Dalam benak Azril masih menerka- nerka apa yang sedang terjadi pada gadis itu, hingga dia menangis seperti itu,,.
Tangisannya itu mengingatkan pada duka yang kemarin baru saja Azril dan keluarga alami yaitu kepergian seorang abi yang sangat di cintai di saat-saat pondok pesantren yang di pangkuannya sangat membutuhkan nya
Mau tak mau Azril sebagai seorang anak lelaki yang masih berada di Indonesia,
Harus mengalahi dengan seminggu dua kali untuk pulang pergi dari Rembang ke Cirebon mengontrol pondok pesantren yang saat ini sedang tumbuh pesat
Walau bagaimanapun sebenarnya sang ayah telah mewanti-wanti sang putra untuk memangkuh pondok pesantren tersebut,,
Hanya saja dia masih punya planning yang tinggi yaitu kelak nanti kalau dia telah menikah ia ingin memboyongkan sang istri ke Yaman untuk menimba ilmu bersamanya di sana nanti dan bisa juga talaqi dengan ulama' - ulama'besar yang ada di sana,
Sedang itu akan terjadi seusai dua saudara laki-lakinya belajar di Makkah
Dan amanlah pesantren Karena dapat tertanggulangi di atas kekuasaan saudaranya,,
Azril bukanlah seorang yang egois dia sangat mempedulikan orang-orang yang berada di sekitar nya, dia merelakan dirinya tetap belajar di Indonesia sedang saudara-saudaranya belajar di luar negeri
Padahal saat itu Azril sangat berkeinginan sekali untuk dapat belajar di Tarim kota yang terkenal dengan julukan seribu wali sedang kemuliaannya sudah tidak menjadi dongeng lagi,
Semua amalan amalan yang membuat bisa pergi ke Tarim ia lakoni juga yaitu dengan seringkali membaca yaa Tarim waa ahlaha karena orang yang di takdir bisa pergi kesana adalah orang-orang pilihan sedang ia juga kerap kali tawasul kepada sayyiid faqih muqodam Muhammad bin Ali baalawi dan susah payah menjaga tubuhnya agar tidak bermaksiat apalagi pandangan nyapandangan seorang pria sekejap saja mampu untuk jatuh cinta pada seorang perempuan,,
Dari itulah ia sangat berhati-hati dengan pandangannya,,
Bahkan urusan perut ia pun sangat berhati-hati dia tidak mau sembarang makan selalu mempertanyakan dari mana dan bagaimana makanan yang hendak ia makan ,,Kerap kali ia melakukan puasa jika menemukan makanan yang tidak layak untuk perutnya Karena proses kesuciannya kurang terjamin
Tirakat telah ia lakoni namun Tuhan belum berkehendakKarena pada saat itu bertepatan dengan kelulusan adiknya bernama Ahmad dari madrasah Tsanawiyah pondok pesantren Langitan
Tiba-tiba saja setelah kelulusannya dari Langitan sang adik tidak mau meneruskan ke jenjang Aliyah pondok pesantren dengan alasan ia ingin mondok ke Makkah
Berhubung saat itu kondisi keuangan keluarga Azril masih belum stabil jadi sang abi tidak bisa memberangkatkan kedua putranya sekaligus, salah satu dari mereka harus ada yang mengalah
Sebagai seorang kakak Azril memutuskan pada sang abi agar ia tetap mondok di Tarbiyatul Athfal saja ,, itung-itung hidmah di pondok
Biarlah mimpi Azril tertunda sejenak karena setiap sekenario tuhan pasti ada hikmahnya
Kata itu yang tersematkan pada dirinya
Saat sang abi mendawuhi putranya
" Leh sebenarnya abi ngersaaken awakmu seng budal, berhubung awakmu ngomong ngene,, abi jalok ridhoe karena seharusnya kamu yang berangkat bukan adikmu"Kebijaksanaan sang abi itulah yang membuat Azril selalu bangga dengan abinya ,
beliau tak segan untuk minta maaf pada putra-putri nya bila ada sesuatu yang tak berkesan di hatinyaItulah abi Azril selamanya akan jadi motivator baginya.
Tiga tahun telah berlalu
Ternyata hikmah itu benar- benar terjadi pada Azril
Di saat dua saudara laki-lakinya tidak ada di rumah sedang sang umi bersama adik-adiknya yang masih kecil dan seribu santri putra putri
Sang abi sakit-sakitan hingga menemui ajalnya
Beruntunglah Azril saat itu karena ia mampu merawat jenazah abinya bahkan bisa menemani saat- saat terakhir sang abinya sedang dua saudara laki-lakinya tidak bisa melakukannya bahkan untuk mensholati jenazahnya saja mereka melakukan sholat ghoib di Makkah
Mereka tidak bisa pulang ke Indonesia karena Ahmad adiknya masih tiga tahun belajar di sana sedang dia akan di perbolehkan pulang setelah lima tahun
Sebagai kakak tertua pastilah Alfa memahami hati sang adik makanya ia mengurungkan niatnya untuk pulang ke Indonesia meski gurunya telah meridoinya
Bagaimanapun seorang Ahmad bagi Alfa masih seorang bocah yang harus di dekapnya dengan kasih sayang ,pilu di tinggal sang abi pasti sangat menancap di hatinya karena ia merupakan seorang putra yang Terbilang dekat dengan abinya maka dari itu ia mengurungkan niatnya untuk pulang
agar bersama sang adik ia menyelimuti duka di hatinya,,❤️❤️❤️❤️🧡❤️❤️
Setiap perjuangan pasti akan ada sebuah hasilnya dan malam inilah hasil dari apa yang telah para peserta mqk lima hari belakangan tunjukkan pada dewan juri
Semua peserta Malam hari ini di giring untuk berkumpul di hotel ratu iboe menyaksikan satu persatu peserta yang berhasil meraih juara pada event perlombaan baca kitab di Bangkalan
Hati kaff sejak sore tadi masih merasa kalut tapi ia berhasil menutupi luka tersebut dari kedua temannya
Tangis itu hanya Azril saja yang dapat menyaksikan walau ia tak mengerti apa yang memicuh tangisnya sembari tadi,,
Saat kaff memasuki mobil ia merasa sangat malu dengan Azril karena ia mengetahui titik kelemahannya
Untungnya saja Azril tipe orang yang cuek jadi dalam mobil ia tak membahasnya sama sekali walau sebenarnya ia masih menghawatirkanyaSemua luka akan berlalu biarkan luka itu ikut terhirup hembusannya angin lambat laun aku harus bisa melupakan Gus Ibrahim Karena sejatinya pelabuhan perahu cintaku harus berlayar pada orang yang telah mengucapkan akad untuk ku nanti bukan terus- terusan untuknya,,
Aku jadikan engkau mimpi buruk ku saja agar lebih mudah ku membuang kenangan yang telah mengakar di hatiku ini,,
Di Bangkalan ini ku buang lukaku dan ku sambut keberhasilan ku dengan memenangkan lomba kali ini sebagai sang juara nomer satu ,,
Menjadi juara di saat terpuruk adalah sesuatu yang tak begitu mudah
Tapi sepersen usaha di saat kita terluka pasti ada harganya,,
Dan inilah harga dari duka yang telah menimpa Nabilah kafabih dan Muhammad Azriillah
Penghargaan buat Tarbiyatul Athfal dari enam sekawan Abid Azril faris khanza kaff dan neng Salwa
Tanpa Tarbiyatul Athfal kami bukan lah siapa-siapa dan tak mungkin bisa memenangkan lomba kali ini,,
Abuya ummah terimalah secercah penghargaan ini dengan seulas ridhomu kepada kami
Begitulah tutur pria itu kepada kami saat melaju pulang meninggalkan Bangkalan ,,Mungkin di Bangkalan ini ku tinggalkan luka yang tak berdarah ini dengan seuntai cerita tentang kepedulian pria itu yang tertutup oleh sifat juteknya,,

KAMU SEDANG MEMBACA
Nihqob Cinta
Ficção Adolescentekaff seorang gadis tangguh tegar penuh ketakjuban, berdedikasi tinggi dan cucu seorang kyai yang tersohor seantero kota Jogja. Begitulah sedikit gambaran luar yang kerap kali orang lain menceritakan tentang diri kaff Namun pada kenyataannya sebe...