chapter 44

4.8K 244 18
                                    

Detik² berlalu berganti dengan menit, menit² berlalu berganti dengan jam, jam² berlalu berganti dengan hari, hari² berlalu berganti dengan minggu, minggu² berlalu dan berganti dengan bulan. Bulan² berlalu, dan ini lah saat nya.

Saatnya aku untuk wisuda bersama dengan teman²ku. Aku menjadi mahasiswa yg paling berprestasi, aku sangat bangga dengan pencapaianku. Tapi aku tidak akan menyombongkan ini, karna ini juga terjadi karna kehendak yg maha Kuasa.

"Selamat sayang, daddy bangga dengan pencapaianmu" Aku tersenyum, daddy memberiku buket bunga dan aku menerimanya dengan senang hati.

Aku dan daddy sudah menyiapkan semua nya, dan tinggal foto prewedding saja nanti. Hubunganku dan daddy lebih erat dari sebelumnya, karna dimana ada aku disana ada daddy kecuali jika aku sedang kekampus.

"Yuhu~ akhirnya sarjana, masa² sulit kita sudah selesai!!" Aku menggeleng kepala melihat kelakuan gevano, dia berteriak dan memakai bahasa Indonesia membuat dia menjadi tontonan.

"Excuse me" Aku menatap pria yg seumuran denganku, entah aku tidak mengenalnya.

"Hm?" Aku menatap bingung pria itu, dia mengeluarkan bunga mawar, aku mengerti sekarang.

"Will you be my girlfriend?" Aku menatap daddy, seperti nya daddy nahan amarahnya.

"Sorry, I already have a future husband. please don't bother me anymore, and don't trust me" Ujarku, aku mengelus lengan daddy agar daddy tidak meledak disini.

"really?, who is your future husband?, is he better than me?, don't sell it expensive can you?, no one will want to be with you who pretends to sell expensive except me" Aku berusaha untuk bersabar, aku sering menghadapi pria seperti ini. Daddy maju dan berdiri didepanku.

"I'm the future husband, there's a problem?, don't ever approach my future wife, and watch your words. a lot of people want it, that's why I take care of it. now please go" Ujar daddy dengan dingin, pria itu pergi dengan kesal.

"Daddy, daddy ngapapa kan?" Daddy mengangguk.

"Ingin sekali daddy patah kan tulang nya" Aku hanya mengelus daddy lengan daddy guna menenangkan daddy.

"Renata, selamat yaa. Saya bangga pada mu, traktir yaa" Aku menatap kesal pak dimas, ingin sekali aku hiih.

"Dek, selamat yaa sayang. Kakak bangga pada mu, menjadi mahasiswa paling berprestasi" Aku tersenyum dan memeluk kak devan, kak devan juga memelukku.

"Kak, Renata sama daddy mau-"

"Iyaa sayang, kakak udh tahu. Kakak izinkan kamu melangkahi kakak" Aku tersenyum dan mencium pipi kak devan. Kak devan memberiku buket bunga dan aku menerima nya.

"Sayang, kita ke restoran untuk merayakan wisuda mu" Aku mengangguk, aku mendekati daddy. Daddy merangkulku, dan kami berjalan menuju mobil masing².

°
°
°
°
°

Kami sudah duduk diruangan privasi, daddy memesan ini hanya untuk kami.

"Kamu tuh cantik, yaeh.
Gaya menarik, yaeh.
Sekali lirik, yaeh.
Om pun tertarik, yaeh.
Siap jadi sugar daddy, mau gucci Lois fendi, mau apa langsung beli, supir siap antar langsung ready. Kalau masih kuliah jelas-"

"Kita dah wisuda, udh nga kuliah lagi" Ujarku, gevano yg sedang bernyanyi menatapku.

"Gua lagi nyanyi, astagfirullah" Aku acuh dan memainkan jari panjang daddy.

"Kalau masih kuliah, jelas butuh iuran, jikalau kesepian, pasti pengen liburan, nga perlu mikir cuan, semua om yg bandar, kalau pengen liburan, langsung calling om yg antar" Lanjut rizal.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang