25

44 4 0
                                    

" Adzan.."
Kalimat itu dengan tegasnya memotong pembicaraan prai itu...

Tak lama setelah adzan berkumandang tanpa meminta persetujuan ku  ia segera  memarkirkan mobil disebuah pelataran masjid..

" Monggo sholat dulu neng...""" 

Kesel banget sih ternyata dia berhasil menimpali omongannya dengan perlakuannya sekaligus .

Ngeselin banget tuh pria mau gak turun tapi aku juga butuh untuk menghadap kehadirat Tuhan..tapi kalau turun berarti kala...

Awas aja nanti akan ku balas batinku dalam hati...

*******
Sesampai di masjid segara mengambil air wudhu dan untungnya aku gak pakek  mek up jadi gak perlu bersihin wajah dari bekas mek up yang menghalangi mengalirnya air pada anggota wudhu.. karena aku juga lagi gak bawa facial wash ..

Untung saja....

Tak lama setelah itu aku keluar kamar mandi tapi sialnya lagi-lagi aku harus bertemu  dengan pria itu yang dalam posisi sama seperti ku sedang  selesai wudhu..

Jarak toilet pria dan wanita tak begitu jauh sih dan lagian pintu utama hanya satu jadi kami dituntut harus bertemu...

" Haduh pak Zidan kok belum datang ngimami sih mana udah jam segini....

" Mungkin lagi bepergian..

Elu salah satu ibu-ibu jama'ah yang sedang menunggu sang imam masjid datang

Mereka saling memperdebatkan prihal ketidak datangan sang imam..

" Mau jadi imam"
Tawarku padanya dengan tanpa beban  ketika kaki kami melangkah   sambil masuk menuju masjid,,,

" Secepat itukah neng..."
Jawabannya penuh makna  dengan memicingkan mata..

Aku yang baru menyadari pertenyaanku.segera ku menetralisirmya..

" Gak usah ngarep yang aneh-aneh deh...
Itu  loh mihrob masih kosong imami  sholat Maghrib  lantas kita harus lanjut ke bandara...

Sengaja kutekankan perkataan sholat Maghrib agar dia gak halu yang tinggi dan gak akan jadi kenyataan..

" Maaf  neng tak pikir nengnya mmmaa..

Belum sempat meneruskan lantas segera ku potong..
" Udah di bilangin gak usa halu.. masih saja.
Sambil masuk ke area jama'ah putri.

Dan benar seperti dugaan ku pria itu di tunjuk menjadi imam oleh orang-orang yang berada disana..karena tadi terdengar sedikit perdebatan ringan Anatara mereka  dari balik tirai pemisah jama'ah prima dan wanita.

Saat jama'ah berlangsung tak bisa ku pungkiri suara yang keluar dari mulutnya begitu merdu mendamaikan.. tiap-tiap bait surat yang dia lafadzkan begitu fasih sekali...
Hingga tak sadar sudah sejak kapan jangtungku berdentang semakin cepat...

Aku gak lagi mengaguminya kan  dan gak mungkin itu terjadi..
Elakku saat selesai salam lantas segera ku usir perasaan itu dengan berdo'a kepada Allah yang terbaik untuk ku nanti...

__________

"Alhamdulillah udah balik neng ""
Ucapnya yang membuat ku terkejut lantaran dia sudah duduk siap untuk mengemudikan mobil..

" Maaf nungguin..

" Nungguin Sampek setahun juga gak papa Ning ...
Ucapnya begitu lirih sekali yang kayaknya tidak ingin terdengar olehku tapi kedua telingaku begitu tajam hingga membuat aku bisa mendengarnya..

Pura-pura gak denger agh..

" Sudah siap..

Mobil pun meluncur segera menghilang dari pelataran masjid..

Perjalanan yang kami tempuh kurang lebih seperempat jam lagi..dan aku  masih dengan keadaan sama  bosen dengan perjalanan yang melelahkan ini...

Sedang aku yang mulai lelah dengan keadaan.membuat kedua mataku mengedarkan pandangan keseluruh mobil miliknya ini..

Mobil miliknya ini kaya mobil keluaran baru deh dan kayaknya sengaja disend sendiri karena pada kursi tempat duduknya terdapat huruf AN plat mobil pun juga AN 

Pekikku dalam hati
dasar pria kutu mau gaya tapi gak bisa ..
cari yang sedikit ekstetik gitu namanya...

" Neng pun dugi...mandap depan sini apa nunggu saya markirin mobil..
Tawarnya padaku saat mobil hampir sampai di depan pintu masuk penjemputan..

" Kalau aku turun situ malah nanti kita cari-carian .aku ikut markirin mobil..

" Enggeh neng""

Tak lama mobil diparkir dan kami segera keluar menuju tempat penjemputan..

__'_____
Kedua bola mataku sibuk mengedarkan pandangan ke sekitar untuk mengetahui keberadaan sang paman tercinta...

Ingin segera ku melepaskan rindu yang menumpuk berapa tahun untuknya. Tapi orang yang sedang kutunggui mengapa tak kunjung datang juga..

Hatiku mulai merisaukannya...
Ingin ku menghubunginya tapi ponsel siapa yang harus kugunakan...
Gak mungkin aku meminjam ponsel pria itu.....

" Sampun nyampek Niki..."
" Geh,, mangke kulo sanjangke neng kaff...

Merasa namaku sedang dipanggil oleh seorang yang berada di sampingku namun masih adanya jarak..

Segera kupalingkan wajahku yang sama seperti tadi tertutup rapat oleh masker ke hadapannya..
Sambil Mengernyitkan dahi kearahnya..
Meminta penjelasan padanya dengan tanpa berkata-kata...

Merasa sadar dengan sikapku segera ia membungkukkan badan kearahku sambil berkata..
" Ngapunten tadi gus Aufal bilang  baru saja  transit di bandara juanda menuju bandara  Kulonprogo ( sebuah  nama bandara yang ada di Jogja yang saat ini kugunakan untuk mendunguinya..)

Sontak kedua bola mataku terbelalak hebat menyambut penjelasannya..

" Lantas berapa lama lagi kita harus menunggunya.."

" Ngapunten neng kalau biasanya sih sekitar satu jam dua jaman"".. jelasnya padaku

Jujur saat itu aku tak bisa mengekspresikan kondisi hatiku berdecak antara kesal dan serba gemetaran berada di sampingnya ...

Entah sejak kapan aku merasa hatiku sedikit bergetar ketika mendengar ia berkata-kata..

Gak mungkin aku jatuhkan hati padanya aku sendiri sudah berjanji untuk tidak mencintai pria lain sebelum ia mengikat ku dalam akad..

Haduh kamu mikir apa kaff..

Jangan mikir aneh-aneh kamu itu sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal..

" Mungkin neng bisa pinarak ten mriku" sambil menunjukkan kursi tunggu ke arahku...

" Makasih,, aku tinggal dulu ya h...
Sambutku ramah kepadanya...



Nihqob CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang