chapter 43

5.1K 254 20
                                    

Hari² berlalu, aku merawat daddy hingga daddy sembuh benar. Hari ini hari rabu, dan daddy sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Sayang, daddy yg menyetir yaa" Aku menggeleng.

"Daddy baru aja sembuh yaa, jadi jgn aneh²  mau nyetir. Biar Renata aja yg nyetir, Renata juga udh punya SIM" Ujarku, daddy hanya pasrah. Daddy duduk dibangku penumpang, sedang kan aku yg menyetir.

Sejujurnya aku sedikit takut untuk menyetir karna ada kejadian membuatku sedikit takut. Tapi apa boleh buat, untuk sekarang aku harus menyetir.

"Siapa saja yg sudah kamu habisi sayang?" Aku berfikir sejenak.

"Musuh daddy yg kabur saat ledakan, pengusaha yg memperkosa seluruh karyawan yg perempuan dan juga mencuri saham dari banyak perusahaan, pokoknya banyak deh, sampe lupa" Ujarku, aku merasakan elusan di kepalaku.

"Kesayangan daddy udh besar hm? Daddy melewat kan banyak kejadian yaa?" Aku mengangguk.

"Salah sendiri tidur nya lama banget" Ujarku kesal, daddy hanya tertawa kecil.

"Kevin udh kamu habisi sayang?" Aku menggeleng. Bagaimana mau menghabisi nya, dia sudah dihabisi duluan oleh Devi dengan alasan selingkuh, itu informasi yg aku dapat dari anak buah ku.

"Dia sudah dihabisi duluan oleh Devi, karna selingkuh. Udh tahu tuh orang playboy masih  aja mau, tapi yaudah sih dia juga yg sakit hati bukan Renata" Ujarku, daddy mengangguk saja.

"Kita ke mansion daddy? Atau ke apartemen aja?" Tanyaku.

"Ke mansion, sayang"  Aku mengangguk, aku menuju mansion.




Aku dan daddy sudah sampai, aku pergi ke kamarku, dan daddy pergi ke kamarnya.

Aku harus menyelesaikan skripsi ku. Dan harus menyerahkannya ke dosen segera.

Drett... Drett..

Aku melihat ponselku, ternyata dari vania.

"Kenapa?"

"Sidang proposal skripsi kapan njr, gua belum selesai ini. Kata mutiara lusa, emang bener ya?"

"Iyaa, kenapa?"

"Mati, tolongin gua dong ya ya ya"

"Nga"

Aku langsung mematikan sambungan, salah sendiri lebih milih romantisan dari pada ngerjain skripsi.

"Sayang" Aku menoleh dan menemukan daddy yg berdiri di pintu kamarku.

"Kenapa daddy?" Tanyaku.

"Nanti nikah nya dimana? Di Amerika atau di Indonesia sayang?" Aku berfikir, kalau diindonesia bagaimana dengan kuliah ku, tapi kalau di Amerika gimana cari penghulu?

"Eum.. Nga tahu daddy, Renata ikut daddy aja deh" Ujarku, daddy mengangguk dan berjalan menuju ku.

"Sedang melakukan apa hm?" Aku menggeleng.

"Ini lagi nyelesaiin skripsi" Ujarku, daddy mengangguk. Aku melanjutkan menyelesaikan skripsi ku, dan setelah selesai aku mengeceknya lagi apa perlu aku revisi atau tidak.

"Sudah selesai" Aku berdiri dan berjalan mendekati daddy yg tidur di ranjang ku. Aku berbaring di sebelah daddy dan memeluk daddy dari samping.

"Sudah selesai hm?" Aku mengangguk, daddy membalas pelukanku. Aku merindukan pelukan ini, sangat merindukannya.

"Renata rindu daddy" Ujarku, aku menyembunyikan wajahku di dada daddy.

"Daddy juga rindu Renata, gimana hari Renata? Baik?" Aku menggeleng, hari²ku tanpa daddy itu tidak baik sama sekali.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang