Beberapa tahun kemudian.
Tidak ada yang begitu menyayanginya lebih dari apapun selain Aunt Bella dan Uncle Rodolphus, setidaknya begitu pemikiran Estella.
Bellatrix sering mengunjungi Estella di Malfoy Manor. Kadang bersama Rodolphus dan kadang pergi sendirian. Bellatrix sering mengajak Estella pergi mengunjungi temannya (death eater) yang Estella belum pernah liat sebelumnya.
Banyak hal yang telah diajarkan Bellatrix kepadanya. Occlumency dan legillimency. Sungguh hal yang sangat luar biasa untuk anak berumur 9 tahun. Dan bahkan itu hanya satu dari banyaknya hal yang diajarkan Bellatrix kepadanya dan Draco.
Estella merasa senang karena setelah sekian lama, dia bisa mengimbangi Draco.
Tapi tetap saja, Lucius selalu memberi 'pelajaran tambahan' kepada Draco. Tapi tetap saja, mereka bisa setara karena ada Uncle Rodolphus yang selalu membantu Estella saat dia kesulitan dalam belajar sihir.Di sisi lain, Estella merasa mengkhianati ibunya, karena Estella terpaksa menerapkan tentang kemurnian darah di kehidupannya. Pernah satu waktu, dia berbicara dengan seorang muggleborn yang lebih tua darinya saat sedang mengunjungi diagon alley bersama Draco. Draco yang mengetahui itu langsung marah dan melaporkan hal ini kepada ibunya yang akhirnya Estella mendapatkan omelan Narcissa selama 2 jam.
Hari ini, Estella akan diajak Narcissa pergj ke Zabini manor untuk menemani Narcissa yang mempunyai urusan dengan mrs. Zabini. Draco tidak bisa ikut hari ini, karena hari ini dia diajak Lucius pergi ntah kemana. Hal itu membuat perasaan Estella tidak nyaman, karena kemanapun Lucius pergi (tanpa Narcissa) hanya Draco yang diajak untuk pergi.
Kebiasaannya saat sedang tidak karuan adalah menggambar dan membaca buku. Itulah yang sedang dilakukannya sekarang, membaca buku di samping Narcissa
"Estella? Ayo ikut aku mengelilingi rumah."
Belum sempat Estella menjawab, Blaise sudah menarik tangan Estella.
"Aku bahkan belum menyetujui ucapanmu, Blaise."Seru Estella
"Aku tau perasaanmu sedang tidak baik baik saja."
"Dari mana kau tau?" Tanya Estella
"Draco. Dia selalu menceritakanmu setiap bermain denganku. Kebiasaanmu saat senang dan sedih seperti sekarang ini." Jawab Blaise.
"Terimakasih Blaise."
"Kau bisa ceritakan kepadaku kalau kau mau Estella" tawar Blaise
"Tidak perlu. Kau hanya akan menyampaikannya ke Draco yang berujung Draco marah dengan orangtuanya." Sedetik kemudian dia melotot menyadari ucapannya.
"Jadi tentang orang tua Draco lagi? Kau hanya perlu ingat Estella, Draco menyayangimu lebih dari apapun. Lebih dari dirinya sendiri. Setidaknya itu yang kuketahui tentang Draco." Jelas Blaise.
"Sepertinya Draco bercerita banyak ya? Apa saja yang sudah kulewatkan?" Tanya Estella seraya memandang kebun apel dari atas balkon.
"Kau tidak perlu mengetahuinya gadis kecil"
"Kau juga masih kecil Blaise"
Blaise hanya tertawa dan mengacak rambut Estella dan hari itu mereka habiskan dengan bercanda dan membahas tentang sihir.
xxxxxxxxxxxxxxxx
"Oh Cissy... Aku sudah menunggu keponakan cantikku ini dari tadi. Kemana kau membawanya pergi?"
"Aku pergi ke Zabini Manor, Bella. Aku mengajaknya karena takut dia kesepian tidak ada siapapun di Manor." Jawab Narcissa
Bellatrix tersenyum dan kemudian menghampiri Estella.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [Malfoy x Black]
FantasyAmarah dan rasa iri. Adalah kehidupan sehari hari seorang Estella Black. Kesendirian sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ayahnya dijebloskan ke azkaban atas tuduhan pembunuhan 12 muggle dan pembunuhan peter pettigrew. Ibunya? Bunuh diri setelah aya...