Selamat membaca✨
***
Happy birthday.... happy birthday..... happy birthday for me :(
Selamat ulang tahun aku....
Di rumah sendirian,merayakan ulangtahun sendirian,tanpa lilin dan kue ulangtahun. Kurang sedih apalagi.
Tuhan... semoga kedua ibuku baik-baik saja,beri mereka kesehatan dan kebahagiaan.
Hanya itu yang Tara pinta di ulang tahunnya yang ke-16 tidak ada yang lain.
Dia berharap tante maura akan menemukan pendonor secepatnya,dan semoga dia bisa bertahan sebelum pendonor itu datang.
Jam didinding menunjukan pukul 08.45 Tara menarik selimutnya dan mulai memejamkan mata,toh tidak ada gunanya juga dia menunggu malam semakin gelap berharap ada yang datang dan memberinya kejutan. Mustahil.
Hari ini dia memutuskan untuk tidur dirumah,tidak menginap di rumah sakit karena merasa sangat lelah. Selama seminggu lebih tante Maura terbaring lemah dengan bantuan banyak alat di tubuhnya hanya agar dia bisa mempertahankan hidupnya lebih lama . Tara lelah,lelah melihat Maura kasakitan setiap hari.
Hubungan mereka membaik tapi keadaan maura memburuk setiap harinya,tara mulai dihantui rasa takut,takut kalau-kalau maura di ambil lebih cepat. Perasaan ini maklum karena mereka punya hubungan darah,tara mulai melunak tapi tetap tidak bisa memanggil maura ibu.
Tok...tok...."suara ketukan pintu
Tara membuka matanya dan buru-buru keluar kamar,ingin membukakan pintu.
Apa ayahnya...
Tapi kenapa ayah pulang ?
Apa semua nya baik-baik saja ?
Tidak,,,jangan berpikir aneh-aneh Tara.
"Kak satria" tara berdiri mematung tak percaya,dia sudah panik setengah mati, memikirkan yang bukan-bukan tapi ternyata yang berdiri di depannya adalah satria,ingin rasanya mengumpat lelaki ini dengan kata-kata kasar,untuk apa dia kesini malam-malam membuat si empunya rumah panik.
"Selamat ulangtahun"ucap satria dingin.
"A..ap..a"tanya Tara tebata-bata Karena tidak percaya dengan pendengaran nya.
"Happy birthday"ucapnya lagi tanpa ekspresi
Mana ada orang mengucap selamat begini,tanpa senyum dan ekspresi. Aneh.
Omong-omong darimana satria tahu hari ulang tahunnya,mereka bahkan sangat jarang bertemu akhir-akhir ini.
"Silahkan masuk"ujar tara mempersilahkan tamu nya untuk masuk kerumah.
Satria masuk berjalan datar lalu duduk di kursi tamu.
"Ini untuk kamu"lagi lagi dengan nada yang tidak bersahabat, tenggorokan nya terasa tercekik sehingga kalimat-kalimat yang dia keluarkan seakan terpaksa.
"Kado,untuk aku ?"Tara meraih kotak kecil yang di bungkus dengan indah itu.
Satria mengangguk.
"Soal malam itu..."ujar satria
"Malam apa kak"tanya Tara,dia menghentikan aktivitas mengagumi kado itu.
"Waktu lo ketemu gue di jalan,semoga lo bisa merahasiakan apa yang lo lihat waktu itu"
Tara memutar kembali ingatannya.
"Oh...tenang aja"ucap Tara gampang.
Segampang itu,bahkan satria panas dingin mengatakannya tapi respon gadis ini.
"Kalau kaka punya masalah,salah paham atau dendam terpendam dan apapun itu sebaiknya di selesaikan secepatnya,,gak baik merawat luka terlalu lama nanti nyesal kaya aku"kata Tara. Mudah sekali memang saat menyuruh orang untuk kuat,tabah,sabar, memaafkan.
"Kaya kamu ?"satria menayakan maksud dari perkataan itu.
"Aku terlalu membenci seseorang yang sekarang sedang tergeletak tak berdaya di rumah sakit,masa lalu kelam dan kehidupan masa depan itu punya dampak yang besar,jika terlalu di pendam semua akan meledak saat waktunya tiba dan tidak semua orang siap atas ledakan itu, beberapa orang mungkin kuat,sisanya tumbang"Tara tersenyum kecut mengingat bunda Asrih yang tumbang di rumah sakit jiwa,,tante maura yang sedang kritis,,tara yang prustasi hebat,semua terkena imbas dari ledakan masa lalu.
Dan entah kenapa kata-kata itu membuat Satria teringat dengan bunda_nya dan vir,mereka bertiga korban dari masalalu,terlebih Satria yang masih terjebak dengan banyak pertanyaan dan rasa benci.
Tok...tokkk......suara ketukan pintu lagi .
Siapa yang datang, Tara mulai cemas lagi tetapi memilih untuk tidak sepanik tadi lagi.
Happy birthday Tara sayang ......
Teriak alit dan mehra bersamaan.
Ada vio dan vir juga.
Mereka berempat datang membawakan kue ulang tahun. Ternyata mereka masih ingat dengan tara.
"Okeh kamu kelamaan mikir gue mau masuk duluan"ujar mehra lalu meneribos pintu begitu saja.
Tara mematung memandangi alit dan vio ,suasa menjadi canggung.
"Silahkan masuk" ujar tara ramah
Vio dan alit masuk diiringi oleh vir.
Suasana menjadi lebih canggung saat vio,satria,dan vir berada di suatu tempat dengan alasan yang sama. Ulang tahun Tara.
Mehra memasang lilin angka di atas kue yang mereka bawa, ulang tahun ke_16.
Happy birthday Tara
Selamat ulang tahun
Semoga panjang umur.
Sehat dan jangan suka marah.
Tiup lilin potong kue,makan makan lalu kenyang.
Cepat di tiup gue udah lapar.
Dinyanyikannya dengan nada happy birthday tapi lirinya berubah.
Nyanyi mehra asal-asalan,mereka semua tertawa bersama ,Tara meniup lilin dan memotong kue nya.
"Kue pertama untuk gue sendiri"ujar nya.
"Egois banget lo"ujar Alit.
"Gapapa kan gue yang ulangtahun,sisanya kalian potong sendiri"ujarnya.
Cukup membahagian, melihat teman-teman dekatnya datang ,padahal Tara mengira mereka akan lupa.
"Happy birthday Tara"ujar virco sambil menyodorkan kado berwarna maron.
"Awuwuwkk sosowiiiiit buangetttt"ujar mehra hang baper sendiri.
"Makasih vir"
"Ini semua ide vir dia ngotot nyamperin kami satu-satu cuman buat datang kesini"jelas Alit.
Oooh ide vir rupanya....Alit memang yang oaling jujur.
"Happy birthday ya ra"ucap vio, sepertinya tulus.
"Makasih vi,makasih alit,makasih mehra makasih kak,makasih vir makasih kalian semua karena sudah datang dan ingat hari ulang tahun aku"
"Jangan pernah merasa sendiri kami tetap sahabat lo"ujar vio
Dan percayalah itu adalah kalimat terindah bagi Tara,tapi kalimat hanyalah kalimat kenyataannya mereka terasa begitu jauh bahkan untuk sekedar memberi sandaran.
Vir sekuat tenaga menahan diri agar tidak mengacaukam acara Tara,padahal emosi nya menggebu melihat satria hadir bahkan lebih awal daripada dirinya. Untuk apa lelaki itu ada disini. Apa yang mereka lakukan saat berduaan tadi,satria itu bangsat bagi vir,satria selalu merampas apapun yang berhubungan dengan kebahagiaan vir jadi vir harus jaga-jaga agar satria tidak merampas Tara.
***
Babay bumbay di chapter selanjutnya 🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [HIATUS]
Teen FictionAku harap ini dongeng dan ku harap ini hanya penghantar tidur saja. Tidak apa-apa jika aku sudah terlanjur luka Tapi tolong jangan lanjutkan cerita ini !!! Aku sudah terbiasa dengan air mata Aku juga sudah kebal dengan kecewa Tapi ini ? Sudahlah ku...