Aku berjalan dengan kesal, ayolah jika tidak bisa datang itu kenapa harus chat di grub untuk datang pagi.
"Hallo Renata" Aku menatap seorang lelaki yg membawa bunga mawar merah. Hahh~ aku muak dengan ini semua.
"Do not bother me" Ujarku dan berjalan meninggalkan lelaki itu.
"Renata!!" Aku menoleh dan menemukan teman²ku, mereka berjalan kearahku.
"Hm?"
"Mau ke rumah sakit?" Aku mengangguk.
"Yuk, gua ama yg lain juga mau kesana" Aku mengangguk lagi. Aku diikuti teman²ku masuk kedalam mobil, dan gevano yg menyetir.
"Eehh laki² tadi siapa? Lu kenal ren?" Tanya vania, aku menggeleng.
"Terus dia siapa?"
"Ntah"
Dan hening, begini lah keseharianku bersama dengan teman²ku. Aku yg irit bicara dan mereka yg tidak bisa menemukan topik.
•
•
•Aku memasuki ruangan yg bernuasa putih itu, bau obat²an memasuki indra penciuman ku. Membuatku mual, aku duduk dikursi dekat bangkar rumah sakit.
Disana terbaring seorang laki² yg aku sayangi dan aku cintai. Dia tertidur sangat lama, seperti sedang bermimpi yg sangat indah.
"Hai, apa kabar? Apa baik?. Renata jarang kesini soalnya lagi sibuk banget. Maaf yaa. Hari ini Renata kesal banget, masa tadi dia nyuruh dateng pagi ehh tahu²nya dia nga bisa datang, kan ngeselin. Kapan bangun nya? Emang apa sih yg dimimpiin? Sampai engga mau bangun" Aku menatap laki² yg terbaring didepanku ini dengan tatapan sedih.
Alat² itu terpasang, entah apa gunanya. Aku mengelus tangannya yg selalu memelukku.
"Cepat bangun, kesayangan mu ini sedih, kesayangan mu ini rindu pada mu. Tepati janji mu kepada kesayangan mu ini, untuk kembali kepelukannya. Renata rindu, daddy" Aku mulai menangis lagi, aku sangat merindukan nya. Aku sangat² merindukan nya.
"Tadi pagi dosen nyuruh Renata dan temen² Renata ke kampus jam delapan dan tidak boleh terlambat. Ehh tahu² dia sendiri yg nga bisa datang karna ada masalah keluarga. Ngeselin kan, daddy?" Aku menunduk sebentar lalu menatap mata daddy yg masih sentiasa terpejam.
"Daddy, buka matanya. Lihat Renata udh kuliah, Renata udh semester 6. Renata sibuk sama skripsi, daddy nga mau buka mata gitu? Nga mau datang ke wisuda nya renata?. Daddy bangun yaa, Renata rindu, kak devan udh bangun beberapa bulan yg lalu, masa daddy belum bangun sih?. Bangun yaa, Renata rindu" Aku diri lalu mencium kening daddy.
"Cepat bangun, dan tepati janji daddy. Renata pamit dulu yaa" Aku berjalan keluar dari ruangan itu. Aku duduk di kursi yg disediakan untuk menunggu, aku mengingat kejadian 4tahun yg lalu.
Flashback.
"Hallo pak novan, ada apa? Daddy baik² aja kan?"
"Ada kabar buruk, tapi tidak terlalu buruk, mungkin. Saya tidak yakin untuk mengatakan ini"
"Katakan!!"
"Angga, dia koma"
"Apa?!"
Tanganku mendadak lemas, sangat lemas. Apa yg terjadi di sana? Kenapa bisa daddy koma?
"B-bagaimana bi-bisa?" Tanyaku, aku takut. Takut kejadian dimimpiki itu menjadi kenyataan.
"Angga dan devan, mereka berdua pergi lebih dulu karna takut musuh mereka benar² menyakitimu" Aku aku tidak mengerti, maksudnya?
"Apa? Gimana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
🔞•|•Sugar Daddy•|•🔞✔-(end)
Lãng mạn{Biasakan menvote jika menyukai cerita ini, dan cerita ini dibuat untuk dibaca bukan untuk disalin} seorang siswi SMA yg ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan nya sehari². hingga bertemu dengan seoran...