Happy reading,jangan lupa untuk follow dulu🍭 sebelum membaca🦋👍
Apa hanya aku yang hrus memikirkan perasaan orang lain,apa orang lain tidak perlu tahu bagaimana perasaan ku. Apa hanya aku yang harus menjaga sedang mereka dengan leluasa melukaiku
~virco
_________________Masa rebahan nya sudah selesai,kini Tara kembali lagi ke rumah nya,rumah sepi dan suram. Itu menurut nya.
Jika ditanya bagaimana perasaan nya sekarang Tara dengan senang hati akan menjawab bahwa dia sangat kecewa.
Bagaimana tidak Satu-satunya manusia yang bisa dia andalkan di situasi seperti ini hanya ayahnya,tapi ayahnya malah memilih mengurus tante Maura,mau tidak mau Tara harus mengurus administrasi nya sendiri, membereskan barang-barang nya sendiri hingga pulang sendiri.Kenapa malam itu ayahnya harus datang,kenapa dia harus membawa Tara kerumah sakit harus nya Tara di birkan saja malam itu agar dia bisa lebih cepat menyusul bunda.
Tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi.
Mungkin Tuhan ingin memberinya sedikit kecewa lagi,mungkin juga kecewa yang kemaren belum cukup :).Tara masuk ke dalam kamarnya,dia sangat merindukan tempat ini, tempat di mana dia bisa menangis tanpa ada seorang pun yang tahu.
Tara meraih handphonenya, sudah dua hari dia tidak memainkan benda persegi panjang ini, kira-kira selama dua hari apakah ada yang mencari nya,atau sekedar menanyakan kabarnya atau paling tidak sekedar mengirimkan pesan bertuliskan hurup "p".Tetapi setelah di cek ternyata tidak ada,hanya ada notifikasi dari grup sisanya tidak ada seorang pun yang mencari nya.
Hm... begini memang nasib jomblo
Bahakan jika jomblo mati pun dunia akan tetap berjalan ....tentu saja wkwkwkwk
Jauh di lubuk hati yang terdalam Tara merindukan Virco.
Dulu setiap hari mereka selalu bersama,tapi sekarang ada jarak di antara mereka.
Tara sering bertanya pada sang pengatur alam semesta, sebenarnya ceritanya ini ke arah mana dan tujuan nya apa,kenapa melalui nya sesulit ini, kenapa harus kehilangan orang-orang yang dia sayang secepat ini di tambah dengan alasan-alasan yang sangat menggores, membuat nya tidak rela.
Apakah ini wajar,apakah Tuhan seyakin itu pada pundak nya ?
Hingga masalah datang bertubi-tubi, lelah,air mata,luka,kecewa, kehilangan, kebohongan, datang secara beruntun.Dia lelah,ingin berhenti tapi nampaknya pundaknya masih terlihat kokoh untuk menyandang beban-beban ini ,entah sampai mana semua ini harus di pikulnya.
______
Di sisi lain ada sebuah keluarga yang nampak harmonis,duduk bersama di meja makan dengan makanan yang tersaji langsung dari tangan ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [HIATUS]
Teen FictionAku harap ini dongeng dan ku harap ini hanya penghantar tidur saja. Tidak apa-apa jika aku sudah terlanjur luka Tapi tolong jangan lanjutkan cerita ini !!! Aku sudah terbiasa dengan air mata Aku juga sudah kebal dengan kecewa Tapi ini ? Sudahlah ku...