CHAPTER 33

232 13 1
                                        

Hallo sahabat....

Semoga kita semua sehat selalu...
Bahagia selalu.....

...
Selamat membaca....
Semoga suka.....

****


"Bunda,aku mau tanya sesuatu"ujar satria,dengan rasa takut yang menjular di seluruh tubuhnya. Dia lelaki tapi entah mengapa nyalin nya menciut seperti ini,jika di hadapan dengan seorang wanita yang dia panggil bunda ini.

"Iya sayang"

"Tentang ayah"ucap nya kikuk,takut jika kata-kata nya akan menyinggung wanita ini.

Bunda hanya tersenyum,nampak perasaan versalah di matanya ada luka jyga di sana,semua terbaca begitu jelas.

"Bunda orang baik yang pernah aku kenal,tapi bunda juga orang jahat yang selalu membuat malam ku buruk"ucap Satria,dengan mimik wajah yang mulai berubah.

"Maksudnya,apa bunda pernah mengganggu waktu tidur atau...."

"Tidak bunda..."satria memotong kalimat bunda_nya.

Dia menarik napas dalam,memberanikan diri untuk menanyakan apa yang harus di tanyakan, meluruskan apa yang mengganjal,meski ini sulit dan kebenaran bisa saja menampar nya setelah ini,lebih dari tamparan biasa,lebih mengerikan dari malam-malam sebelumnya. Tapi kalimat Tara terus bergema di telinganya, membuat nya semakin berani ingin menanyakan semua tanda tanya yang dia ciptakan di pikirannya sejak bertahun-tahun lalu.

"Ini tentang ayah,aku terlalu lama memendam,aku jatuh dalam pikiran ku sendiri aku lumpuh di sana dan tertatih di sini ,aku ingin meluruskan semua nya"

"Tanyakan saja apa yang ingin kamu tanyakan sayang"suara bunda lembut,membuat nyali satria lebih menciut.

"Apa bunda yang membunuh ayah,apa bunda yang mendorong kursi roda ayah,apa bunda sengaja melakukannya,apa karena bunda bosan dengan ayah,apa bunda selingkuh,apa karena ada lelaki lain hingga bunda mengakhiri hidup ayah"dengan penuh tekanan satria mengucapkan semua,dia mengeluarkan semua tanda tanya yang selalu mengganggu hidupnya selama ini.

Bunda memandang satria nanar,anak lelaki nya sudah sedewasa ini,tapi kenapa pikiran nya jauh tertinggal di sana.

"Jadi selama ini kamu selalu berpikir bahwa bunda pembunuh,bunda kira kamu percaya,bunda kira omongan orang tidak akan membuat kamu gundah, ternyata bunda salah"

Satria menunduk,dia merasa bersalah karena sudah bertanya hal semacam ini.

"Jangan menunduk sayang,bunda tidak memarahi mu,tidak akan"bahkan saat di tuduh membunuh,bunda tetap tidak bisa marah pada putra nya ini, putra_tiri.

"maafkan aku bunda,tapi aku perlu tahu,aku perlu kebenaran aku tidak ingin hidup dalam tanda tanya besar lagi,aku tidak ingin hidup dalam kalimat yang selalu menggema di telinga"

"Bunda tidak tahu bagaimana kejadiannya,saat itu bunda sedang menyiapkan makanan untuk virco di dapur,bunda tidak tau apapun dan tiba-tiba suara benturan keras terdengar dari luar rumah. Awalnya bunda biasa saja,dengan santai menyuapi vir karena setahu bunda ayah sedang tidur,tapi selang beberapa menit seseorang berlari masuk kerumah,dia berlari mencari bunda hingga kedapur lalu mangatakan bahwa ayah...."bunda menarik napas dalam,sesekali memejamkan mata. Kejadian buruk itu berputar lagi di ingatan.

"Tidak usah di lanjutkan,aku sudah tau apa yang terjadi"ujar satria lesu,teringat kejadian mengerikan saat ayahnya berlumuran darah tepat di depan matanya.

"Bunda sangat mencintai ayah mu nak,bunda tidak pernah selingkuh, apalagi membunuhnya dengan sengaja,bunda tidak tahu kenapa dia ada di jalan,kenapa mobil truk itu sampai melindas nya, bagaimana bisa bunda juga tidak tau"tangisan bunda akhirnya pecah.

RETAK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang