chapter 34

4.9K 264 11
                                    

Hari ini aku dan daddy berada di kebun milik daddy, letak nya tidak jauh dari mansion. Tadi sekitar jam 06:30AM saat aku sedang merapikan tempat tidur ku, daddy bilang ingin mengajak ku ke kebun dan memanen sayuran dan buahan.

"Sayang, lihat ada jeruk yg udh matang" Aku mengikuti arah tunjuk daddy, dan benar ada Jeruk yg seperti nya sudah matang.

"Renata petik boleh?" Anggukan daddy sebagai jawaban pertanyaan ku. Aku memetik jeruk itu, lalu mengupas kulit nya dan memakan nya. Manis, itu yg aku rasakan.

"Manis, daddy mau nga? Sini Renata suapin" Aku menyuapi jeruk pada daddy dan dengan senang hati daddy menerima suapan ku.

"Ren, coba lihat ada cherry" Aku menatap vania yg menunjuk buah cherry. Aku jadi bagaimana gitu karna tahu ada buah cherry, aku itu sangat benci dengan buah yg satu ini.

Oh iya, teman²ku dan teman² daddy juga dikebun ini. Yaa untuk memanen sayuran dan buahan, sekalian menikmati waktu bersama.

"Van, gua nga suka cherry sumpah" Aku langsung ingin berlari saat vania mendekat dengan membawa cherry di tangannya.

Bukan buah nya saja yg aku benci tapi olahan nya juga. Oh astaga, itu sangat membuatku ingin muntah.

"Van, lu ngelangkah deketin juga bawa cherry lagi, gua pastiin lu pulang tinggal nama!!!" Ujarku dengan tatapan yg tajam.

Vania langsung diam dan berbalik. Aku menghela nafas lega, cherry buah yg tidak aku sukai.

"Kenapa nga suka buah cherry hm?" Aku menatap daddy.

"Yaa nga suka aja, dari dulu renata emang nga suka, tapi cuma nga suka olahan nya aja, tapi karna ada siswa yg jahil waktu Renata sekolah Renata jadi nga suka buah nya juga" Ujarku kesal, sangat kesal jika aku mengingat ulah anak perempuan yg jahil saat aku SD.

"Strawberry kamu suka?" Aku mengangguk.

"Engga terlalu suka juga sih karna asem, tapi kalau disuruh pilih cherry atau strawberry Renata bakal pilih strawberry" Daddy mengangguk.

"Yaudah ayo bantuin daddy panen buah strawberry" Aku mengangguk semangat, aku dan daddy menuju tempat tanaman strawberry.

"Udh matang semua daddy?" Tanyaku.

"Udh, sayang. Tapi masih ada beberapa yg tidak matang" Aku mengangguk.

Aku dan daddy mulai memanen buah strawberry. Selama memanen buah dan sayuran, aku dan daddy saling bercanda tawa seperti biasa, bercerita, lalu mengabadikan moment kami bersama.

"Hahh~ capek juga yaa, haus" Ujarku, aku mengipasi diriku sendiri dengan tanganku. Lelah dan gerah karna ini sudah jam 12:00PM dan matahari ada di atas kepala sekarang.

Aku terkejut kala ada sesuatu yg dingin menempel di pipiku, saat aku menolah ternyata daddy yg menempelkan minuman dingin dipipiku.

"Panas hm?" Aku mengangguk, daddy memakaikan ku topi dan mengipasi ku dengan lembaran kertas. Kertas pekerjaan kantor nya, astaga daddy ini kalau itu kertas kenapa² nanti dia sendiri yg repot.

"Itu kertasnya jgn dijadiin kipas, itu kan pekerjaan kantor nya daddy" Ujarku.

"Ini cuma fotocopy nya sayang, yg memang engga di gunakan" Aku mengangguk.

"Kayak suami-istri yaa pak bu, berduaan terus, hati² nanti kalau berduaan nanti yg ketiga nya setan" Ujar kak devan, aku mendelik kesal.

"Berarti kakak setan nya, kan kakak yg ketiga disini" Ujarku dengan senyuman tak berdosa.

"Heh! Punya adek kok mulut nya blak²an yaa" Aku hanya nyengir saja, kak devan mendekatiku. Aku merasakan kalau pipi ku ini akan berbahaya, jadi aku langsung lari sebelum pipiku di cubit gemas oleh kakak ku satu ini.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang