chapter 18

8.7K 381 14
                                        

Hari ini hari yg ditunggu semua siswa dan siswi, setelah menjalaninya UTS yg membuat seluruh siswa dan siswi stres sekarang kami semua akan camping untuk merilekskan diri setelah belajar dan menjawab soal yg sulit.

"Males banget njr, gua mau tidur di kamar gua aja dari pada ikut camping. Lagian kenapa wajib banget sih seluruh nya ikut, disana pasti dingin" Aku yg mendengar protes dari nia dan rizal hanya bisa bersabar, jgn sampai aku berkata kasar pada mereka.

"Sumpah gua nga mau ikut, aa!! Males banget anjr"

"Lu nga diem gua sumpel pakek sepatu gua" Sudah habis kesabaranku, mood ku sedang turun hari ini dan sekarang mendengar protes dari dua makhluk ini.

"Ren, kamu ikut pak angga yaa?"

"Iya, kata daddy aku berangkat bareng dia aja naik mobilnya" Mutiara mengangguk, aku pergi bersama daddy menggunakan mobil nya. Sedangkan mutiara pergi bersama calon suaminya (pak Novan).

Kenapa nga langsung berangkat? Kami kumpul dulu, dan menunggu SMA Negeri Sembilan datang. Iyaa SMA nya kevin.

"Mana sih njr lama banget tuh sekolah dateng, pegel nih kaki gua" Aku menghela nafas, kenapa semua temanku ini senang sekali protes?

Aku sedikit menahan rasa cemburu, karna ada guru baru disekolahan dan berusaha mendekati daddy. Daddy dan teman²nya sedang mengobrol dengan guru², tidak juga sih karna hanya teman² daddy yg ngobrol. Daddy hanya diam dan menatap ku terus  dari tadi.

Aku menahan rasa kesal, marah, dan cemburu. Tapi apa aku berhak cemburu? Maksudku hubunganku dan daddy saat ini hanya sebatas sugar daddy dan sugar baby kan?

Aku menghela nafas mencoba merendam perasaan amarah, kesal, dan cemburuku.

Apa daddy tak menghindari guru itu? Yaa tentu dia menghindar tapi yaa guru itu selalu mendekat.

"Kayaknya ada yg retak tapi bukan kaca"

"Ada yg panas tapi bukan api"

"Cih... Mau nyindir yaa sindir aja ajg" Kesal ku, aku meninggalkan mereka dan duduk di area yg  cukup sepi. Aku membuka ponselku dan bermain game disana.

"Ren" Aku mengacuhkan mutiara yg memanggilku. Aku sedang tidak ingin diganggu, mood ku sudah sangat turun dan tenaga ku juga sudah habis.

"Ren"

"Pergi tiara, gua nga mau diganggu" Percaya lah kalau aku sudah seperti ini, pasti bakal pakai kata non formal bersama mutiara. Aku rasa mutiara sudah pergi, aku lanjut bermain game.

"Renata, kamu dipanggil pak angga tuh" Aku diam saja, terlalu hancur mood ku sekarang. Aku hanya fokus ke game ku.

"Ck.. Heran punya tim kok kek gini, ngebantu nga sama sekali" Gerutu ku, gimana nga kesal coba. Kalau ketemu musuh mereka semua mundur dan alhasil aku yg ngelawan.

"Renata"

"Apa sih ganggu tahu nga?!" Kesal ku, saat aku melihat ke arah suara aku langsung diam dan takut. Didepanku ada daddy yg menatapku lekat.

"Daddy ganggu hm?"

"B-bukan gitu, r-renata.."

"Iyaa sayang, daddy tahu. Mood kamu turun kan hm?" Aku mengangguk.

"Simpan ponselnya, biar kamu daddy gendong. Tuh lihat SMA Negeri Sembilan udh sampai sekarang kita berangkat"

Aku mengangguk, daddy menggendong ku. Aku dan daddy masuk kedalam mobil, aku ada di pangkuan daddy. Yg menyetir mobil adalah supir daddy, jadi aku dan daddy duduk di kursi belakang.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang