29

30 3 0
                                    

Setelah acara foto bersama usai dan candaan-candan kerabat maupun keluarga..

Jiddah dan ibu menyuruhku membawanya masuk ke kamarku.

Awalnya aku nolak  suruh suamiku tidur dikamar Amu saja karena kamarku kecil gak muat kalau dibuat dua orang malah aku dimarahi sama orang-orang disekitar..

Bahkan mereka kompak banget menyerbu aku.

Huh gimana nih😣😣.

Tapi pada akhirnya juga sekarang kami udah ada di kamar aja..

Huf rasanya nano banget deh sekamar sama laki-laki lain yang bukan mahram kita..

Keringat dinginpun mengguyur bagai peluh, padahal AC dikamar menyala

Ngipi apa sih aku ini bisa sekamar sama pria kutu ini.ketusku dalam hati sambil memandang dia yang masih duduk mematung di meja belajar sedang aku duduk dibibir ranjang tempat tidur..

" Dasar pria kutu diamlah terus
Sampai sukses..
emang dia pikir aku akan mulai pembicaraan gitu..!
sorry yah gue cewek gue jaim tahu..tapi gue juga bosen harus diam gak jelas kayak gini, gak tahu apa badan gue udah capek banget mau istirahat..lihat tuh bantal Ama guling gue uda isyaroh pengen tak buat tidur" gerundelanku lamat-lamat dari hati yang sangat fasih banget tanpa meleset..

" Upss kedua bola ekor mataku tak sengaja menangkap sebuah koper yang telah bertengger di depan almari... jangan bilang koper itu milik dia..

Kamu ngomong apa sih kaff yah jelas koper itu milik dia.dia itu suamimu kaff

" Ehmm..dehemannya mencoba untuk mencairkan suasana tapi aku kok malah menjadi ambigu sendiri..

" Neng " panggilnya padaku dengan nyaring, tapi masih tetap sama seperti dulu selalu menunduk tanpa melirikku sedikitpun..

" Ehm ada apa ""

" Sh...ol...a..at.yuk..ajaknya denga begitu gugup..

( Untung yah istrinya agak pintar jadi faham lah sholat yang dimaksud itu pasti sholat pengantin baru yang baru dipertemukan.memang hukumnya sunah sih tapi dikeluargaku sudah mentradisi jad kayak wajib banget dan sedikit banyak aku udah tau peraktiknya  dari saudara-saudara )

" Aku udah punya wudlu." Jawabku Seadanya..

" Em kalau mau wudlu dimana yah neng.."

" Yah di kamar mandi lah.."

" Maksudnya.".

" Minta di anterin." Tawarku tanpa ragu..

" Kalau gak ngerepotin.".

Sambil membuka pintu aku menuntunnya..

" Itu disitu " menunjuk kearah kamar mandi yang tepat beradang disamping kamarku..

" Gak Adah orang.." kali ini ia bertanya dengan jarak yang tak begitu jauh dariku tepat berada dibelakang ku.

" Biasanya yang gunain kamar mandi itu hanya aku."

"Aku mau kesana dulu."

Tiba-tiba saat pria itu udah berada didepan kamar mandi dan hendak membuka pintunya

Cklek
pintu kamar mandi dibuka

Auuu

Baru aja melangkah satu kaki tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam kamar mandi  spontan hal itu membuat aku berbalik arah mencari sumber suara tersebut.

Dan ternyata ketika ku menemuinya dua pria sedang asyik berdebat didepan kamar mandi..

Insting aku mengatakan kalau tadi pasti Gus Azril memasuki kamar mandi yang didalamnya ada Aku

Wkk wkk

Sumpah rasanya ingin tertawa banget

" Ups."""

"Kenapa senyam-senyum " tanyanya padaku yang tak berhasil menahan tawa

"Santay aja kali ,salah sendiri kamar mandi kaff dipakek.." cibir ku dengan santuy

" Dari pada mubadzir "
" Ehm gini amet yah kelakuan kalian berdua ke kamar mandi aja ditunggui.."
Sambil memandang kami secara bergantian

" Apaan sih amu...gak ada yang nungguin .."  protesku sambil meninggalkanya

_____________&___

Dua sajadah telah tergelar disamping ranjang tidur.

( Ingat yah guys kamarku itu kecil banget disitu hanya muat ranjang isi dua orang almari minimalis dan meja belajar )

Saatnya aku dan suami bermujahadah bersama dihadapan sang kholiq..

Meski bukan pertama kalinya sholat diimami Gus Azril tapi kenapa yah rasa deg" gan kentara sekali dijantungku

" Assalamualaikum warahmatullahi..... Pungkasnya mengakhiri sholat lalu di susul dengan diriku

Setelah sholat naluriku dengan sendirinya menggapai tangannya untuk kucium lantas tak begitu lama ia memegang ubun-ubun ku dan membacakan do'a untukku.

Do'anya tak sepanjang do'a para habib tapi kenapa tanpa permisi air mataku menetes tepat diatas telapak tangannya.

" Kenapa nangis "" tanyanya dengan suara yang begitu parau .

Mau menggelak percuma  juga toh aku juga gak punya alasan untuk membenarkan ketidak adanya tangisan dariku..

Akhirnya setelah berdo'a aku mengangkat wajahku dan  mencoba biasa menghadap kearahnya..

" Cerita saja gak papa kok.."

Sedikit ragu aku menceritakan prihal hatiku..

" Sedih aja ternyata kaff udah nikah otomatis kehidupan Kaff udah gak kayak dulu lagi.."

" Ma....afkan aku neng.." suaranya terbata-bata.

" Kenapa minta maaf " tanyaku padanya sambil mengernyitkan dahi

" Karena pernikahan ini anda tak menginginkan.."

" Hem.. gila kali gus,kalau saya gak pengen nikah.."

" Maksudnya."

" Bukankah didalam keluarga kita sudah tidak asing lagi dengan perjodohan"..

" Iya sih..""

" Udah ah Gus ayo tidur dulu ,dah malam nih.."

" Ayo " jawabnya dengan antusias

" Ih maksudnya gak gitu.." sambil berlari meletakkan mukenah asal lalu beranjak ketempat tidur dan menutupi sekujur tubuh ku dengan selimut..

_____________








Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang