Aku bangun saat mendengar alarm ku yg berbunyi. Aku duduk di tepi ranjang dan mengumpulkan nyawaku, aku masih sangat mengantuk.
Aku berdiri dan berjalan ke arah lemari dan mengambil handuk lalu baju seragam ku, aku keluar kamar lalu menuju kamar mandi ku.
Setelah selesai mandi dan memakai seragam aku keluar dan masuk kembali ke kamarku.
Drett.. Drett..
Hpku bergetar, dan dilayar hpku ada nama 'my friend'. Aku segera mengangkat telpon itu.
"Renata, kamu bisa temenin aku nga. Aku mau dijodohin sama seseorang, aku butuh kamu untuk nemenin aku"
"Jadi yaa kamu dijodohin?"
"Iyaa, aku nga bisa nolak. Kalau aku nolak nanti ibu bakal sedih"
"Huh... Jam berapa?"
"Jam 7, aku engga masuk dulu hari ini. Em.. Kalau kamu mau sekolah engga papa kok, aku bakal berusaha sendiri"
"No.. Aku bakal temenin kamu, aku bakal izin sama guru. Aku berangkat sekarang yaa"
"Iyaa, aku tunggu yaa"
"Iyaa bye"
Aku memutuskan sambungan telpon ku. Aku mengganti pakaianku, setelah itu aku menyambar tas ku dan hpku.
Aku keluar dari kamar dan menemukan kak Sinta yg lagi masak.
"Kak aku pergi yaa" Izin ku.
"Loh kamu engga sekolah?" Aku menggeleng.
"Mau temenin temen" Ucapku dan pergi dari kosan. Aku berlari menuju rumah mutiara, jalanan masih sedikit sepi. Saat aku sedang melihat jam ditangan ku, aku menabrak seseorang.
Aku mendongkak, seperti pernah lihat. Dia sekitar umur 26thn mungkin.
"Maaf saya tidak sengaja" Ucapku, lalu pergi begitu saja.
○●○
"Tenang yaa mutiara, jangan gugup oke. Seenggaknya calon suami kamu masih memperbolehkan kamu sekolah kan" Ucapku menenangkan mutiara.
"Emm.. Makasih yaa renata" Aku mengangguk.
"Ayo orang nya sudah sampai" Ucap Ibu nya mutiara, aku dan mutiara pun keluar dari kamar dan menuju ke sofa.
Aku dan mutiara duduk.
"Perkenalkan ini anak saya Novan, kedatangan kami ke sini untuk melamar putri ibu yg bernama mutiara, apa mutiara menerimanya?" Tanya seorang pria parubaya, yg aku yakinin adalah ayah dari Novan itu.
Aku menggenggam tangan mutiara untuk memberikannya semangat, mutiara menatapku dan aku mengangguk.
"Saya ikut apa kata ibu saya saja" Jawab mutiara, aku melihat ibu mutiara yg senang akan jawaban anaknya itu.
Lalu mereka membicarakan tentang rencana pernikahan, aku hanya bisa diam. Yaa karna ini bukan urusan ku juga kan.
"Bu, mutiara, dan semua. Renata pamit yaa mau kerja" Izin ku.
"Iyaa sayang, makasih yaa udh mau nemenin mutiara" Aku mengangguk, lalu pergi dari rumah mutiara menuju tempatku bekerja.
Aku berlari menuju tempat ku berkerja, aku terus berlari menuju cafe itu.
Setelah sampai aku langsung mengganti pakaianku dengan seragam pegawai.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)
Romance{Biasakan menvote jika menyukai cerita ini, dan cerita ini dibuat untuk dibaca bukan untuk disalin} seorang siswi SMA yg ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan nya sehari². hingga bertemu dengan seoran...