Chapter 3

2.9K 351 2
                                    

Author POV
Beberapa bulan setelahnya..

Bellatrix memberi tau Charlotte bahwa dia beserta Rodolphus dan Lucius tergabung ke dalam Pelahap Maut. Para pelahap maut memiliki ideologi supremasi rasial (penyihir berdarah murni). Mereka menganggap bahwa darah murni adalah segalanya. Dan juga The dark Lord menjamin mereka yang tergabung dalam pelahap maut mendapatkan keamanan. Bellatrix mengajak Charlotte untuk bergabung akan tetapi, ia menolak dengan halus dengan alasan, dia sudah memiliki banyak tugas dan tanggung jawab terhadap anaknya dan di sisi lain, Sirius melarangnya.

Ya, Sirius. Beberapa hari ini sejak tersebar kabar para pelahap maut sedang merekrut beberapa anggota, Sirius mulai mengajaknya bicara tanpa nada sinis dan tatapan tajam. Sirius sudah mulai hangat kepadanya. Sirius juga sudah mulai peduli dengan Estella. Walaupun tidak ada perubahan yang terlalu drastis, tapi itu cukup untuk membuat hati Charlotte senang karena Sirius sudah mulai peduli dan memberikan kasih sayang kepada anaknya.Menurut Sirius, jika Charlotte ikut tergabung kedalamnya, bagaimana sifat Estella nantinya? Para pelahap maut itu memegang teguh ideologi mereka, yaitu supremasi darah murni. Sedangkan Sirius sangat menentang hal tersebut. Tetapi, Charlotte juga berfikiran seperti itu. Charlotte adalah wanita yang tidak terlalu pusing memikirkan soal kemurnian darah.

Keluarga Rosier sangat memegang teguh ideologi tersebut. Sehingga Charlotte hanya diam dan mematuhi semua yang mereka perintahkan tentang kemurnian darah tanpa bisa banyak bicara. Setidaknya saat ini dia sangat senang, karena suaminya ternyata juga sama sepertinya, tidak memiliki ideologi tersebut dalam dirinya.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Perang sihir pertama telah berakhir,
Ditandai dengan kalahnya kubu the dark lord. Marlene dan keluarganya terbunuh karena tidak mau bergabung dengan death eater. Yang juga berarti Bellatrix mengalami kekalahan yang akhirnya, membuat Bellatrix dijebloskan kedalam azkaban. Begitu pula Sirius. Ia dituduh membocorkan tempat persembunyian James Potter dan membunuh 12 orang muggle dan membunuh petter pettigrew.

Hal tersebut membuat Charlotte sangat tertekan. Charlotte merasa sendirian. Suaminya, yang begitu ia cintai dijebloskan ke azkaban untuk batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Begitu juga teman terbaiknya, Bellatrix. Orang yang begitu mengerti tentang perasaannya. Yang begitu peduli tentang dirinya dan anaknya, tidak bisa lagi untuk menemaninya, entah sampai kapan.

Keputusannya sudah bulat, ia sudah tidak kuat lagi menghadapi tekanan yang lebih besar lagi. Keputusannya untuk mengakhiri hidupnya sudah ia anggap sebagai jalan yang benar. Charlotte menulis beberapa surat untuk anaknya kelak dan meletakkannya di sebuah kotak yang ia simpan di bagian bawah lemarinya.

Dia menatap dirinya sendiri di cermin untuk terakhir kalinya dengan pandangan sedih. Kemudian mengarahkan tongkat pada dirinya sendiri

"Avada Kedavra."

Itulah akhir hidup dari seorang Charlotte Rosier atau sekarang menjadi Charlotte Black.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Lucius memberi kabar pada Narcissa bahwa beberapa pelahap maut yang ada di tempat perang sihir pertama telah dijebloskan ke azkaban. Lucius juga memberi tau tentang tuduhan tuduhan yang dilayangkan kepada Sirius yang pada akhirnya membuatnya dijebloskan juga ke azkaban.

Narcissa yang mendengar kabar itu langsung segera bersiap ke kediaman black. Dirinya begitu khawatir tentang Charlotte. Bagaimanapun juga, Narcissa mengerti tentang perasaannya. Pastinya banyak tekanan dalam dirinya.

Draco ia titipkan sebentar ke Lucius dan Narcissa pergi sendiri menggunakan jaringan flo ke kediaman black. Saat sampai disana, keadaan sangat sepi. Memang sebelumnya sudah sepi setelah kematian Walburga dan Orion. Akan tetapi kondisi saat ini benar benar seperti tidak ada kehidupan didalamnya.

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang