part 2

37 5 0
                                    

         Man khodama Khudima,barang siapa yang mau melayani maka kelak suatu hari nanti ia akan di layani, begitulah sebuah maqolah Arab yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para santri

Seorang santri yang memahami betul ma'na sebuah berkah yang begitu tersirat pasti akan berbondong-bondong mengejarnya

Kesamaran berkah itu sama seperti kesamaran jodoh hanya Allah saja  yang tahu

Maka dari itu untuk mengulas ma'na berkah aku dan kawan- kawan redaktur majalah fokus akan mengangkatnya menjadi topik di redaksi kali ini

Selain aktif di ndalem kesepuhan yai sebagai abdi ndalem aku juga aktif di dunia literasi pondok

Dunia itu sudah ku geluti sejak duduk di bangku Aliyah Tarbiyatul Athfal,

Dengan menulis aku mampu melakukan banyak hal bahkan untuk sesuatu yang sangat tidak mungkin saja mampu ku tuangkan dalam gerakan dari tangan ku itu,,

Kira-kira 3tahun berjalan ini aku menjadi kru majalah dan kali ini aku kembali di beri amanat lagi dengan menjadi pimpinan redaktur,

Semakin bertambah usia pasti beban dalam hidup semakin bertambah,

Lantas semua itu tergantung bagaimana kita yang menyikapinya

Kalau di landaskan lilllah pasti semua terasa mudah walau kadang fisik tak mendukung

Kuncinya kita harus punya tekad yang kuat dan berusaha untuk melaksanakan nya selebihnya pasti Allah akan memberikan hasilnya,,

Tidak ada usaha yang sia-sia ,,,

Begitulah obrolan ku pada teman-teman ketika kami merasa lelah dan tak sanggup meneruskan projet

Semua yang kami terbitkan dalam majalah fokus itu murni hasil karya otak kami dengan memakan habis kitab dan buku yang bertengger di perpustakaan pondok

Tidak ada ikut campur internet sama sekali ,,

Paling- paling kita bisa mendapatkan trending topik dari santri yang baru pulang dan koran yang di pasang di mading depan pusat panggilan,,

Keterbatasan sering kita keluhkan namun lama-kelamaan kami menyadari bahwa keterbatasan itu sebuah kenikmatan yang tak pernah kita sadari

Karena apa,,, lewat keterbatasan itu kami bisa menikmati betapa nikmatnya menekuni kitab-kitab salafi dan membaca buku formal
Sungguh baru kami sadari sebenarnya keterbatasan itu diri kita sendiri yang membatasinya bukan tercipta sebab hukum alam,,

Pertemuan ini segera ku tutup karena ku lihat sorotan mata teman-teman sudah mulai lunglai tak berdaya,,

Karena bagaimanapun menulis tidak boleh ada paksaan harus berjalan sesuai kehendak hati

💻💻💻💻

Razia pada malam hari ini berjalan lancar sesuai malam-malam sebelumnya,,,

Kami sebagai perwakilan keamanan selalu mengharapkan yang terbaik untuk keamanan pondok

Selelah apapun kalau sudah tugas harus kita laksanakan
Konon kata Habiburrahman dalam novel ayat-ayat cinta " jadwal adalah amanat yang harus dilakukan"

Maka dari itu setelah razia kami segera menginput data barang yang terrazia  sesuai nama pemiliknya pada laptop pondok , lantas setelah itu kami menghitung berapa peringkat razia yang telah di lakukan para santri

Jika menyampai batas maksimal tiga kali maka kami akan memanggilnya untuk di beri takziran atau efek jerah

Oh yah untuk memberikan sebuah takziran itu sebaiknya tidak dengan sesuatu yang berhubungan dengan najis misalnya mengguyurnya dengan air peceran

Karena dalam kitab bughyatul murtasyidin halaman 16 di jelaskan

Di haromkan diri kita bersentuhan langsung dengan najis yang basah terkecuali bila kita segera membasuhnya dan ada kebutuhan misalnya cebok atau  berobat

Dari tendensi di atas kami selaku  pengurus keamanan enggan sekali bila menya'zir dengan air comberan

Karena kami berfikir masih banyak hal yang bisa membuatnya jerah selain melakukan itu,,

" Mbg kaff tadi aku razia di kamar Khodijah 2 nemuin ini '" ujar mbak Faizah yang tiba-tiba muncul dari balik pintu pada ku yang sedang asyik mengetik data di laptop

Di pojok kamar tempat kami berkumpul ia berjalan mendekati ku untuk menunjukkan sebuah foto  yang dia dapat dari razia tadi ,,

Ketika foto itu di berikan padaku sontak aku terkaget dan sedikit ada gejolak hati yang tak tahu apa artinya itu

Foto itu menggambarkan seorang pria berkacamata memakai peci hitam berkalungkan sorban Hitam dan berbaju abu- abu  sedang perfomen sambil tersenyum  menghadap audienc

Sebuah pemandangan yang langkah bagi para perempuan yang telah menganalnya

Diriku yang telah di rindung lelah tiba-tiba bisa  tersenyum tipis sebentar kearah foto tersebut

Teman-teman yang menyadari guratan di bibir ku yang segera ku buang
Lantas membuliku dengan nya ,, apalagi mbak khanza dia jagonya deh kalau masang- masangin aku dengan nya

" Ehem,, from Bangkalan until Rembang nih"" goda Mbak khanza padaku,,

" Apaan sih mbak ,, amit- amit jabang bayi ,, jangan sampai yah nak kamu punya abi seperti itu" ujar ku sponitas sambil mengusap perut ku yang pasti nya masih berisika nasi pecel makan sore tadi

" Hee Mbak kaff , jangan terlalu menghujat awas loh nanti jodoh beneran,, '

Lerah ku padanya sambil pasrah " terserah kalian lah maunya apa,, pokok hatiku bukan untuknya " sambil berkutik kembali pada pekerjaan semula,,

Setelah itu aku tak tahu pasti apa yang sedang Mereka lakukan di depan pintu almariku ,, mereka sibuk mencari lem lakban gunting entah lah apapun itu aku mah bodo amat tapi sempat tadi mbak khanza berkata padaku " jangan marah yah mau ku berikan kejutan"

Abaikan saja yang terpenting tugas ku malam ini harus selesai karena esok pagi aku harus di ndalem lantas setelah itu sekolah dan ada sidang susulan mengenai redaksi majalah yang kemarin belum terselesaikan

Oh yah di kamar yang sempit ini kira- kira 5 meter persegi hanya berisikan 5 orang yaitu aku ,mbak khanza, Faizah Aliya, dan Riska

Kami berlima sudah seperti keluarga sendiri ,,berapa hujatan para santri telah kita telan bersama-sama

Hujatan dari mereka tidak membuat kita jerah melainkan semangat kita untuk mewujudkan kedisiplinan para santri

Kunci nya Saling menguatkan,  tidak terpeca belah ,saling terbuka dan tidak menjatuhkan martabat satu sama lain

Tak tersa malampun telah larut ku tengok jarum jam telah menunjukkan pukul setengah satu 

Teman-temanpun telah tertidur tergeletak di atas lantai tanpa menggunakan alas

Mungkin mereka kecapaian Karet tugas di hari ini sangat menyita tenaga ,,

Andai aku tak punya tugas lain pasti aku juga sudah berada di antara mereka semua,, untunglah Allah masih memberikan kesempatan kepada ku untuk tidur 2jam setengah,
Mumpung ada kesempatan segera saja ku beranjak tidur menghampiri mereka

Sebelumnya ku ambil dulu selimut yang  ku taruh di atas almari

Akan tetapi Langkah kakiku terhenti seketika , ketika menyadari kalau di depan almariku terdapat foto Gus Azril yang sama persis seperti tadi telah teepajang rapi dengan plastik dan lakban yang begitu tebal hingga aku kesusahan melepaskannya

Dengusku kesal " Mbak-mbak niki wonten nopo se,  di kirae wong- wong  nanti aku teresno kale guse padahal tidak sama sekali"

Kamu itu gus sambil ku tunjuk sebal  mukanya dengan jari telunjuk ku
Ganteng sih ada kemiripan sedikitlah sama orang Arab  pinter juga perhatian sama orang tertentu sih tapi sayang banget jutek mu ituloh membuat ku tak minat sedikitpun pada mu padahal banyak perempuan yang mengidolakan mu ,,salah satunya terampasnya foto mu ini,

Husf gerutuku pada diriku sendiri ketika menyadari dari ocehan ku

Ngapain aku tekun memperhatikan fotonya lebih baik aku tidur dan besok akan ku omeli teman-teman yang telah mengotori almariku dengan fotonya.

Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang