Aku menatap batu nisan papa dan mamaku, mereka kecelakaan mobil dan mereka juga meninggalkan hutang hingga rumah ku disita.
Aku sudah membawa 3koper, aku tak tahu harus kemana sekarang, rumahku sudah disita. Dan uangku tinggal sedikit, mungkin ini cukup untuk membayar kosan. Tapi aku tak akan bisa makan jika menyewa kosan.
"Ma.. Pa.. Kenapa kalian ninggalin Renata sendirian?, Renata takut ma pa, takut sama dunia yg keras ini" Aku berbicara dengan batu nisan mama dan papa ku.
"Renata engga tahu hari pergi kemana lagi, rumah kita disita karna mama dan papa punya hutang. Renata engga tahu harus kemana lagi" Ucapku dan mulai meneteskan air mata.
"Mama.. Papa.. Yg tenang yaa, Renata bakal kuat kok. Renata bisa lewati ini semua sendiri, Renata pamit yaa. Assalamu'alaikum" Aku membawa koper ku pergi.
Aku berjalan tak tahu harus kemana lagi, banyak yg orang yg melihatku dengan tatapan aneh. Tapi aku acuh kan saja.
Oh iya perkenalkan, namaku Renata aurora. Kalian bisa memanggilku Renata atau aurora, tapi lebih banyak memanggilku Renata.
Aku melihat ke salah satu cafe, dan ada tulisan 'membutuhkan karyawan' aku segera masuk kedalam cafe itu.
"Permisi, blh saya bicara dengan pemilik cafe disini?" Tanyaku dengan seorang pria parubaya.
"Saya pemilik cafe ini, ada apa?" Tanya pria itu balik.
"saya ingin melamar pekerjaan disini" Jawabku.
"Punya ktp?" Aku langsung menggeleng, bagaimana bisa aku punya KTP.
Aku masih kelas 2SMA.
"Maaf jika tidak ada KTP saya tidak bisa menerima anda" Ucap pria itu.
"Saya mohon pak, saya butuh uang untuk memenuhi kebutuhan sehari² saya" Mohon ku, dan aku melihat pria itu yg menatapku dengan raut wajah kasihan.
"Baiklah, kamu saya kerjakan menjadi pengantar dan pencatat pesanan" Aku langsung tersenyum cerah.
"Terima kasih pak" Ucapku, dan pria itu mengangguk.
"Kamu bisa mulai bekerja besok" Ucapnya, aku kembali mengangguk. Aku keluar dari cafe dan sekarang aku mencari kosan. Tidak apa² aku tak makan untuk hari ini, yg penting aku dapat tempat tinggal dan aku juga sudah mendapat pekerjaan.
Aku mencari kosan, setelah dapat aku langsung menyewa kosan itu. Kosan itu khusus putri, yaa tentu saja khusus putri.
"Ini teman kosan kamu yaa, mereka lebih tua dari mu" Ucap Ibu kosan itu.
"Eum.. Iya bu" Ucapku.
"Yaudah kamar kamu disana yaa, ibu tinggal dulu" Aku mengangguk.
"Halo, nama ku Sinta. Aduh akhirnya ada adek perempuan aku" Aku hanya tersenyum.
"Gua nadia, panggil aja teh nadia" Aku mengangguk.
"Gua sarah, sarah yaa bukan sirih" Aku mengangguk lagi.
"Nama kamu?" Tanya kak Sinta.
"Namaku Renata aurora, terserah mau memanggil ku apa" Jawabku dan tersenyum.
"Oke dek Renata, kamu istirahat yaa" Aku mengangguk dan berjalan menuju kamar ku.
Setelah sampai aku membereskan semua barang²ku, aku menghela nafas saat melihat fotoku bersama orang tuaku.
"Yg tenang disana yaa pa.. Ma.. " Aku menaro foto itu di nakas, aku pun mengambil handuk dan baju ganti. Lalu keluar dari kamar untuk mandi.
"Mau kemana dek?" Tanya teh nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)
Romantizm{Biasakan menvote jika menyukai cerita ini, dan cerita ini dibuat untuk dibaca bukan untuk disalin} seorang siswi SMA yg ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan nya sehari². hingga bertemu dengan seoran...