chapter 26 🔞

38.2K 504 25
                                    

Jadi di chapter ini ada kekerasan, jadi yg nga suka sama kekerasan, mohon untuk berfikir dahulu sebelum membaca chapter ini
_________________________________________

Di restoran aku dibuat kesal karna kevin yg datang. Tidak, dia bukan menemui ku, aku tahu itu. Dia menemui Devi, menurutku mereka cocok kok.

Iyaa, yg satu tukang pamer, yg satu tukang bohong. Jadi sangat cocok. Di restoran aku hampir kebawa emosi, entah mengapa melihat wajah kevin itu membuat amarahku memuncak.

Tadi Devi mengajak kevin, tapi aku tak mengizinkan. Itu mansion daddy, jadi aku tak ingin membuat daddy marah hanya karna melihat kevin.

Sekarang kami perjalanan menuju mansion, supir daddy yg menjemput. Karna memang daddy sedang membahas proyek yg penting. Aku tadi juga sempat menelpon nya lagi saat selesai makan.

"Besar banget njr mansion nya, mewah" Itu yg aku dengar dari mulut gevano. Aku sih acuh saja.

Dua mobil daddy yg menjemput kelompokmu dan kelompok haikal sudah memasuki gerbang pertama, lalu masuk lagi gerbang kedua. Mobil daddy di parkirkan.

Aku turun saat mobil sudah dibuka. Sebenernya aku bisa buka sendiri, tapi daddy yg bilang kayak gini 'kalau kamu pergi sama supir, kamu cukup diem aja kalau udh berhenti. Biar supir nya yg bukain pintu' aku sih iya² saja.

"Nah Devi, lu mau ngecilin Renata lagi hah?" Suara vania, sedangkan Devi sudah memasang wajah yg membuatku ingin sekali menampar nya.

"Dah masuk yok" Ujarku, kami mulai masuk. Dan aku masuk mansion diikuti oleh curut²ku. Aku merasakan firasat yg tak enak, firasat ku mengatakan akan terjadi sesuatu.

"Bibi jun" Kepala maid itu menghampiriku.

"Ada apa nona?" Aku menghela nafas, padahal sudah pernah ku bilang jgn memanggilku nona. Masih saja memanggilku nona. Sudahlah.

"Tolong suruh semua maid perempuan bersembunyi di tempat yg aman, dan suruh maid laki² terus waspada. Saya merasakan firasat yg buruk, saya takut firasat saya benar dan itu akan membahayakan yg lain" Bisikmu di telinga kanan kepala maid itu. Sedikit susah karna harus berjinjit.

"Baik nona, akan saya lakukan" Sebelum kepala maid itu pergi aku menahan nya.

"Ada apa nona?"

"Disini ada tempat penyimpanan senjata tidak? Kalau ada kasih tahu saya, saya mau mengambil senjata itu. Karna sangat saya perlukan nanti" Bisikku lagi.

"Ada nona, tapi tempat itu sering di kunci" Aku mengangguk.

"Berikan aku kunci nya" Ujarku.

"Tapi nona, nanti tuan-"

"Kalau daddy marah, biar aku yg menghadapi nya. Ayolah bibi ya ya, aku minta kunci nya" Ujarku memelas. Dan akhirnya kunci itu diserahkan kepadaku.

"Makasih bibi, sekarang bibi lakuin semua yg aku bilang tadi yaa" Bibi jun mengangguk.

"Saya permisi nona" Aku mengangguk, lalu menuju kamar ku di ikuti curut²ku.

Setelah masuk, aku mengambil tas besar. Aku tak perdulikan mereka yg terkagum² dari tadi, ditambah melihat kamarku.

"Gev, zal, lu berdua jaga² yaa. Ntar ada tikus yg masuk" Ujarku, yg tentu di angguki mereka dengan wajah yg menyeringai.

Mereka paham apa yg aku maksud kan.

"Lu semua diem disini, gua keluar bentar. Ada yg mau gua ambil" Mereka semua mengangguk. Aku keluar dari kamar dan menuju ruangan tempat penyimpanan senjata.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang