Tio berjalan pelan mendekati asrih yang sedang menyiapkan makanan di dapur
‘’Happy birthday sayang’’bisik tio di telinga asrih,yang di balas dengan raut wajah terkejut oleh asrih
‘’gak senang ya aku pulang’’tio mencoba merayu asrih tapi asrih hanya tersenyum dan kembali fokos pada perkerjaan nya
‘’tara pasti senang kalau tau ayah nya sudah pulang’’ ucap asrih lembut tanpa ekspresi
Asrih membuat kan secangkir teh dan menarik tio agar duduk di kursi. Tanpa ekspresi asrih duduk di samping suami nya,ada banyak alasan kenapa dia bersikap seperti ini tapi yang jelas tio benar benar keterlaluan karena tanpa alasan dan pemberitahuan dia sudah meninggalkan asrih dan tara selama satu bulan,lalu sekarang tiba tiba datang dan bersikap seakan akan dia tidak pernah berbuat kesalahan.
‘’aku ingin buat pengakuan’’suasana semakin hening dari sebelumnya setelah tio berkata seperti itu
‘’pengakuan apa’’ jawab asrih sambil memfokoskan pandangan ke arah tio
‘’maaf sebelumnya,tapi aku mohon setelah kamu mengetahui ini aku harap kamu tidak akan membenci tara’’
Deg. Napaas asrih seketika terhenti pikirannya menebak nebak pengakuan apa yang ingin suami nya sampaikan dan apa sangkut paut nya dengan tara
‘’tara anak aku’’ucap tio tanpa berani menatap mata asrih
Asrih hanya diam seribu bahasa,matanya mulai berair
‘’aku minta maaf sayang’’ tio bangkit dari kursinya dan berlutut di kaki asrih sambil menangis
‘’mas kamu bercanda kan,bercanda kamu gak lucu mas’’ ucap asrih lirih sambil tersenyum kikuk
‘’aku gak bohong sayang,maafin aku asrih aku hilaf’’tio memeluk tubuh istrinya. Tubuh asrih dingin kaku dengan tatapan mata kosong. Air matanya tak bisa lagi di bendung dan bibir nya tak mampu lagi mengeluarkan kata kata
Kenangan 16 tahun lalu terputar otomatis memenuhi isi kepala asrih ,ulang tahun asrih yang ke 23 saat artio datang dan membawa bayi kecil sebagai hadian ulang tahunnya. Dengan wajah paling bahagia asrih menggendong bayi itu. masih terekam jelas saat tio mengatakan dia menerima asrih apa adanya,dia menerima asrih meski asrih tidak akan pernah bisa memberikan nya keturunan,bahkan dia mengadopsi tara agar asrih bisa menjadi seorang ibu,agar mereka bisa menjadi orang tua, tidak masalah jika anak itu bukan dari rahim asrih yang terpenting mereka bahagia. Dan sekarang di ulang tahun nya yang ke 39 tio mengatakan kalau tara adalah anaknya
Apakah tio sudah membohonginya?
Apakah tio selingkuh darinya?
Apakah dirinya terlalu memprihatinkan sampai tio harus selingkuh agar mendapatkan seorang anak?
Kenapa tio tidak menceraikannya saja?
‘’maaf kan aku sayang’’ ucap tio memecah keheningan
‘’siapa ibu tara’’ asrih bertanya dengan air mata yang terus mengalir’’hadiah yang indah’’sambungnya
‘’ibu tara meninggal saat melahirkan dan aku gak ada pilihan lain selain bohongi kamu saat itu’’jelas atrio
‘’kamu pulang jam 01.00 di hari ulang tahun ku, 16 tahun lalu’’asrih menjeda kata kata nya sejenak dia menutup mata dan menarik napas’’apa karena menemani ibu tara bersalin’’
Tio menunduk tanpa berkata apa apa.
"Seharusnya dari dulu aku curiga"
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK [HIATUS]
Teen FictionAku harap ini dongeng dan ku harap ini hanya penghantar tidur saja. Tidak apa-apa jika aku sudah terlanjur luka Tapi tolong jangan lanjutkan cerita ini !!! Aku sudah terbiasa dengan air mata Aku juga sudah kebal dengan kecewa Tapi ini ? Sudahlah ku...