34

32 3 0
                                    

Tentunya sebagai seorang istri aku juga merasa kalut dengan apa yang dialaminya.andai saja kamu mau cerita masalahmu gus,pasti aku akan setia jadi pendengarmu.

Dengan adanya pernikahan ini aku harus sadar ibadahku saat ini yah bersamamu.sejauh apa ibadah ku kalau kau tak meridoinya,apalah dayahku Gus..

Mungkin menerima masih menjadi hal teramat sulit bagiku.tapi percayalah untuk saat ini hatiku masih sunyi dari siapapun.trauma dimasa lalu masih menjadi beban dalam percintaan ini..

Jika jaddi bilang " bersamamu luka itu akan sembuh " maka aku percaya untuk hari esok kamu adalah prioritas ku..

"Kaff.kita mampir ke hotel saja yah.?" Tanya ummah disela-sela lamunanku

" Kenapa gak langsung pulang aja."

"Suamimu itu butuh istirahat.dari kemarin dia belum istirahat, cukup ingat selepas dari Yaman dia langsung ke Jogja."

" Ia.. terserah mau ke hotel mana." Ucapku pasrah

" Ke hotel ummah lah.lagian kalau mau honeymoon modal sendiri."

"Apaan sih ummah."

" Ommu udah nunggu disana."

_________
Sesampainya mobil yang kami kendarai di hotel Fahma.umma segera memarkirkan mobilnya di lobi hotel.

Saat itu juga hatiku,kembali bergetar hebat.sebab suhu badan suamiku
Menggigil hebat..

" Umma kita kerumah sakit aja yah.."

" Entar dibawah ke kamar juga mendingan." Jawabnya enteng.

" Ini tentang nyawa seseorang ummah." Ucapku geram

Tapi olehnya malah di senyumin dan tak lama kemudian mobil yang kami tumpangi diketuk oleh salah satu seorang resepsionis hotel lantas dengan perintah ummah

Sang resepsionis membantu  suamiku  berjalan menuju kamar.

Sialnya ummah niat banget za..
Kami di berikan kamar hotel paling atas dan VVIP..

Entahlah maksud terselubung apa yang sedang di rencanakanya..

Seumur-umur kalau gue nginep di hotel ini pasti dikasih kamar di lantai dasar .

Hufh...eluhku kesal dan capek,
Sambil mendorong kursi roda yang disiapkan oleh resepsionis tadi menyusuri lorong kamar 

Tak lama kemudian akhirnya kami sampai juga di kamar

Dikamar hotel yang sunyi ini. Setelah resepsonis pamit  pergi undur diri,
segera ku tutup tubuh suamiku  dengan selimut tanpa  menghidupkan AC ruangan itu.

" Gak papa neng " lirihnya pelan sambil menggigil

" Gak papa gimana toh Gus."

"Gus pinjam ponselnya." Ucapku agak ragu.

"Ada di saku kemeja saya " ucapnya sambil melirik saku dadanya.

" Engggggaak ppaapa saya ambil." Ucapku grogi

" Monggo"

Dengan cekatan tanpa mempedulikan jantung yang terpompa lebih cepat dari sebelumnya akibat tanganku yang secara langsung menyentuh jantungnya.

Segera ku chat nomer dokter keluarga yang biasa menangani ku ..

Untung saja aku hapal nomernya dan kebetulan  juga,sang dokter bertugas didekat sini jadi entar setelah tugas ia akan menyempatkan diri untuk mengobati suamiku..

"Gus kenapa sih" tanyaku penuh syarat sambil mengompres kepalanya dengan handuk yang kuambil di almari hotel

" Taakutt" ucapnya gemetaran

" Ada kaff disini. Gus gak usah inget-inget yang nyakitin.udah lupain aja."

" Taakk"

"Gus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang