Chapter 24

1.3K 165 0
                                    

Aku menarik keatas, baju yang menutupi lengan kiriku. Dan terlihatlah wajah terkejut Theo.

"Estella, kau..?"
"Jangan beritahu siapapun termasuk Draco."
"Tapi bagaimana bisa?"

'pureblood'
Aku segera menarik lengan bajuku untuk menutupi tanda kegelapan ini.
"Estella, Theo, kalian belum tidur? Apa yang kalian lakukan?"
"Aku sedang membaca buku ini sambil menunggumu kembali. Dan Theo tadi terbangun dan kita sedang membahas materi yang ada di buku ini." Untunglah aku memiliki alasan yang tepat. Kudengar Theo membung nafas perlahan.

"Aku berhasil mendapatkan kumpulan rahasia si Potter itu. Aku dan tim penyelidik mendapatkan tambahan nilai dan juga poin asrama."
"Sounds good. Kemarilah, aku belum puas melepas rindu denganmu."

"Ew, aku dan Blaise akan pergi ke kamar. Kabari aku jika kau ingin tidur di kamar agar aku tidak mengunci pintu." Blaise dan Theo pergi dengan wajah meledek
"Ew, Estella. Jangan masuk kamar terlalu malam ya." Pansy berlalu dengan wajah pura pura ingin muntah. Sialan, awas saja mereka.

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Sudah lihat pengumuman baru?"
"Sudah. Bagaimana bisa aku berjalan berjauhan darimu Estella?"
"Oh darling, itulah hasil dari perbuatanmu dan para tim penyelidik. Sekarang, Shuhh menjauh dariku." Aku membuat gerakan tangan seolah mengusir Draco yang berdiri di sampingku.

"Bisa gila aku. Dia juga menjadi kepala sekolah sekarang. Ingin rasanya aku mengusirnya dari sini."
"Pansy sayang, ingatkan aku kalau kau juga tergabung dengan tim penyelidik."
"Damn, aku ikut tim penyelidik karena memiliki alasan. Kau juga tau itu." Pansy memutar bola matanya.
"Ayo, aku sudah mendapatkan buku ini dari perpustakaan, madam pince merekomendasikan buku ini untuk O-W-L kita bahas di asrama."

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Punyaku sudah selesai. Bagaimana dengan kalian?"
"Aku hanya tinggal 2 nomor lagi."
"Bagaimana dengan kalian?"
"Aku dan Blaise sudah selesai."
"Theo?" Ck, anak ini tertidur lagi. Aku menarik kertas yang ada di depannya.
"Theo sudah selesai. Kau sudah Pansy?"
"Sudah. Ayo kita bertukar."

Aku mendapatkan kertas milik Theo. Di pertanyaan awal, dia menjawab dengan tepat. Tapi kenapa di 3 nomor akhir dia menjawab seasalnya? Dan sepertinya dia menekan penanya terlalu keras pada kertas yang dia gunakan.

"Theo, ayo bangun. 3 nomor terakhir kau salah. Kau harus mengurutkan dulu peristiwa yang terjadi, baru kau bisa tau pemicu dari permasalahannya."
"Terimakasih Estella. Aku sangat mengantuk. Akhir akhir ini aku sulit sekali untuk fokus."
"Tidak apa apa. Aku dan yang lain akan membantumu. Siapa yang memeriksa jawabanku?"
"Aku. Kau sudah benar semua. Sebetulnya aku masih kurang paham mengenai nomor 4 ini, bisa kau jelaskan?" Aku menjelaskan secara singkat pada Blaise.
"Baik. Aku mengerti. Terimakasih Estella."

O-W-L sudah di depan mata. Hanya tinggal menunggu hitungan hari. Waktu luang, aku habiskan untuk belajar untuk persiapan O-W-L bersama teman temanku. Walaupun terkadang, Draco dan Blaise tidak ikut karena harus latihan Quidditch.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Saat ini mata ujiannya adalah Theory of Charm. Setelah dari pagi aku belajar mati matian, usahaku tidak sia sia. Semua materi yang kupelajari keluar semua. Tinggal 3 nomor terakhir, soal kali ini sangat menjebak, kuedarkan pandanganku berharap tiba tiba jawaban muncul di otakku.

Si Potter itu sepertinya sedang kebingungan. Apa yang bisa dibanggakan dari si anak emas itu? Terlihat sekali dia tidak belajar.
Dug, Dug, Dug.
Pintu ruang ujian seperti didorong oleh sebuah benda. Profesor Umbridge segera menghampirinya dan, siapa itu?

Fred dan George masuk ke ruangan ujian menggunakan sapu terbang mereka membawa begitu banyak kembang api. Semua kertas ujian terbakar, aku ikut senang karena melihat wajah panik Profesor Umbridge. Akan kuberikan hadiah pada si kembar nanti. Percikan kembang api, menjadikan Draco menjadi target. Untung saja dia bisa menghindarinya. Tidak berlaku untuk Gregory Goyle. Dia berlarian karena dikejar oleh percikan kembang api yang menargetkannya.

Fred dan George melemparkan kembang api keatas dan terbentuklah sebuah naga yang kemudian mengejar Profesor Umbridge keluar dari ruangan. Kembang api itu juga menghancurkan semua pengumuman dan peraturan yang dibuat oleh Profesor Umbridge. Aku dan para murid lainnya berlarian keluar dari ruang ujian. Aku dan Pansy berlarian menuju halaman untuk melihat pertunjukan Fred dan George. Setelah itu aku menarik tangan Pansy untuk pergi menjauh dari kerumunan dan kembali ke asrama. Saat di tangga, aku berpapasan dengan si Potter. Dia langsung menarik tanganku yang tentu saja langsung aku lepaskan.

"Tidak sopan menarik tangan orang lain tanpa tujuan yang jelas Potter. Apalagi aku dan kau tidak dekat. Pansy, kau duluan saja. Bilang pada Draco untuk mengambil hadiah dari Aunt Cissy di kamarku."

"Kalau terjadi suatu hal pada Estella, hidupmu tidak akan tenang, Potter." Pansy melemparkan tatapan tajamnya pada si anak emas dan teman temannya.

"So, what do you wan't?"
"Sirius. They got sirius." Aku tidak bodoh untuk mencerna ucapannya. Tentu saja aku terkejut atas apa yang dia ucapkan. Father ditangkap oleh para Death Eater.

"Pasti ada alasan mengapa dia ditangkap. Tentu saja untuk melindungimu seperti apa yang Mr. Weasley lakukan."
"Bukan seperti itu. Mereka menangkapnya, karena dia satu satunya keluarga yang kumiliki."
"Betapa sialnya nasib ayahku karena memiliki hubungan keluarga denganmu." Ucapku santai

"Dia ayahmu! Mengapa kau bertindak seolah tak peduli padanya?!" Si Granger itu berteriak marah padaku.

"Kau tidak pernah merasakan jadi diriku. Sekarang aku tanya, bagaimana rasanya jika kau tau ayahmu sendiri tidak menginginkanmu? Sudah cukup berbincangnya, kekasihku pasti sudah menungguku. Satu hal yang harus kau ingat Potter, Jika terjadi suatu hal pada ayahku, tentu saja itu disebabkan oleh dirimu sendiri. Have a good day!"

Aku berbalik meninggalkan mereka bertiga. Hatiku kembali sakit ketika aku mengucapkan hal itu. Aku tidak dapat membayangkan betapa menderitanya Mother saat itu. Aku makin bersalah pada Mother karena mengkhianatinya. Tapi aku tidak mau terus terusan berada di sekitar mereka yang hanya memuji muji si Potter itu.

xxxxxxxxxxxxxxxx

"Kau mau kemana Drake?"
"Tim penyelidik dipanggil oleh Profesor Umbridge. Potter ingin pergi menemui Dumbledore yang menghilang katanya. Aku akan cepat, tunggu aku ya." Draco mengecup cepat bibirku dan berlari menyusul Tim penyelidik lainnya.

Aku menghampiri Theo yang sedang duduk dengan pandangan kosong ke arah perapian. "Theo, mereka mendapatkan ayahku." Theo langsung mengalihkan pandangannya ke arahku.
"Bagaimana bisa?"
"Dia satu satunya keluarga yang si Potter miliki. Betapa sial nasibnya harus memiliki hubungan darah dengan si Potter. Jika terjadi suatu hal padanya, si Potter yang akan bertanggung jawab."

Tbc...
xxxxxxxxxxxxxxxx

Malam semuanya,

Don't forget to Vote!
Alur cerita tidak sepenuhnya mengikuti cerita Harry Potter
Kesalahan penulisan adalah milik saya.

Stay safe!
09.07.21

IF ONLY  [Malfoy x Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang