Nihqob Cinta

final

Sejenak ku tatap langit malam yang telah bertabur bintang mewarnai duniaku,,langit malam selalu indah dan menyimpan sejuta misteri

Malam ini aku hanya termenung sendiri berada di balkon depan asrama, sambil duduk merangkul kedua lutut ku, akibat lelah karena belajar sedari tadi

Semua ini mengingatkan ku atas        ni'  mat yang telah Allah berikan kepada ku selama ini 
begitu banyak namun sayangnya aku kurang bersyukur saja ,,

Kejadian kemarin memang begitu menyakitkan tapi semua itu telah Allah ganti dengan kabar gembira di hari ini yaitu lolosnya aku masuk babak final
bahkan aku berada pada urutan pertama untuk peserta putri sedang peserta putra nya ada Gus Azril di urutan pertama,,

Syukurlah kami tidak memalukan yai. Semoga besok aku tetap bisa mempertahankanya,,

Lamunanku menjadi buyar ketika aku teringat besok kan mbak khanza neng awa juga final tapi finalnya kan di sini sedang aku besok finalnya di hotel yang kemarin,

Jadi gak ada yang nganterin aku berangkat ke hotel ,,

Aku gak mungkin berjalan sendiri kesana tapi kalau naik mobil berarti aku berduaan dong dengan dia ,,

Aduh cukup kemarin saja aku berurusan sama dia,
Kali ini jangan,,  
Aku menggerutui diriku

kenapa sih semuanya   lombanya disini sedang aku disana sama dia segala ,, andai sama cacak pasti aku agak lega
tapi kali ini aku bersama pria kutu itu yang sangat menyebalkan

Akhirnya dengan sedikit kesal tak menentu segera ku melangkah kan kaki menuju asrama untuk segera menidurkan diriku,,

Pagi telah datang,,,, mimpi buruk yang sepanjang malam kurenungi segera terjadi dan alhasil
Kegiatan pagi hari ini hanya ku mulai dengan cemberut
Serasa aku sangat malas menjalani hari ini

Tapi semua demi khidmah dumateng yai,,

" Mbak kaff gak usah cemberut gitu dong , lah mau ketemu orang ganteng gitu " ajak bicara mbak khanza pada ku yang sibuk menyeruput cup susu yang sudah ke tiga kalinya

Dengan males ku elak perkataanya
" Mbak khanza stop deh masang masingin aku sama dia,, males banget deh pagi ini aku harus bertemu dengan nya" ketusku sambil beranjak mengambil kitab yang ku sandarkan di samping tembok tempat ku tidur.

" Aku no coment deh" sahut neng awa,," terserah neng deh aku berangkat do' ain Yach" pamit ku padanya sambil merangkul dan berciuman pipi antar pipi

Dengan langkah yang begitu berdebar aku berjalan menyusuri jalan menuju gerbang keluar ,, untungnya kali ini aku punya teman untuk keluar dari pondok tapi setelah itu ia harus pergi dengan perwakilan dari kontingen nya

Kali ini entah mengapa hatiku merasa sangat berdebar dengan kencang bahkan terasa begitu sesak memenuhi sekujur rongga yang ada di dalam tubuh ku. ,,

Sedang aku masih belum lomba melainkan harus berhadapan dengan pria kutu itu

apalagi ketika aku melihat kalau
Mobil pondok memang sudah terpakir di sebelah kiri pintu keluar pondok , membuat ku begitu gemetar mendekatinya  sampai kitab yang aku dekap serasa akan jatuh tapi untungnya aku sigap mendekapnya,,

" Ngapain berdiri di situ buruan masuk" pungkasnya padaku yang berdiri di depan mobil yang ia kendarai ,,ku tarik nafas dalam-dalam lantas ku usap dadaku,, sabar kaff jangan emosi ,, sedikit terpaksa ku tersenyum tipis  lantas memasuki mobil ,,

Di mobil aku serba bingung sendiri  suasanana nya begitu hening tanpa ada pembicaraan sama sekali antara kita,,
Tapi beruntung pria itu tak bisa mengamati ku karena ia sibuk menerima telepon sedang aku sibuk berkuak dengan kitab ku

Ketika aku sedang asyik membaca perhatian ku sedikit teralihkan dengan pembicaraan nya ,, pada orang yang di sebrang sana .." Alhamdulillah mi kalau acaranya berjalan lancar ,, semoga asfa srek dengan Gus nya begitupun dengan Gus nya,, Walau Mereka berdua belum bisa di pertemukan ,,  Pangestune Azril masuk babak final mi,, bii idznillah mi...

Setelah itu panggilan terputus dan aku tergagap segera membenahi posisi membaca takut ketahuan kalau aku menguping pembicaraan nya dengan uminya,,

Ternyata di balik sifat juteknya ia menyimpan perhatian penuh terhadap keluarganya,