CHAPTER 37

218 16 2
                                    


Ini yang kemaren minta up,awas aja ya kalau gak kasih vote,wkwkwk

Happy reading ❣️

____________________________________

Dan pada akhirnya hanya kamu yang bisa memahami diri mu sendiri,hanya kamu satu-satu tangan yang siap memeluk dirimu sendiri dan hanya kamu bisa meyakinkan diri mu untuk tetap melanjutkan hidup disaat  luka dan kecewa berulang kali membunuh perasaan mu

~Tara💔


Hujan sangat lebat malam ini, awalnya Tio mengurungkan niatnya untuk pulang kerumahnya  untuk mengambil beberapa baju ganti untuknya. Tetapi perasaan nya sungguh tidak enak, pikiran nya tidak karuan sedari tadi.
Akhirnya dia berpamitan pada Maura,untuk pulang sebentar.

Saat tiba di rumah Tio di kejutkan dengan keberadaan Tara yang tergeletak di lantai dengan Wajah pucat dan tidak berdaya .

"Taraa"teriak nya,lalu menghampiri Tara.

Dia mengecek denyut nadinya, dan Tio sangat bersyukur karena Tara masih hidup.

Dia membopong tubuh Tara dan dengan cepat membawanya kerumah sakit.

Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan putrinya ini,kenapa dia ada di luar malam-malam begini,kenapa dia bisa pingsan seperti ini, dia merasa bahwa dirinya  benar-benar bukan ayah yang baik.

_____

Malam yang panjang sudah berlalu tapi Tara juga belum sadarkan diri,kata dokter dia baik-baik saja hanya sedikit kelelahan  tapi kenapa sampai pagi ini Tara belum sadar juga.

Satu sisi kondisi maura yang sangat memburuk dan di satu sisi Putrinya Tara yang belum sadarkan diri.
Atrio benar-benar pusing memikirkan keadaan keduanya. Di tambah pendonor untuk maura belum di temukan,entah sampai mana maura bisa bertahan .

"Mas"panggil maura dengan lembut .

"Jika aku tiada apakah kamu bisa bahagia bersama Tara"tanya maura dengan tatapan kosong dan wajah yang  pucat

"Jangan ngomong begitu,aku tidak suka mendengarkan nya"jawab atrio.

"Aku juga tidak suka"balas Maura.

Kemudian keadaan hening kembali.

Maura tidak punya banyak tenaga untuk bisa bicara banyak pada Atrio, meskipun sebenarnya banyak yang ingin dia katakan.

Sedang Atrio,dia juga sedang tidak bersemangat untuk bicara , pikiran nya terbagi antara Tara dan Maura. Dia sengaja tidak memberitahu Maura bahwa putri mereka ada di rumah sakit ini juga,dia takut jika Maura tahu keadaannya bisa saja memburuk.

Karena itu Tio menitipkan Tara pada suster,dia tidak bisa menemani putrinya karena dia tidak ingin Maura tahu.

"Mas" kata Maura pelan

Atrio menatap nya

"Kapan ya Tara berhenti membenci ku"tanya nya pada sang suami

"Dia tidak membenci mu"ujar Atrio

"Bohong"bantah Maura

"Dia hanya perlu waktu"jelas Atrio

"Tapi aku tidak punya banyak waktu mas" raut wajah Maura mulai berubah,dia memalingkan wajahnya dari Atrio nya.

Atrio terdiam,dia tidak tahu harus mengeluarkan kalimat dusta seperti apa lagi agar Maura percaya bahwa Tara akan menerimanya suatu hari nanti.

"Seharusnya aku tidak datang dalam kehidupan kalian"ujar Maura sambil terisak

RETAK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang