CHAPTER || DUA BELAS

607 46 8
                                    

Aku sudah sering berbagi karena kasihan dan aku sudah sering ditipu,aku dihianati.
Iya...
awalnya memang berbagi tapi akhirnya aku yang akan kehilangan.

(。♡‿♡。)

Dia untukku...

Bukan untukmu...

Dia milikku...

Bukan milik mu.

Pergilah kamu,jangan kau ganggu,biarkan aku mendekati nya...

Selain jago main gitar,suara vir juga lumayan bagus untuk gendang telinga.

Tapi  pagi ini sepertinya tidak akan bagus lagi saat satria yang tiba-tiba datang langsung duduk disamping vir dan mengambil alih gitar nya.

Walau engku milik ke kasihmu...

Satria menatap vir dengan tatapan mengejek.

Virco terlihat sangat jengkel,tapi satria menikmati kejengkelan nya dan melanjutkan lagu nya.

Tapi engkau selalu di hati takan terganti...

Satria memang sengaja hanya menyanyikan lirik-lirik yang membuat vir semakin kesal.

Cinta kita tak ada yang tau,hanya kita dan tuhan yang tau...mung

Belum habis lagu yang satria nyanyikan tapi vir sudah mengambil gitar nya.

"Tidak dengan tara,dia tetap milikku" vir menatap satria penuh marah.

Vir sudah sering mengalah dia juga sudah terlalu banyak memberi apa yang harusnya menjadi miliknya.

Ini saatnya dia bahagia saatnya untuk vir menjadi dirinya sendiri dan memiliki apa yang seharusnya menjadi hak nya,tidak  akan ada pembagian lagi.

"Kita lihat saja nanti" satria tersenyum mengejek

Ini sudah menjadi kebiasaan satria,dia senang saat melihat vir jengkel seperti ini. Rasanya seperti saat mereka kanak kanak.

Seketika hening,sampai ponsel satria menunjukan panggilan telepon dari tara.

Satria tersenyum lebar, tangannya bergegas  mengambil ponsel yang ada di atas meja,tapi dia kalah cepat dari vir.

Ponsel nya kini ada di genggaman vir.

Vir menggenggam ponsel itu dengan penuh marah. Tanpa banyak bicara dia melempar nya ke sembarang arah.

PLAKKK!!! satu tamparan mendarat di wajah vir.
Virco terdiam dan menatap tajam wanita yang sudah menamparnya.

"Apa ini"tanya Maya sambil menunjukkan ponsel satria yang sudah rusak "jika tidak bisa memperbaki jangan mencoba untuk merusak"katanya penuh penekanan

Vir tersenyum menantang"sekalipun aku benar  bunda akan menganggap aku salah kan,karena yang benar hanya satria"

Sejak kecil selalu seperti ini satria selalu unggul di depan nya,satria selalu menjadi kebanggaan, satria dan hanya satria sisa nya hanya tentang keberuntungan bagi vir.

RETAK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang