Ketika dunia bertindak seakan akan saya hanya sebuah mainan,apa yang bisa saya lakukan selain meleburkan diri saya kedalam tangisan.menenggelamkan jauh-jauh pikiran kebahagian dan mulai membiasakan diri untuk tegar saat berjumpa kehancuran.
©~©Tara terduduk lemas saat membaca surat yang menyatakan bundanya bebas dari penjara karena dia positif terkena gangguan mental.
Tara meletakkan surat itu dan meraih ponselnya.
Dia mencoba menghubungi salah satu kontak di ponselnya. Tapi kontak itu tidak bisa di hubungi."Ayah,dimana ayah sekarang tara butuh ayah"ujar tara yang mulai kesal karena ayahnya tidak bisa di hubungi
"Kenapa semua jadi serumit ini tuhan" tara meremas rambutnya
"Tuhan kenapa semuanya berubah secepat ini,kenapa aku harus kehilangan bunda dan ayah dalam waktu yang bersamaan"ucapnya sambil menahan air mata.
Tara memakai jaket dan topi lalu memutuskan keluar rumah untuk mencari sedikit ketenangan dan kekuatan. Dia membeli satu botol air mineral dan duduk di bangku taman memikirkan bagaimana kelanjutan kehidupan nya nanti,karena sekarang semua benar-benar sudah kacau. Taman itu cukup sepi dan gelap karena jam sudah menunjukkan pukul 20.15 malam.
"Aku sudah memendam cinta ini selama belasan tahun,apa kamu tidak pernah kasihan padaku" suara seseorang yang tara kenal
Tara berdiri dan mencari asal suara itu.
Dia mendekati dua orang yang duduk tidak jauh dari nya,karena gelap dia tidak melihat jelas siapa mereka.Langkah tara terhenti ketika dia sudah bisa mengenali wajah kedua orang itu.
"Ayah"teriaknya histeris
Atrio kaget setengah mati saat putrinya tanpa sengaja memergoki kelakuannya.tio melepaskan pelukannya lalu berdiri dan menenangkan tara.
Tara menggeleng kan kepalanya merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Ayah benar-benar keterlaluan"ucapnya
"Tara ayah akan jelasin semuanya,kamu dengerin baik-baik ya sayang,jangan emosi kaya begini dulu"sahut atrio
Tara berjalan menghampiri wanita itu.
PLAKK!!! satu tamparan mengenai wajah wanita itu
"Sekarang tante puas kan"ucapnya kasar
"Tara kamu tenang dulu" pinta atrio
"Gimana aku bisa tenang yah,bunda ngebunuh ibunya elya dan Sekarang bunda di nyatakan sakit jiwa. Aku udah hampir gila dan sekarang tuhan nguji aku lagi dengan ngebongkar kedok kalian"teriak tara
"Kalian tega ya, kalian itu dua orang yang sangat aku percaya dan tante,aku itu udah nganggep tante Maura kaya ibu aku sendiri, tante tega ya ngelakuin ini sama aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [HIATUS]
Teen FictionAku harap ini dongeng dan ku harap ini hanya penghantar tidur saja. Tidak apa-apa jika aku sudah terlanjur luka Tapi tolong jangan lanjutkan cerita ini !!! Aku sudah terbiasa dengan air mata Aku juga sudah kebal dengan kecewa Tapi ini ? Sudahlah ku...