chapter 49

8K 262 10
                                    

Minggu ke-7 aku sudah mulai menginginkan sesuatu, seperti contohnya hari ini. Aku sangat ingin jus cherry dicampurkan dengan 3sendok makan garam.

"Daddy!!!" Panggilku, aku sekarang ada di kamar. Aku tidak diperbolehkan melakukan apapun, bahkan mengambil air minum pun daddy tidak memperbolehkan ku mengambilnya sendiri. Berlebihan, tapi aku suka.

Ceklek
Blam

"Kenapa sayang? Menginginkan sesuatu?" Aku mengangguk, daddy duduk di tepi ranjang dan mengelus perut ku.

"Bayi nya meminta apa hm?" Aku tersenyum.

"Renata ingin jus cherry dengan campuran 3 sendok makan garam" Ujarku, aku bisa melihat ekspresi daddy yg terkejut.

"Nga salah sayang? Kamu kan paling benci sama cherry, dan apa tadi? Ditambah 3sendok makan garam. Bagaimana kalau kamu sakit?" Aku mengangguk.

Ceklek
Blam

Aku melihat ada teman²ku dan kakak²ku, kalian tahu kan siapa mereka.

"Kenapa? Renata mau apa?" Aku menatap kak dimas.

"Mau jus cherry terus dicampur 3sendok makan garam" Aku bisa melihat mereka semua yg terkejut, tapi aku acuh. Aku menginginkan itu.

"Hah? Gimana²? Mau jus cherry, yg bener aja dek, kamu itu benci sama yg namanya cherry walaupun diolah jadi apapun itu. Terus dicampur 3sendok makan garam? Astaga nanti kamu sakit bagaimana?" Aku mengerucut bibirku, kesal dengan kak devan.

"Tapi kan Renata mau itu!!" Rengek ku, mereka semua menghela nafas.

"Nanti kamu sakit sayang" Aku menatap daddy.

"Tidak akan sakit, kan yg minum bukan renata tapi daddy hehe" Ujarku, daddy menatapku dengan horor.

"Daddy ndak mau yaa?" Ujarku, aku memasang wajah sedih agar daddy luluh. Dan....

"Iyaa, daddy mau. Daddy bilang ke bibi jun untuk membuatkan nya dulu" Aku tersenyum, akhirnya berhasil juga.

>>
>>
>>

"Daddy, jgn mati dulu bayi nya belum lahir. Nanti dia nga ada ayah gimana?, daddy jgn mati dulu" Ujarku, aku menggoyangkan tubuh daddy.

"Sayang, kamu ini. Aku masih baik² aja cuma sedikit tidak enak diperut" Aku menghapus air mataku.

"Kirain daddy kenapa², soalnya lemes banget badannya" Ujarku, daddy mencubit pipiku pelan.

"Siapa yg meminta daddy meminum itu hm?" Aku nyengir, aku kan tidak mau sakit. Jadi lebih baik daddy yg meminumnya.

"Renata kan nga mau sakit, jadi daddy aja yg minumnya supaya Renata nga sakit"

"Kau ini, untung daddy sayang sama kamu" Aku tertawa kecil.

"Adik kita satu ini sangat berbeda, dan sangat unik" Ujar kak Novan.

"Temanku yg paling unik" Ujar mutiara, aku acuh dan memeluk daddy.

"Beneran nga akan ninggalin Renata sama dedek bayi kan?" Tanyaku memastikan.

"Tidak sayang, tenang saya" Aku tersenyum dan memeluk daddy aku mengantuk.

"Baik, setelah membuat suaminya sakit dia tertidur dengan damai" Itu suara kak devan yg terakhir ku dengar.

○❃○

Minggu ke-24 aku sudah merasakan pergerakan janinku. Aku tersenyum saat merasakannya.

"Kenapa sayang? Kenapa tersenyum? Bayi menendang lagi?" Aku mengangguk. Daddy ikut mengelus perutku dan mencium perutku.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang