CHAPTER EMPAT |RETAK

801 49 0
                                    

Sudah tiga bulan tara dan vio tidak bersapa karena ego mereka sama sama tinggi.Sedangkan, Mehra dan alit tidak memihak siapa-siapa, mereka memilih berdua saja daripada mengikuti salah satu dan membuat keadaan semakin memanas,meskipun kadang kadang mehra tetap mengajak vio makan bareng atau membuka topik pembicaraan.

Tidak ada yang tahu kejelasan tentang permasalahan vio dan tara karena setelah hari itu tara maupun vio benar-benar menutup celah untuk alit dan mehra mencari tahu apa masalah yang menbuat mereka terpecah belah seperti sekarang.
Tara juga lebih dekat dengan vir, mereka sering menghabiskan waktu bersama meski hanya sebatas teman.

‘’nih minum dulu’’tara menyodorkan botol air minum untuk vir yang baru selesai latihan futsal, semenjak tiga bulan lalu setelah pertengkaran nya dengan vio tara tidak pernah terlibat komonikasi lagi dengan vio begitu juga alit dan mehra,tara merasa tidak ada yang memihaknya padahal dia korban disini. Hanya vir satu satu nya orang yang memihak nya saat tara di cap sebagai wanita tidak punya etika disekolah nya

Vir terenyum’’makasih aaara’’

sejak pertama bertemu, vir merasa sesuatu yang berbeda di diri tara,memandangnya saja sudah membuat jutaan luka berhenti mengeluarkan darah,meski tara masih menganggap nya sebagai teman. Vir selalu berpikir positif bahwa status tidaklah penting selagi mereka saling ada untuk satu sama lain.

‘’apaan sih lebay banget’’

Vir tertawa kecil’’lo sama vio gimana uda ada kemajuan ?’’ vir mencoba mengingat
Kan,agar tara sesekali berpikir tentang persahabatan yang sudah lama mereka jalin

‘’mungkin mereka gak nganggep aku sahabat lagi’’sahut tara,karena semenjak tara memutuskan persahabatan vio tidak pernah membujuk ataupun meminta maaf padanya,bahkan vio terlihat baik baik saja dengan berlaga seperti oang asing dalam satu ruang kelas

‘’gaboleh suozon monyet’’goda vir sambil mengacak acak rambut tara,lalu berjalan tidak tahu menahu

‘’lo ngeselin banget sih’’

‘’ngeselin gini lo juga sayang kan’’

Deg. Tara terdiam, sesaat memorinya memutar kembali kejadian satu minggu lalu saat vir menyatakan cinta padanya tapi sampai hari ini dia belum bisa menjawab nya,meski dia sudah menganggap vir lebih dari teman namun dia belum siap mengganti status teman menjadi pacar. Memikirkan apa dampak negatif nantinya,tara bergidik tidak sanggup jika dia kehilangan orang sebaik vir

‘’oiya lupa,belum di terima’’vir menoleh kebelakang, dia sengaja mengingatkan tara agar tara sadar bahwa vir sangat mencintai nya’’udah gausah tegang,aku  gak akan maksa kalau seandainya kamu cuman ngaggep aku sebagai teman’’sambungnya seraya menampakkan senyum tipis

‘’ooh tuhan rasanya ingin aku menjerit sekeras mungkin, kata kata vir sangat membuat hatiku sakit. Andai dia tahu aku juga sangat mencintai nya’’batin tara. Tara membalas senyum vir lalu berjalan menyusul vir

‘’vir hari ini aku pulang sendiri aja ya’’

‘’loh kenapa’’

‘’mau beli kue buat ulang tahun bunda nanti malam’’

‘’gak mau di temenin’’

‘’gak’’

‘’dih sombong amat’’cibir vir

"yaudah hati hati ya,jangan lupa kabarin aku kalau udah sampai dirumah’’

‘’oke bos’’jawab tara. Ini salah satu alasan kenapa tara memilih berteman saja dengan vir. Vir sangat peka, bukan tipe laki laki yang suka memaksakan kehendak nya sendiri,tidak banyak aturan,tidak banyak larangan,dan santai dalam menanggapi tara DAN YANG TERPENTING ADALAH APAKAH VIR AKAN TETAP BERSIKAP SEPERTI INI JIKA MEREKA
BERPACARAN.

(。♡‿♡。)

Pukul 04.00 , tara sudah berada di toko kue .

aroma kue disini membuat tara terhipnotis

‘’hem sangat sangat wangi’’ucapnya

‘’hallo sayang’’sapa seorang perempuan paruh baya sambil melambaikan tangan nya ke arah tara

‘’halo tante’’tara berjalan mendekati wanita itu dan langsung memeluknya

’’tante maura apa kabar’’

‘’baik sayang,kamu yang apa kabar mentang mentang sudah SMA mulai jarang ngunjungin tante nya’’

‘’iya nih tan,soal nya lagi subuk juga maklum masa SMA’’

tara dan tante maura tertawa melepas rindu mereka. Dua orang asing yang menganggap satu sama lain sangat penting.

‘’ini tan aku mau beli kue cokelat buat ulang tahun mama nanti malam’’

‘’ooh jadi mama kamu ulang tahun,kalau begitu kamu silahkan pilih kue yang mana aja pokoknya gratis deh. Hitung hitung sebagai ucapan selamat ulang tahun, tante’’

‘’ah gak usah tan,jadi ngerepotin’’

‘’udah gakpapa sayang,tante gak ngerasa sedikitpun repot malahan tante senang’’

Maura mengambikan kue cokelat terbaik di toko nya dan memberikannya pada tara

‘’inih buat mama kamu’’maura tau tara akan menolak jika dikasih secara Cuma Cuma seperti ini,jadi untuk antisipasi penolakan nya maura mendorong tara keluar toko setelah memberikan kue coklat nya

‘’dadah sayang,tante titip salam buat mama kamu ya’’ ucap maura sambil menutup pintu toko agar tara tidak masuk dan membayar kue nya secara paksa

’’makasih kue nya tante sampai jumpa lagi’’ ucap tara sambil tersenyum.

Tara melambaikan tangan dan meninggalkan toko kue tante maura. Disepanjang jalan menuju pulang tara berharap hari ini akan berjalan sesuai rencananya.

RETAK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang