Chapter 29

224 22 0
                                    

Apa kabar?
Semoga kita semua selalu sehat :)

Selamat membaca :)
.....

Malam menyelimuti bumi,bulan menggantikan posisi matahari. Tapi tetap saja bulan tidak akan pernah bisa menjadi matahari,,ataupun menyamai matahari. Bulan tetaplah bulan hanya pengganti sementara .

Tok..tookkk... Suara pintu diketuk.

Tara diam,tidak bertanya siapa diluar ataupun membukakan pintu,dia terlalu asik dengang halusinasi nya. Halusinasi tentang keluarga bahagia,sambil memeluk erat sebuah figura yang berisi foto asrih--ibunya.

"Bunda,ara rindu"ujar nya sesekali di sela isakan tangisan.

Kebahagiaan memng bagaikan roda berputar sekejap di atas dan sekejap terlindas di bawah.

Semua seperti sedang di bacakan dongeng saja,baru beberapa saat dia bahagia dan tiba-tiba.....

Jika ini mimpi,dan setiap cerita kehidupan itu hanya dongeng yang biasanya diceritakan ibunya,maka cepat bagungkan dia, mimpi ini terlalu buruk.

Hiks...

Semua orang mendadak berubah dan bertukar peran.ayah yang biasanya penyayang kini berubah menjadi sosok monster kasar nan kejam dimata Tara.

Ayah bakan tidak segan-segan melayangkan tangannya pada Tara,padahal sebelumnya berteriak padanya saja tidak pernah.

Untuk semua keadaan,untuk semua kehancuran untuk semua masalah yang terjadi sekarang bolehkah Tara menyalahkan Maura. Maura yang katanya adalah ibu kandungnya.

Bukankah itu adalah kebenaran nya,maura adalah dalang dari setiap rasa sakit yang kini dia hadapi,dalang dari setiap perih yang sedang coba dia obati.

Taraa....

Akhirnya orang yang dari tadi mengetuk pintu mencoba membuka suara.

"Tinggalkan aku,aku ingin sendiri"teriak Tara

"Tara sayang  buka pintunya"ujar maura mencoba membujuk anak nya ini.

Tidak ada suara lagi,kecuali isakan tangis yang terdengar dari dalam kamar tara.

Maura duduk dan menyandarkan diri di pintu kamar,seraya mengusap air matanya yang tak terbendung lagi.

"Jika kahadiran mama memberikan kehidupan yang buruk untuk kamu,mama menyesal Tara, seharusnya mama tidak pernah hadir dihidupmu, seharusnya mama tidak perlu pengakuan dari mu,cukup jadi maura seorang pemilik toko kue yang kamu kenal. Maafkan mama karena terlalu naif,mama mengira semua akan baik-baik saja jika posisi asrih digantikan. Asrih hanya wanita polos yang tidak tahu bahwa kamu adalah anak dari selingkuhan suami nya. Dan mama...mama hanya wanita pelacur,anggap saja begitu. Mama egois hanya karena ingin kamu memanggil ku dengan sebutan mama,aku hanya ingin di akui oleh anakku tentang keberadaan dan status ku.maafkan mama."ujar maura dengan isakan tangis,dia benar-benar merasa bersalah dan membuat semuanya kacau.

Tara yang mendengar itu pun hanya menangis,hatinya semakin sakit dia tidak bisa menerima kenyataan itu,karena Kenyataan itulah yang membuat kehidupan nya hancur. Sakit sekali rasanya saat benci nya mengalahkan rasa ingin berdamai dengan Maura. Benci ini benar-benar merusak Semua.

Biar bagaimanapun maura adalah ibunya,maura yang melahirkannya.

Tapi maura adalah penyebab hancur nya keluarga nya,penyebab retaknya semua hubungan.

***

Atrio termenung di kamar,dia berkali-kali menamparkan tangannya Kedinding tapi tetap saja tidak membuat perasannya membaik.

RETAK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang