak bisa mah di sholatin neng.."

Sabar ngadepin orang seperti ini ... decitku

"Terserah. "

Dasar pria kutu katanya ngajak sholat malah tak ambil wudlu juga...

" Jadi gak" ucapku datar.

"" Bentar neng nanggung."

" Ya udah jama'ah sama kitab sana"

Tok tok..
" Kaff udah bangun nak"" tanya ibuku dari balik pintu

" Sampun Bu.." jawabku sambil berjalan menuju pintu masuk

" Ibu sama ayah mau pamit pulang dulu yah nak..""

Saat seperti ini mengapa rasanya terharu sekali yah padahal biasanya juga aku jauh dari mereka

"Ibu "" sambil menghambur ke pelukannya

" Anak ibu udah gede,udah ada suami yang jagain


















Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang