CHAPTER SEBELAS| RETAK

638 38 0
                                    

Cinta
Apa itu tentang seseorang yang saat kamu berbagai masalah dengannya maka hatimu akan lebih damai
Atau
Tentang seseorang yang selalu memberimu segalanya .

(。♡‿♡。)

Tara dan vir ,lebih tepatnya vir yang membawa tara berjalan kesana kemari menyusuri sekolah dan melewati mulut-mulut mereka yang suka memburuk-burukan orang lain.

Tara berdiri di sebelah vir,tangan kanan vir berada di pinggang tara dan tangan kiri nya memegang tangan kanan tara.

Uwu sih tapi memalukan bagi tara.

"jangan liat liat dia cewek gua" ujar vir kepada seorang cowok yang menatap tara

"Gak sengaja"jawab cowok itu dengan malas nya

"Gak sengaja kok lama"

Cowok itu pun berlalu meninggalkan vir dan tara.

"Vir lepasin dong malu di liatin orang" ujar tara sambil memjauhkan tangan vir dari pinggang nya tapi gagal karena tangan vir terlalu berat baginya

"Gak akan" ucap vir polos seakan tidak ada beban dan rasa malu

"Vir !!" Tegas tara

"Kenapa sih ra gini doang malu, ini baru permulaan lagian gua gak akan nyosor sana sini cuman mau pegang pinggang calon pacar doang" tegas vir balik

Tara bergidik ngeri mendengar penjelasan vir. Akhirnya tara memilih diam dan membiarkan kekonyolan vir membuat heboh satu sekolah.

"Hai kalian perkenalin ini calon cewek gue"teriak vir sesampainya di kantin

"Calon aja udah bangga !"

"Kayak nya pantat nya lumayan tuh"

"Baru calon udah segitu bucin nya"

"Kena ilmu apa lo "

"Idih cewek nya biasa-biasa aja"

"Udah di kasih apa tuh sama cewek nya"

"Pasti udah itu itu an"

"Kalau udah bosan kasih gue ya vir"

Kira-kira begitu lah respon yang mereka berikan saat melihat vir datang dan berteriak sana sini menjelaskan bahwa tara adalah calon pacarnya.

Vir menatap Mata tara yang  berkaca-kaca.
Tubuh Tara perlahan berontak dan vir pun paham dia langsung melepaskan tangan nya dari pinggang tara.

Wanita mana sih  yang fine aja pas dapat komentar begitu, apalagi semua tudingan itu tidak sesuai dengan kenyataan.

Tara berpaling lalu pergi meninggalkan vir,sesekali dia mengusap air matanya dengan tangan nya.

"Ra tunggu" teriak vir

Situasi menegang.

"Awas kalian semua" teriak vir sambil menampar meja kantin.

Tara mempercepat jalan nya karena dia tau vir sedang mengajar nya di belakang.

"Ra tunggu" teriak vir lagi

Tara tetap berlari. karena air mata yang menghalangi penglihatan nya tara tidak fokos lagi pada jalan.

DEBRUKK,,,"auu"pekik tara

"Astaga maaf"ujar satria. Satria membantu tara berdiri

"Kamu gak kenapa-kenapa kan tidak ada yang lu"belum sempat satria menyelesaikan kata-katanya vir sudah datang dan mengambil alih tangan tara yang di pegang satria

RETAK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang