chapter 41🔞

23K 306 27
                                    

Aku menatap pemandangan dinegara Jerman. Aku tersenyum, karna pemandangan disini sangat bagus.

"Erlaubnis (permisi) " Aku menatap seorang pria yg lebih muda dari ku.

"Ja, was ist los? (Iya, ada apa?)" Ujarku, vania, nia, dan mutiara juga menatap pria yg lebih muda dari kami itu.

"wer von euch ist Miss Alice? (Siapa dari kalian yg nona alice?)" Aku maju mendekati pria itu.

"Mich (saya)" Ujarku, aku membuka ponselku dan tersenyum kecil.

"Komm mit mir frau (mari ikut saya nona)" Aku mengangguk, saat aku melangkah tanganku di tahan oleh nia.

"Apa?" Tanyaku.

"Kita nga kenal dia, kalau dia itu anak buah dari musuh kita gimana?" Aku menjitak kepala nia.

"Dia anak buah rizal goblok" Kesal ku, aku berjalan mengikuti pria yg entah siapa namanya. Tapi yg aku tahu dia adalah anak buah rizal.



Kami sampai di sebuah villa yg cukup luas, kami berlima masuk kedalam villa itu.

"Baik, nona² perkenalkan nama saya aldi, saya anak buah dari kak rizal" Aku mengangguk, aku sedikit terkejut karna dia bisa bahasa Indonesia.

"Yeuh... Kalau bisa bahasa Indonesia kenapa nga pakek bahasa Indonesia aja tadi. Kita pusing sendiri sampe terjemahin pakek aplikasi, Renata mah enak dia ngerti dan bisa, lah kita" Aku hanya bisa menghela nafas saja, mutiara ini memang sejak hamil jadi cerewet.

"Diem yaa mutiara, ntar anak mu ngeselin kayak sifat mu sekarang" Ujarku, mutiara pun diam.

"Jadi, apa kau sudah mendapat informasi dimana mereka berada? Dan sudah menyiapkan teman²mu untuk menyerang mereka?" Tanyaku, dan dijawab anggukan. Aku yg mendapat jawab itu puas.

"Kau sudah tahu rencana nya kan? Kita berangkat kapan?" Tanyaku.

"Besok nona" Aku mengangguk.

"Baik, saya mau istirahat. Karna besok saya harus bermain dengan mereka" Ujarku, aku berjalan menuju kamar dilantai nomor dua.

●○●

"Hai, lama tidak bertemu" sapa ku pada tiga orang yg sudah diikat, aku, vania, nia, dan mutiara menampilkan smirk kami.

"Re-renata" Mereka menatapku terkejut.

"Oh bukan, saya alice. Senang sekali bertemu dengan kalian bertiga, Devi, amel, dan rara" Ujarku, aku memainkan pisau ditanganku.

"Renata, lu ngapain nangkep kamu hah? Lu gila yaa karna udh ditinggal pergi pak angga keneraka" Aku menatap tajam amel.

"Cih... Lu pada yg bakal keneraka, bukan daddy. Gua masih heran gitu, kok lu berdua masih hidup padahal orang tua lu udh pergi keneraka. Gua pengen langsung bunuh lu, tapi gimana yaa. Buat kalian tertekan dulu kayak nya enak" Ujarku, aku mendekati Devi.

"Hai, lama tidak bertemu dengan mu wahay deviano" Ujarku, aku melihat wajah kesal Devi.

"Nama gua Devi bukan deviano" Aku tersenyum miring.

"Haduh, tapi nama lu itu lebih cocok  deviano. Btw, gimana hidup lo? Baik nga?, pasti engga lah yaa. Gua mau tanya nih, lu berdua hidup untuk apa? Untuk meresahkan semua manusia hah?" Aku menarik rambut Devi.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang