chapter 27

14.3K 364 15
                                    

Aku sedang berdua dengan kak devan di taman belakang mansion daddy, daddy sengaja memberi kami waktu untuk berdua. Aku merasa sangat canggung padahal disampingku ini kakakku sendiri.

Sudah lama tak bertemu dengan nya membuatku sangat canggung padanya.

"Baby ren, sampai kapan kamu diemin kakak hm?" Astaga jujur saja aku tak suka dengan suasana canggung ini. Aku ingin mengusir suasana canggung ini tapi selalu datang. Aku menghela nafas.

"Kak devan, kakak tinggal dimana?" Ujarku untuk mengusir suasana canggung ini.

"Kakak tinggal sama pasangan Jonathan. Mereka menemukan kakak saat kakak sedang menangis karna tersesat" Aku mengangguk.

"Apa mereka menyayangi kakak? Mereka tak menyiksa kakak kan?" Aku mendengar tawa kecil dari kakakku itu.

"Mereka sayang sama kakak kok, malah mereka manjain kakak. Mereka nga bisa punya anak jadi kakak anak mereka satu²nya walaupun anak angkat" Aku tersenyum lega, syukurlah kakakku ini tak mendapatkan siksaan.

"Kakak udh tahu blm kalau mama dan papa..."

"Iyaa dek, kakak udh tahu semua. Tadi daddy udh kemakam mereka, kakak juga udh denger cerita kamu dibully dan sulitnya hidup kamu setelah mama dan papa meninggal. Pak angga ceritain semuanya, maaf kakak nga ada buat kamu disaat kayak gitu, kamu menderita sedangkan kakak enak²an hidup dengan tenang. Maafin kakak" Lirihnya, aku menggeleng dan langsung memeluk kakakku yg ada disampingku.

"Kakak nga salah, kakak nga perlu minta maaf. Renata seneng loh lihat kakak yg sehat kayak gini, tumbuh jadi pria yg tampan dan tegas. Renata seneng banget" Aku merasakan bahuku yg basah, aku tahu kak devan pasti sedang menangis. Aku juga ikut menangis senang melihat kakakku kembali setelah bertahun² berpisah.

"Kakak tinggal dimana? Terus orang tua yg angkat kakak dimana?" Tanyaku saat tangis kami berdua sudah reda.

"Kakak tinggal di apartemen, mereka sudah berada disisi Tuhan dua tahun yg lalu" Aku mengangguk.

"Kak, apa kakak mau jemput aku?" Tanyaku, aku ingin bersama kakakku tapi aku tak bisa pisah dari daddy.

"Tidak, di apartemen kakak engga selamat untuk kamu. Kakak juga harus menyelesaikan misi di China jadi kamu disini saja, kakak percaya sama pak angga dia akan jagain kamu. Kakak udh tahu juga kalau kalian berdua itu saling sayang sama cinta" Aku memalingkan wajahku, pipiku memanas, huh.. Malu sekali..

"Kakak mah, masih aja ngeselin nya. Buang kek tuh sifat" Kesalku, aku mendengar tawa keras dari kakakku. Tawa yg aku rindukan.

"Jadi kakak kuliah semester?" Tanyaku.

"Semester empat" Aku mengangguk.

(Author:jadi si Renata sama devan itu selisih dua tahun. Nah devan itu masuk sekolah nya lebih awal jadi jgn bingung. Paham? Oke bagus. Kalau engga paham bye saja)

"Kakak nga niat mau ngajak aku ke China gitu?" Gelengan yg ku dapat.

"Nga blh, inget kamu itu sekolah baby ren" Aku menghela nafas, tapi aku bercerita banyak hal di menit selanjutnya.

Kami saling bercerita hingga sore dan kak devan harus pamit untuk pergi ke China.

"Ish baru juga ketemu udh ditinggal lagi" Kesalku menghentak kakiku.

"Tugas adikku sayang, astaga itu sifat jgn di pelihara mulu. Ngerepotin" Aku memukul lengan kak devan, sedangkan kak devan  dan daddy tertawa. Astaga dua orang itu ingin sekali aku cekik, untung sayang untung cinta.

"Pak angga, tolong jagain Renata nya ya. Oh iya Pak angga kalau mau halalin Renata sekarang juga saya tidak masalah, saya restuin Renata sama pak angga. Kakak pergi yaa adik kakak yg manis, dan calon ipar saya pergi dulu" Lalu kak devan masuk mobil dan keluar Gerbang pertama dan kedua.

🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang